MEBISO.COM – Kalau mau dapat hak merek, kamu harus siapkan nama yang beda. Pernyataan itu memang benar, karena ada beberapa contoh merek yang sama dan berakhir ditolak.
Atau, yang lebih mengerikan adalah harus melalui sengketa panjang sebelum akhirnya mendapatkan status penolakan. Tapi, karena ternyata kesamaan itu banyak sekali jenisnya, kamu perlu ilmu khusus untuk bisa selamat.
Dari artikel ini, kamu akan mengetahui beberapa contoh merek yang di anggap sama.
Kalau selama ini kamu hanya berpikir kesamaan merek itu hanya untuk namanya saja, hal itu memang tidak seluruhnya salah. Karena memang yang menjadi pertimbangan utama pada pemeriksaan merek adalah pada segi nama.
Tapi, untuk nama ada beberapa rumus yang harus kamu perhatikan:
Pertama adalah sama karena di anggap mirip penyebutannya. Pada kesamaan yang pertama ini, ada beberapa jenisnya. Ada yang memang susunan hurufnya berbeda tapi cara menyebutkannya sama.
Ada lagi berbeda bahasa tapi ketika di ucapkan punya bunyi yang sama. Dan berbeda lagi ketika suatu merek menggunakan huruf yang hampir sama bunyinya meskipun masing-masing hurufnya berbeda.
Kalau tipe yang kedua ini, tidak perlu waktu lama untuk membuktikan persamaannya. Karena susunan hurufnya sama dan kemungkinan besar punya cara penyebutan yang sama juga.
Kedua tipe kesamaan ini adalah hal pertama yang dinilai oleh pemeriksa ketika ada pendaftaran merek baru. Apalagi nama adalah unsur pertama yang paling dominan pada pendaftaran merek. Meskipun pada suatu merek bisa saja ada beberapa unsur tambahan lainnya.
Tapi jangan salah, karena setiap unsur itu juga akan di periksa, dan bisa saja menjadi kemungkinan adanya persamaan.
Menjadi unsur tambahan yang bisa melengkapi pembeda pada suatu merek, ternyata dari segi tampilan juga perlu di perhatikan pemilik merek. Apalagi saat ini beberapa negara juga mulai sensitif terhadap persamaan tampilan merek ini.
Sama seperti persamaan pada jenis pertama tadi, tampilan merek yang dinilai juga bermacam-macam. Misalnya seperti:
Membayangkan persamaan konsep ini paling mudah adalah dengan membandingkannya dengan merek yang sudah terkenal. Yang mungkin sudah banyak tersebar gambar-gambar logonya.
Misalnya yang saat ini sedang ramai adalah logo minimarket Alfamart yang banyak di jiplak oleh beberapa minimarket lainnya. Mulai dari jenis tulisan, cara menempatkan nama merek pada logonya, dan juga coretan pada variasinya adalah konsep dari tampilan merek tersebut.
Jika suatu hari merek-merek minimarket itu melakukan pendaftaran merek, akan ada kemungkinan permohonannya ditolak dengan menggunakan perbandingan dari logo Alfamart.
Hampir sama dengan tipe persamaan konsep itu tadi, karena warna juga berperan sangat penting dalam pendaftaran logo. Ketika sebuah perusahaan mendaftarkan logo dengan kombinasi warna-warna tertentu, hal itu bisa kemudian menjadi seluruh kombinasi warna pada kegiatan usahanya.
Sehingga, persamaan warna ini bisa sangat terlihat ketika sebuah pendaftaran merek menggunakan warna yang serupa. Sebuah aduan kepada DJKI tentang persamaan warna, bisa berakibat permohonan pendaftaran kemudian ditolak.
Dari kedua tipe kesamaan merek itu, kamu juga harus memahami kalau salah satu persamaan itu menjadi semakin berbahaya apabila pendaftaran yang diproses untuk kelas atau jenis yang sama. Untuk bisa mencari contoh merek yang sama untuk kemudian di jadikan sebagai perbandingan merekmu, lakukan pengecekan merek lebih dulu dengan fitur dari Mebiso.