Membangun bisnis kue rumahan tentu tidak instan. Butuh proses yang panjang agar bisnis bisa berkembang. Menjawab rasa penasaran pelaku usaha, kali ini Mebiso menggelar webinar berjudul “Dari Usaha Kue Rumahan Menjadi 6 Merek Oleh-oleh Terlaris Bernilai Miliaran”.
Dihadiri oleh berbagai pelaku usaha dari seluruh Indonesia, webinar ini mengupas strategi berbisnis yang mendukung keberlanjutan usaha. Dalam kesempatan ini, menghadirkan Rizka Wahyu Romadhona, Founder PT Agrinesia Raya.
Berikut merupakan tips membangun bisnis rumahan agar berhasil mendatangkan cuan.
Saat membangun sebuah bisnis, setiap perintis harus memahami kondisi pasar yang beragam. Mereka harus bisa menentukan pelanggan yang sesuai dengan persona produk maupun jasa. Untuk mengatasi hal tersebut, langkah yang bisa ditempuh adalah dengan mencari niche, atau target market yang lebih spesifik.
Tak hanya itu, produk maupun jasa yang dijual juga harus memiliki keunikan tersendiri. Sehingga, apa yang ditawarkan atau dijual bisa lebih menonjol dan lebih mudah dikenali.
Strategi tersebut berhasil dijalankan oleh PT Agrinesia. Mereka berhasil mengolah talas dengan cara yang berbeda. Jika pada umumnya sering dijadikan keripik, justru dibuat menjadi kreasi Lapis Bogor Sangkuriang.
Karena berbeda, kue lapis tersebut menjadi berbeda dari olahan talas lain, dan mudah dikenali konsumen.
Dengan terus mengembangkan inovasi dan kreasi berbeda, hal ini bisa menjadi strategi pelaku usaha dalam mempertahankan loyalitas pelanggan pelanggan dan menarik minat konsumen baru.
Keunikan tersebut justru dapat menjadi strategi efektif dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang ada.
Ketika mulai merintis usaha, setiap pelaku bisnis wajib menerapkan strategi marketing yang ideal. Sebelum memasarkan produk ke konsumen luas, ada baiknya menyiapkan produk tester untuk dibagikan ke teman dan kerabat.
Hal ini bertujuan untuk menerima umpan balik dari orang-orang terdekat. Sehingga, kekurangan dan kelemahan produk bisa dikenali sejak awal. Serta, bisa disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Selanjutnya, pelaku usaha bisa memanfaatkan kesempatan promosi melalui dinas pengampu dari pemerintah. Sebagai contoh, saat awal pemasaran produk Lapis Bogor Sangkuriang, bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran secara gratis.
Selain dengan pemerintahan, strategi marketing lain yang bisa diterapkan adalah dengan memasuki industri yang masih berhubungan dengan bidang usaha. Misalnya, jika bergerak di bidang makanan dan minuman, pelaku usaha bisa mencari kesempatan pemasaran di restoran dan hotel-hotel.
Perlindungan merek juga patut diperhatikan bagi setiap pelaku usaha. Mengingat, sistem yang berlaku adalah siapa yang lebih dulu mendaftarkan, maka dia yang berhak atas merek tersebut.
Selain itu, perlindungan merek perlu dilakukan untuk menjaga identitas, serta jaminan kualitas. Merek penting untuk menjaga identitas, karena berfungsi sebagai pembeda dari produk-produk lainnya.
Tidak hanya menjadi identitas, merek juga bisa menjadi jaminan kualitas di benak konsumen. Seiring berkembangnya usaha, merek senantiasa makin dikenal khalayak umum.
Jika merek sudah dipercaya, secara tidak langsung menjadi daya tarik tersendiri bagi calon konsumen yang belum pernah membeli produk.
Permasalahan merek tidak berhenti di pendaftaran dan pemantauan. Merek pelaku usaha juga harus diperpanjang masa berlakunya tiap 10 tahun sekali.
Jika terlewat dan merek tidak terurus, maka berpotensi merek tersebut diambil alih oleh pelaku usaha lain. Maka, penting untuk memperhatikan masa berlaku merek.
Untuk mendukung pelaku usaha dalam perlindungan merek, Mebiso hadir sebagai solusi yang mudah dan affordable. Dengan teknologi AI (kecerdasan buatan) yang dimiliki Mebiso, pelaku usaha tidak perlu lagi repot melakukan pengecekan secara manual.
Tak hanya itu, setelah melakukan pendaftaran, Mebiso akan mengirimkan notifikasi kepada pelaku usaha terkait pemantauan proses yang dilakukan secara real-time.
Dengan demikian, keunikan produk, strategi marketing, dan perlindungan merek menjadi hal penting yang harus diperhatikan tiap pelaku usaha. Keunikan produk perlu dikembangkan agar dapat menarik minat konsumen dan membuat produk tersebut bersaing di pasar.
Strategi marketing yang efektif juga sangat diperlukan untuk mempromosikan produk agar dikenal oleh konsumen.
Selain itu, perlindungan merek juga tidak boleh diabaikan agar merek tidak ditiru oleh orang lain, sehingga dapat merugikan pelaku usaha. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, bukan tidak mungkin bisnis kue rumahan bisa menjadi usaha berskala nasional yang digemari berbagai kalangan.