Jika mendapat pertanyaan “apa perbedaan waralaba dan franchise?”, apa yang akan kamu jawab? Kebanyakan pasti akan menjawab keduanya sama saja atau setidaknya tidak ada perbedaan sekali.
Memang tidak ada salahnya untuk mengutarakan jawaban itu. Tetapi, ternyata tidak juga salah untuk bertanya seperti itu. Memang, franchise merupakan salah satu istilah terkenal dalam dunia usaha dan bisnis.
Jika berminat untuk berbisnis menggunakan metode waralaba dan/atau franchise, tentu Anda harus memahami berbagai hal terkait dengan keduanya. Mengetahui hal ini merupakan faktor penting sebelum benar-benar menjalankan usaha.
Sekali lagi, memang terlihat tidak ada perbedaan waralaba dan franchise karena keduanya terlihat sama. Tetapi, ada perbedaan yang mungkin tidak disadari kebanyakan orang. Apa sajakah itu? Lalu apa keuntungan bisnis seperti ini?
Pertama, mari kita mengetahui apa itu franchise. Seperti yang kita telah ketahui, franchise merupakan sebuah istilah berbahasa Inggris.
Kata franchise sendiri sebenarnya berasal dari kata bahasa Prancis kuno, yakni franchir. Franchir memiliki makna “bebas” dalam pemberian kebebasan kepada setiap pihak.
Dilansir dari Gramedia Blog, penggunaan kata “franchise” telah muncul pada abad pertengahan. Saat itu, franchise berupa sebuah hak khusus atau istimewa dari pihak pemerintah, kerajaan, atau gereja demi menjaga ketertiban.
Lalu apa hubungannya dengan dunia bisnis? Di sinilah, pihak pengadilan saat itu memberi individu atau kelompok tertentu sebuah hak untuk melakukan kegiatan terkait bisnis dan menguasai pasar.
Konsep franchise ini kemudian berkembang pada periode kolonial setelah munculnya peraturan khusus dari European Common Law. Setelah itu, konsep ini muncul di Jerman pada 1840-an sebagai hak untuk menjual produk makanan dan minuman.
Di Amerika Serikat, istilah franchise baru muncul pada tahun 151. Kali ini, produk tersebut tidak terbatas hanya distribusi makanan dan minuman, tetapi juga jenis barang dan jasa lain. Bisa dilihat banyak franchise seperti ini bertebaran sampai sekarang.
Secara umum, franchise bermakna sebuah model bisnis yang melibatkan franchisor dan franchisee. Franchisor merupakan pihak pemilik produk atau brand, sementara franchisee pihak kedua yang menjalankan bisnis dengan brand dan produk tersebut.
Begitu juga dengan waralaba dalam bahasa Indonesia. Memang, kedua istilah ini terlihat sama. Waralaba sendiri melibatkan franchisor selaku pemilik brand dan franchisee sebagai pihak kedua yang menjalankan bisnis berdasarkan brand itu.
Kata “waralaba” sendiri sebenarnya berasal dari dua kata, yakni “wara” dan “laba”. Wara artinya istimewa, sementara laba artinya untung. Dengan demikian, waralaba adalah jenis usaha yang mendatangkan untung secara istimewa.
Alternatifnya, waralaba dapat berarti sebuah format atau strategi sistem bisnis dan pemasaran untuk mengembangkan jaringan usaha brand. Artinya, model bisnis ini berpotensi untuk memenuhi kebutuhan konsumen sebagai bentuk ekspansi.
Lalu apa saja hukum yang berlaku di Indonesia terkait bisnis franchise dan waralaba. Kami sudah menemukan dua dasar hukum terkait yang wajib dipatuhi.
Pertama, istilah ini telah tercantum di dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.259/MPP/kep/7/1997 tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Menurut putusan tersebut, waralaba merujuk pada perikatan di mana franchisee berhak untuk memakai nama dan ciri khas brand dari pihak franchisor. Syaratnya, terdapat suatu imbalan yang harus dipenuhi untuk menjual sebuah produk.
Kemudian, istilah ini juga muncul pada PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang waralaba. Sebenarnya, dasar hukum tersebut merupakan revisi dari PP No.16 Tahun 1997 tentang ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
Dasar hukum tersebut menyebutkan waralaba adalah sebuah hak istimewa oleh pihak perorangan atau badan usaha untuk menjual atau memasarkan produk berdasarkan ciri khas pihak pemilik kekayaan intelektual berdasarkan perjanjian.
Dari kedua dasar hukum tersebut, kita mengetahui bahwa menjalankan waralaba atau franchise tidak boleh secara sembarangan. Pihak franchisor akan menetapkan peraturan dan persyaratan pada franchisee untuk menjual produk mereka.
Sebelum mengetahui apa saja perbedaan waralaba dan franchise, mari kita ketahui berbagai keuntungannya sebagai berikut:
Dalam sistem franchise, kamu sebagai franchisee akan menjalankan bisnis sambil menggunakan sebuah brand yang telah terkenal. Alhasil, brand awareness brand tersebut menjadi keuntungan karena kamu tidak perlu lagi membangunnya dari nol.
Dalam sistem ini, kamu tidak hanya membeli hak penggunaan brand tersebut, tetapi juga sistem bisnisnya. Sistem bisnis ini meliputi pemasaran, operasional, dan manajemen. Tentu saja, semua elemen ini telah terstruktur dan teruji untuk kesuksesan.
Dari kedua keuntungan tadi, sistem franchise atau waralaba memiliki potensi penghasilan lebih stabil. Terlihat bahwa public awareness yang besar dapat mengundang ketertarikan konsumen, menjadikan risiko bisnis lebih rendah.
Keuntungan paling utama dari sistem franchise adalah terdapat dukungan dari pihak franchisor untuk keberlangsungan bisnis. Jadi, mereka akan memberikan dukungan berupa panduan operasional, training, dan panduan pemasaran.
Mari kembali ke pertanyaan “apa perbedaan antara waralaba dan franchise?”. Secara konsep, keduanya terlihat sama, tetapi terdapat perbedaan yang mungkin tidak disadari sebagai berikut:
Seperti yang terungkap sebelumnya, waralaba dan franchise berasal dari dua bahasa berbeda. Waralaba jelas berasal dari bahasa Indonesia, sementara franchise merupakan istilah bahasa Inggris yang berasal dari bahasa Perancis kuno.
Selanjutnya, terdapat perbedaan regulasi perbedaan franchise dan waralaba. Waralaba sendiri lebih banyak terpakai dalam regulasi pemerintah Indonesia, sementara franchise sudah terpakai secara internasional.
Sebagai perbedaan franchise dan waralaba terakhir, mungkin banyak yang tidak menyadari terdapat konotasi budaya antara keduanya. Franchise sering terkait dengan bisnis dari negara asing, sementara waralaba sering terkait bisnis dari negeri sendiri.
Melihat ketiga aspek tersebut, bisa terbilang bahwa waralaba dan franchise terlihat tidak ada perbedaan sama sekali. Tentunya, kedua istilah ini memiliki konsep yang sama dalam dunia bisnis.
Alhasil, perbedaan waralaba dan franchise ini lebih berfokus pada bahasa dan budaya berdasarkan setiap negara. Bagaimana? Tertarik untuk berbisnis menggunakan metode waralaba atau franchise?
Khawatir terhadap penolakan setelah pendaftaran merek? Tenang! Ada Tool Cek Merek dari Mebiso. Menggunakan teknologi AI, tool ini akan membantu pengecekan merek secara praktis, jadi kamu bisa terhindar dari penolakan.
Sebelum Daftar Merek Pastikan untuk Cek Potensi Keberhasilan Daftar Merek di Tools Cek Merek dari Mebiso!
Franchisor merupakan pihak pemilik brand yang memberikan waralaba atau franchise. Sementara franchisee adalah pihak yang berbisnis menggunakan brand tersebut sesuai perjanjian.
Benar, karena kamu akan menggunakan nama brand tersebut dengan sistem bisnis yang sudah teruji.
Perbedaan kedua istilah ini sebenarnya tidak ada hal mendasar. Tetapi, terdapat perbedaan berdasarkan bahasa dan budaya secara internasional.