Bisnis UMKM kini jadi salah satu bisnis yang ikut mendominasi pasar di Indonesia. Bagi orang-orang yang baru mulai bisnisnya, kebanyakan pasti akan memulainya dari skala kecil terlebih dulu. Namun begitu bisnis mulai berkembang, maka para pebisnis UMKM juga akan mulai mempertimbangkan membuat struktur organisasi UMKM mereka sendiri.
Struktur organisasi UMKM jadi salah satu aspek penting yang harus para pebisnis pertimbangkan kehadirannya dalam usaha mereka. Bukan agar tampak mentereng, tapi justru hal ini agar bisnismu bisa berjalan teratur sesuai fungsi dan tujuan yang ingin kamu capai ke depannya.
Bagaimanakah cara menyusun struktur organisasi UMKM ini?
Mari kupas bersama cara hingga tips membuat struktur organisasi UMKM tersebut dalam ulasan artikel di bawah ini!
Cek Merek Sendiri vs. Pakai Tools: Mana yang Lebih Akurat?
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!Pelajari Perbandingannya Sekarang!
Walaupun pada awalnya kamu mungkin akan menjalankan bisnis UMKM milikmu secara personal atau sendiri, tapi lambat laun kamu mungkin akan butuh bantuan orang lain untuk menjalankannya — seiring bisnismu yang juga pasti akan berkembang, lambat laun.
Jika kamu sudah berada pada titik di mana kamu membutuhkan bantuan sebuah tim untuk menjalankan bisnismu tersebut, maka pada titik itulah kamu mungkin akan butuh untuk membuat struktur organisasi UMKM.
Struktur atau kerangka organisasi sendiri adalah sebuah struktur yang menunjukkan hubungan dan relasi antar bagian dalam sebuah organisasi. Hal ini termasuk juga dalam hal pembagian tugas, wewenang, hak, dan kewajiban masing-masing organ organisasi tersebut.
Maka, adalah sebuah kesalahan besar ketika kamu menganggap bahwa struktur organisasi UMKM merupakan sebuah hal yang merepotkan yang tak perlu kamu punya karena bisnismu masih dalam skala kecil.
Justru, memiliki struktur organisasi UMKM dapat memudahkan kamu dalam memilah hubungan masing-masing organ bisnis UMKM yang kamu punya serta tugas dan peran masing-masingnya.
Contohnya seperti apa?
Nah biar kamu juga dapat gambaran tentang contoh struktur organisasi UMKM yang umumnya selalu para pebisnis gunakan di bisnisnya, kamu bisa perhatikan urutannya di bawah:
Pebisnis besar seperti Bob Sadino dulu pernah mengutarakan, “Sekecil apapun usahamu, kamu tetap Boss-nya”.
Pernyataan tersebut tentu ada benarnya karena sebagai pemilik bisnis UMKM kecil, kamu tetap akan jadi pemimpinnya. Jika dalam sebuah struktur organisasi UMKM, maka di sini Direktur adalah pemegang dan penentu arah dari bisnis tersebut. Bisa dibilang Direktur adalah organ “kepala” sebuah bisnis.
Segala arahan, visi, misi, dan tujuan bisnis arahnya akan selalu bersumber dari Direktur. Sehingga Direktur yang baik juga akan membuat organ bisnis yang lain akan ikut baik pula.
Kehadiran manajer dalam sebuah struktur organisasi UMKM juga akan sangat kamu butuhkan. Agar manajer bisa berfungsi optimal, maka pada umumnya fungsi manajer ini juga bakal terbagi jadi beberapa macam. Misalnya, seperti beberapa fungsi manajer berikut ini yang biasanya — namun tak terbatas — ada pada bisnis UMKM:
Manajer finansial bertanggung jawab penuh pada Direktur soal aliran keuangan yang ada dalam bisnis. Untuk membantu melaksanakan tugasnya, tak jarang di bisnis-bisnis lain manajer keuangan memiliki tim keuangan sendiri untuk membantu mengatur arus keuangan yang ada di bisnis tersebut.
Bisnis tanpa pemasaran yang baik tentu tak akan bertahan lama. Untuk mencapai tujuan inilah peran manajer pemasaran di bisnis UMKM jadi sangat penting.
Manajer pemasaran umumnya bertanggung jawab dalam membuat strategi marketing yang optimal agar bisnis bisa terus berjalan dan produk/layanan yang bisnis tawarkan bisa mencapai target konsumen yang diinginkan.
Biasa punya nama lain sebagai manajer personalia atau HRD. Kalau manajer ini, umumnya bertanggung jawab penuh dalam mengelola sumber daya manusia yang ada pada bisnis UMKM yang kamu miliki.
Ini termasuk juga soal bagaimana kinerja tim secara keseluruhan, tentang perekrutan, hingga bagaimana menjadi “jantung” yang bisa menjaga tim tetap memiliki kinerja yang bisnis harapkan.
Selain dari tiga macam manajer di atas, sebetulnya ada manajer-manajer lain yang biasa hadir dalam sebuah bisnis UMKM. Misalnya seperti manajer produksi atau manajer penjualan.
Walaupun jenisnya beragam, tapi fungsinya tetap sama yaitu untuk mencapai target yang sudah bisnis tetapkan terhadap bidang dari masing-masing manajer tersebut.
Staf atau pegawai juga tak kalah penting dan berharganya. Tanpa adanya staf maka hampir mustahil bagi manajer untuk bisa mencapai target-target yang sudah mereka tetapkan.
Oleh sebab itu, kehadiran staf juga jadi faktor penting dalam sebuah struktur organisasi agar bisnis bisa tetap berjalan semestinya.
Kamu sudah mengetahui seperti apa kira-kira gambaran kerangka organisasi dalam UMKM. Tapi bagaimana cara ideal menyusunnya?
Untuk itu, kamu bisa perhatikan beberapa tips di bawah ini yang bisa kamu aplikasikan untuk menyusun kerangka organisasi yang ideal dalam bisnis UMKM milikmu tersebut, antara lain:
Yang pasti, kamu harus lebih dulu memahami apa yang bisnismu harus capai atau dengan kata lain adalah target utama bisnismu.
Target bisnis yang baik namun tetap realistis akan jadi dasar bagimu dalam menyusun bentuk hingga ukuran organisasi UMKM yang kamu butuhkan agar bisa mencapainya.
Setelah tahu arah bisnismu mau ke mana, selanjutnya kamu harus petakan segala aktivitas bisnismu tersebut. Kamu bisa petakan bisnismu berdasarkan bagaimana cara mencapai target bisnismu tersebut, lalu mengelompokkannya ke dalam sebuah kelompok atau divisi yang kamu butuhkan.
Misalnya, untuk kebutuhan produksi maka kamu akan butuh divisi produksi yang mana manajer produksi akan memimpin jalannya divisi tersebut.
Lainnya misal untuk kebutuhan pemasaran, maka kamu akan butuh divisi pemasaran beserta manajer pemasaran untuk membangun strategi marketing yang bisnismu butuhkan.
Jangan sampai ada kewenangan atau tanggung jawab yang tumpah tindih satu sama lain antar divisi yang sudah kamu buat tersebut.
Jelaskan secara rinci mengenai kewenangan hingga tanggung jawab masing-masing organ agar jelas satu sama lain. Jika perlu kamu juga bisa terapkan service level agreement agar hubungan antar divisi bisa terjalin dengan baik satu sama lain.
Ini adalah salah satu aspek penting yang kadang sering terlewatkan begitu saja. Saat kamu mau merekrut tim pertamamu, maka pastikan kamu juga membuat perjanjian kerja dengan masing-masing bagian divisi tersebut — mulai dari tingkat manajer hingga staf.
Perjanjian kerja bukan agar terlihat formal saja, melainkan agar masing-masing organ organisasi UMKM milikmu jelas dari segi hak, kewajiban, gaji, hingga cara penyelesaian masalah jika sewaktu-waktu terjadi.
Kamu sudah mengetahui bagaimana cara membuat kerangka organisasi bisnis UMKM yang kamu jalankan. Selanjutnya, giliran kamu menaruh perhatian lebih untuk merek bisnismu.
Kenapa? Karena usaha yang sudah kamu curahkan akan sia-sia saja kalau merekmu tercuri oleh orang lain. Sebab itulah, jadi penting untuk mulai memperhatikan proteksi merek bisnismu mulai sekarang!
Mulai langkah perlindungan merekmu dengan melakukan penelusuran merek dengan menggunakan alat cek merek online tercanggih dari Mebiso untuk ketahui potensi merekmu terdaftar secara real time. Selanjutnya, langsung daftarkan merek bisnismu dari sekarang agar bisa cepat terlindungi dari kompetitormu!
Cek Merek Manual vs. Cek dengan Analisis AI
Mengecek satu per satu merek yang mirip itu melelahkan dan belum tentu akurat. Dengan sistem otomatis, kamu bisa langsung tahu apakah merekmu berpotensi besar untuk diterima.Bandingkan Hasilnya Sekarang!
Struktur atau kerangka organisasi sendiri adalah sebuah struktur yang menunjukkan hubungan dan relasi antar bagian dalam sebuah organisasi.
Idealnya iya, karena bisnis UMKM yang punya kerangka organisasi yang struktural akan lebih teratur dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Kerangka organisasi dapat memudahkan kamu dalam memilah hubungan masing-masing organ bisnis UMKM yang kamu punya serta tugas dan peran masing-masingnya.
Beberapa contoh kerangka organisasi UMKM yang kerap ada di luar sana misal seperti adanya Direktur, Manajer, hingga staf.
Tips yang bisa kamu terapkan untuk menyusun kerangka organisasi UMKM adalah seperti memahami target bisnis, memetakan dan mengelompokkan kegiatan usaha, menentukan tanggung jawab masing-masing organ, dan membuat perjanjian kerja.