MEBISO.COM – Diprediksi bakal merugi dampak dari masalah Adidas Vs. Kanye West, namun Adidas tetap tidak gentar untuk memutuskan kerjasama antara keduanya. Tidak sesederhana itu, karena ternyata permasalahannya jauh lebih rumit dari sekedar perusahaan yang merugi.
Kalau di tarik dari sejarah keduanya, ternyata Adidas ini sempat bekerja sama dengan merek Kanye West yaitu Yeezy. Atau dalam istilah marketing biasa disebut dengan co-branding yang kemudian menghasilkan inovasi produk berupa Adidas Yeezy.
Familiar dengan nama ini? Selama 9 tahun, Adidas Yeezy sempat berhasil menguasai pasar dan tentunya mencetak keuntungan bagi kedua perusahaan tersebut. Sayangnya, pada akhir tahun 2022 ini Adidas memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama di antara keduanya.
Keputusan ini adalah buntut panjang dari perselisihan yang terjadi di antara keduanya selama bertahun-tahun juga. Baik dari pihak Adidas maupun pihak Kanye West saling melemparkan tuduhan kepada mantan partnernya masing-masing.
Hal ini menyebabkan Adidas Vs. Kanye West menjadi semakin menarik untuk di bahas. Dari pihak Adidas menyebutkan kalau penghentian kerja sama ini adalah akibat dari tindakan Kanye West yang sudah menyebarkan ujaran kebencian.
Yang mana menurut Adidas, hal ini adalah sebuah tindakan yang tidak bisa di toleransi dan tentunya akan mempengaruhi penjualan produk. Terlebih, menurut penjelasan dari pihak Adidas, akibat dari keputusan ini adalah adanya kerugian yang di catat oleh perusahaan.
Namun, kabar baiknya Adidas optimis bisa mengembalikan kinerja penjualan perusahaan pada tahun 2024.
Bagaimana dengan Kanye West? Menurut pihak Kanye West, permasalahan di antara keduanya adalah karena pelanggaran atas penggunaan merek Yeezy.
Hal-hal tersebut menyebabkan Kanye West geram dan beberapa kali menuliskan kekecewaannya terhadap Adidas melalui akun instagram pribadinya. Apakah hal tersebut merupakan pelanggaran?
Jadi, untuk bisa menentukan tindakan Adidas itu merupakan pelanggaran atau tidak, maka perlu di tinjau kembali dari hukum mengenai keduanya. Kerjasama antara Adidas dengan Yeezy ini adalah kerjasama yang di lakukan antara dua merek yang berbeda.
Fungsi kerjasamanya tentu untuk meningkatkan penjualan dengan memanfaatkan value yang di miliki oleh kedua perusahaan tersebut. Sepanjang kerjasama dilakukan, ada perjanjian yang mengikat kedua belah pihak.
Hal ini sempat di singgung oleh pihak Adidas maupun pihak Kanye West yang menyebutkan adanya pembayaran royalti dan biaya lainnya sepanjang perjanjian berlangsung. Tapi, pembayaran royalti ini bukan merupakan pembayaran untuk pengalihan hak merek.
Pembayaran royalti, kalau menurut UU Merek ini berkaitan dengan adanya lisensi atau izin yang di berikan oleh pemilik merek. Atau jika di lihat berdasarkan permasalahan yang terjadi Adidas Vs. Kanye West ini adalah dari pihak Kanye West.
Karena Lisensi adalah terkait dengan izin yang di tuangkan dalam bentuk perjanjian, maka untuk bisa menentukan siapa yang sudah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian perlu di lihat dari perjanjian awal keduanya.
Apakah perjanjian tersebut menyebutkan terkait kebebasan Adidas untuk melakukan modifikasi terhadap produk-produk Yeezy? Apakah Adidas juga diizinkan untuk melakukan promosi seperti Yeezy Day tanpa perlu persetujuan Kanye lebih dulu?
Dari pihak Adidas juga perlu melihat kembali mengenai isi perjanjian tentang apakah Kanye juga memiliki kewajiban untuk selalu menjaga nama baik Adidas? Dengan begitu, permasalahan antara keduanya bisa terselesaikan tanpa adanya sengketa lanjutan.
Permasalahan Adidas Vs. Kanye West ini bisa menjadi pelajaran oleh pemilik merek untuk selalu berhati-hati dalam membuat perjanjian. Sama halnya untuk pemilik merek agar berhati-hati dalam menentukan nama mereknya. Oleh karena itu, mulai tentukan nama merekmu dengan bantuan fitur Cek Merek dari Mebiso.