Solaria Vs. Solaris, Cerita Perebutan Merek Berlapis

MEBISO.COM – Nasi Goreng Solaria yang sempat viral beberapa waktu lalu ternyata pernah tersandung kasus perebutan merek! Alhasil, Solaria Vs. Solaris kemudian menapakkan jejaknya pada Direktori Putusan Mahkamah Agung sebagai pihak yang bersengketa. 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kasus tersebut berikut tips menghindarinya untuk pengusaha. 

Awal Mula Permasalahan

Kasus ini bermula ketika Aliuyanto sebagai pemilik merek SOLARIA yang menemukan sebuah pendaftaran merek lain dengan pemilihan nama yang hampir mirip dengan mereknya. 

Karena bisnisnya yang sudah berjalan secara sukses, tentu adanya pendaftaran merek yang mirip ini akan mengganggu usaha dari Aliuyanto. Hal inilah yang kemudian mendorong terjadinya permasalahan Solaria Vs. Solaris. 

Alhasil, Aliuyanto kemudian memasukkan gugatannya ke Pengadilan Niaga Makassar untuk mendapatkan hak eksklusif terhadap merek SOLARIA. Dengan adanya gugatan tersebut kemudian Aliuyanto menjadi pihak Penggugat sedangkan Erwin Munandar pemilik merek SOLARIS sebagai Tergugat. 

Penuntutan hak eksklusif ini artinya adalah meminta pembatalan terhadap merek SOLARIS agar SOLARIA menjadi satu-satunya nama dalam bisnis kuliner. 

Agar bisa mendapatkan hak eksklusifnya tersebut, perlu adanya penyampaian bukti-bukti dan pemeriksaan di meja pengadilan. Mulailah poin utama sengketa merek SOLARIA ini.

Permintaan Solaria

Untuk bisa mempertahankan hak eksklusif dari merek SOLARIA, ada beberapa permintaan yang masuk ke dalam gugatannya adalah sebagai berikut. 

1. Pemilik Merek Pertama Kali

Permintaan pertama dari pihak penggugat adalah untuk menyatakan merek ini sebagai pendaftar pertama kali. Artinya, untuk bisa memenuhi prinsip first to file dari merek, maka Solaria Vs. Solaris akan dimenangkan oleh pemilik merek pertama kali. 

2. Pemilik Merek Terkenal 

Tidak cukup hanya meminta pernyataan sebagai pemilik merek yang pertama kali, penggugat juga menyebutkan dirinya sebagai sebuah merek terkenal. Hal ini akan menguatkan posisi dari penggugat karena merek terkenal memiliki kekuatan untuk mempertahankan predikatnya dengan membatasi pendaftaran merek lain yang  serupa. 

3. Membatalkan Merek Solaris

Berikutnya, untuk terus mempertahankan predikatnya sebagai merek terkenal, Solaria juga perlu membatasi adanya penggunaan merek-merek serupa yang berpotensi mengganggu bisnisnya. 

Untuk itu, perlu aksi dari pemerintah agar membatalkan pendaftaran merek SOLARIS sehingga SOLARIA menjadi satu-satunya (eksklusif). Apalagi, menurut penggugat kedua merek ini tidak memiliki kemiripan dari segi penyebutan saja, tapi juga dari segi visual. 

Kasus Solaria Vs. Solaris ini secara visual merujuk pada penggunaan font tulisan, warna font, dan cara menempatkan masing-masing hurufnya secara bergelombang menyebabkan keduanya terlihat sangat mirip. 

Jawaban Solaris

Sayangnya, pihak lawan juga tidak tinggal diam. Agar bisa mempertahankan merek SOLARIS berikut sertifikatnya yang sudah terbit, tergugat menganggap gugatan tersebut kurang lengkap.

Secara lebih lanjut, menurut tergugat seharusnya pemilik merek SOLARIA mengajukan tuntutan kepada DJKI sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola maupun memeriksa permohonan perlindungan merek bahkan yang berwenang untuk membatalkan merek para pengusaha. 

Selain itu, menurutnya, tidak ada kesamaan pada pokoknya terhadap kedua merek tersebut. Apalagi kalau melihat dari penulisan merek SOLARIA dan juga SOLARIS yang sudah terdapat perbedaan antara keduanya. Atas hal tersebut, seharusnya tidak ada alasan Solaria gugat Solaris.  

Begitu pendapat dari tergugat. Tapi bagaimana hasil dari pemeriksaan kedua merek tersebut? 

Pendapat Hakim atas Permasalahan Solaria Vs. Solaris

Setelah semua pihak selesai menyampaikan pendapatnya, barulah majelis hakim mulai melakukan pertimbangan. Berikut ini adalah pertimbangan hakim yang menjadi akhir permasalahan ini. 

1. Terdapat Persamaan pada Pokoknya

Menurut para hakim, kedua merek yang bersengketa itu memiliki persamaan pada pokoknya. Persamaan ini terlihat dari segi penulisan, penyebutan, dan bahkan bentuk dari merek tersebut. 

Tentunya, hal ini merupakan salah satu alasan agar DJKI membatalkan merek karena pada dasarnya sebuah merek harus berbeda. Khususnya dengan etiket yang sudah ada. 

2. Solaria Adalah Merek Terkenal

Belum cukup dengan membuktikan kalau mereknya lebih dulu dan lebih berhak, pihak penggugat juga berhasil meyakinkan hakim mengenai merek terkenal. Pasalnya, ketika suatu merek berhasil mendapatkan popularitas tertentu, akan memiliki kekuatan lebih dalam hal membatasi pendaftaran merek lainnya. 

Jadi, pemilik merek dengan popularitas yang tinggi bisa membatasi pendaftaran merek lain yang mirip bahkan ketika jenisnya benar-benar berbeda. Dengan kekuatan seperti itu, perlu pembuktian yang kuat lebih dulu. Misalnya dari jumlah penjualan, nilai ekonomis, reputasi, dan perlindungan merek di negara lain. 

Beruntung, Solaria telah memenuhi syarat di atas dan berhasil membuktikan mereknya terkenal. Dengan begitu, sengketa Solaria Vs. Solaris berakhir dengan kemenangan pihak penggugat. 

Akhir Cerita Merek Solaris

Meskipun tergugat tidak puas dengan hasil ini dan melanjutkan kasusnya hingga ke tingkat kasasi, tetapi hakim pada tingkatan yang lebih tinggi tersebut tidak memberikan hasil yang berbeda secara signifikan. 

Dengan begitu, pemilik merek SOLARIS harus menerima status “dibatalkan” sebagai akibat dari adanya putusan tersebut. 

Pelajaran dari Kasus di Atas

Dari kasus di atas, terdapat perbedaan pemahaman perbedaan merek antara penggugat dan tergugat. Apalagi terdapat satu huruf yang berbeda sehingga mengakibatkan penyebutan juga berbeda. 

Sayangnya, penilaian terhadap perbedaan merek perlu melihat dari keseluruhan unsur merek tersebut. Seperti yang ada pada pertimbangan hakim dalam putusan kasus tersebut. 

Menurut pertimbangannya, untuk melihat kemiripan merek dapat dari konsep, tampilan berupa gambar dan warna, berikut juga cara menyebutkan merek secara keseluruhan. 

Selain itu, kekuatan merek terkenal juga sangat berpengaruh. Ketika suatu merek sudah mencapai popularitas tertentu, jangan menggunakannya sebagai nama tiruan atau bahkan sekedar inspirasi. 

Hal ini karena kemiripan sedikit saja dengan merek terkenal bisa mengakibatkan terjadinya sengketa. 

Proteksi Sebelum Sengketa

Kasus Solaria Vs. Solaris ini tentu sangat mengkhawatirkan apabila terjadi pada bisnis lainnya. Agar bisnismu jauh dari masalah, mulai gunakan Proteksi Merek agar selalu mendapatkan update terbaru dari pilihan nama kompetitor.

Artikel Terkait
Tak Usah Bingung! Ini Perbedaan UU Merek Lama dan Baru
Tak Usah Bingung! Ini Perbedaan UU Merek Lama dan Baru
Ketahui Pentingnya Pendaftaran Merek bagi Bisnis
Ketahui Pentingnya Pendaftaran Merek bagi Bisnis
Cara Cek Logo Terdaftar dengan Mudah dan Cepat
Cara Cek Logo Terdaftar dengan Mudah dan Cepat
Di Balik Kasus Merek Nona Steak 
Di Balik Kasus Merek Nona Steak 
Cerita di Balik Merek NICE vs MICE 
Cerita di Balik Merek NICE vs MICE 
Mari Mengenal Seluk Beluk DJKI, “Markas” HKI Indonesia
Mari Mengenal Seluk Beluk DJKI, “Markas” HKI Indonesia