MEBISO.COM – Sejak tahun 2011, kasus merek IKEA sempat menjadi subjek pada pengadilan sampai pada tahun 2015. Saling gugat menggugat pun menghiasi pengadilan tempat kasus ini diputus.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan merek IKEA sampai harus melewati sengketa bertahun-tahun? Dari sini, kamu akan mendapatkan penjelasan lengkap dari segi perlindungan hukum terhadap sengketa merek IKEA.
Tercatat pada putusan pengadilan pertama kali di tahun 2011, IKEA bersengketa karena adanya merek yang hampir mirip. Perusahaan Belanda yang menjual barang-barang furnitur ini menemukan ada merek IKEMA yang dianggap mengganggu bisnis IKEA.
Selain namanya yang hampir mirip, merek IKEMA juga dianggap sengaja meniru lini bisnis IKEA. Walaupun memproduksi tegel atau keramik, IKEA melihat hal ini sebagai bisnis yang serupa.
Bahkan, IKEA juga menambahkan klaim sebagai merek terkenal. Artinya, sekalipun berbeda lini bisnis, kemiripan kata itu bisa menyebabkan merek IKEMA kalah.
Beruntung, IKEA berhasil menang pada gugatannya di tahun 2011. Dengan kesuksesannya itu, menyebabkan perusahaan asing ini semakin percaya diri untuk melindungi nama merek terkenalnya.
Selanjutnya, masih di tahun yang sama, Merek IKEA bahkan sudah sampai ke tahap Kasasi melawan pihak yang berbeda. Kali ini, lawannya adalah merek lokal dengan nama yang sama persis.
Sama-sama bermerek IKEA, bagaimana akhir cerita kasus ini?
Karena namanya sama, perbedaan keduanya hanya perusahaan yang berasal dari Belanda dan perusahaan Indonesia. Perusahaan Indonesia yang awalnya mengajukan gugatan, berhasil mendapatkan hak merek sampai pada tahap Kasasi.
Tahun 2013, masih ada lagi putusan yang muncul tentang merek ini. Belajar dari pengalaman kasus sebelumnya, Perusahaan Belanda ini kemudian segera melakukan pendaftaran di Indonesia.
Ternyata lawannya kali ini adalah merek yang dulu pernah bersengketa walaupun pemiliknya pihak yang berbeda, yaitu IKEMA. Hasil putusannya pun tak jauh beda, IKEMA gagal untuk mendapatkan hak mereknya.
Pada sub bab ini pengusaha wajib memperhatikan baik-baik. Setelah melewati 4 tahun penuh sengketa, apalagi beberapa sudah sampai tahap Peninjauan Kembali. Artinya, dalam satu sengketa saja IKEA sudah melalui waktu panjang.
Beberapa kesalahan IKEA yang bisa dipelajari adalah sebagai berikut:
Walaupun sudah menjadi merek terkenal, bahkan dengan bukti pendaftaran di beberapa negara, akan lebih baik lagi kalau juga di daftarkan di negara tujuan produk juga.
Siapa yang tahu akan ada perusahaan lain berniat mengklaim merek kita?
Bukan hanya satu dua merek yang harus mengalami kasus seperti IKEA. Nyatanya, sebelum kamu mendaftarkan merek di negara tujuan produk, sebaiknya lakukan juga pengecekan pada database merek di negara lain itu juga.
Ada beberapa kondisi yang bahkan menyebabkan pengusaha harus membuat nama merek yang berbeda di negara yang berbeda. Jadi, demi melindungi nama merek sesuai dengan aturan, pengecekan merek ini menjadi sangat penting.
Setelah mendaftarkan merek, usahakan kamu juga selalu rajin melakukan pengecekan database merek. Kalau ada merek serupa yg baru terdaftar, segera lakukan upaya pencegahan dengan mengirimkan sanggahan atau bahkan gugatan ke DJKI.
Kasus merek IKEA yang berlalu sampai bertahun-tahun, sebenarnya bisa di cegah oleh pelaku usaha dengan melakukan perlindungan ekstra. Mulai lakukan perlindungan ekstra kamu dengan menggunakan fitur Cek Merek dari Mebiso.