
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak. Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!
Dunia investasi dan wirausaha selalu menarik untuk dibahas. Namun, ada satu sektor yang pamornya tak pernah redup dan selalu jadi tolok ukur kekayaan: bisnis properti. Sektor ini dikenal sebagai pencetak passive income dan capital gain yang fantastis, menjanjikan cuan yang signifikan bagi yang serius menekuninya.
Akan tetapi, anggapan bahwa bisnis properti hanya milik kaum bermodal besar adalah mitos. Sama halnya dengan sektor bisnis lain, properti juga jadi ladang bisnis yang cocok bagi siapa siapa.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam kiat-kiat serta tips memulai bisnis properti dari nol, berbagai contoh bisnis properti yang bisa dicoba, hingga strategi jitu untuk memenangkan persaingan di era digital. Yuk, simak!
Meski cocok untuk siapa saja, bukan berarti melakukannya bisa sesuka hati. Kamu tetap perlu strategi bisnis properti yang tepat. Berikut beberapa tips menarik yang bisa kamu coba jika ingin memulai bisnis di sektor ini.
Kalau ibarat lari, bisnis properti adalah marathon, bukan lagi sprint. Harga tanah dan bangunan akan cenderung naik dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun. Jadi, kuncinya adalah sabar.
Fokus pada nilai aset dan potensi pertumbuhan di masa depan, bukan sekadar cash flow harian. Pola pikir ini akan membantu kamu melewati masa-masa stagnasi dan membuat keputusan investasi yang bijak.
Pasar properti sangat dinamis. Tren desain, regulasi pemerintah, dan perkembangan infrastruktur bisa mengubah nilai suatu properti dengan begitu cepat. Kamu wajib riset, baca analisis pasar, dan mengerti demografi calon pembeli.
Jangan sampai lupa, pengetahuan mendalam mengenai lokasi dan harga jadi kekuatan utama dalam bisnis tersebut.
Pada usaha properti, informasi jadi aset tak ternilai. Jaringan kontraktor, bank, notaris, serta agen adalah sumber informasi terbaik. Dari relasi tersebut, kamu akan lebih mudah saat mengurus modal maupun legalitas.
Usaha pada sektor properti sebenarnya sangat beragam. Ini beberapa yang bisa kamu pertimbangkan:
Jual beli jadi segmen usaha sektor properti paling umum. Dalam konteks flipping, kamu beli properti dengan harga lebih rendah dari pasar, melakukan renovasi, lalu menjualnya kembali pada waktu singkat dengan harga lebih tinggi.
Selanjutnya adalah sewa, berfokus pada pembelian aset pada lokasi strategis. Bentuk ini jadi opsi terbaik untuk pemasukan pasif stabil serta berkelanjutan, sehingga aman untuk dijalankan oleh siapa saja. Namun, pastikan lokasi properti strategis agar lebih cepat laku dengan biaya sewa tinggi.
Kalau belum punya modal, jadi agen properti pun tidak kalah menguntungkan. Kamu akan menjual properti milik orang lain untuk memperoleh komisi. Berbekal informasi listing yang luas, kamu bisa menjual properti ke berbagai pasar target sesuai kebutuhan.
Pada skala lebih besar dengan modal yang cukup tinggi adalah pengembang, atau istilah populernya adalah developer. Kamu membeli tanah, lalu membangun perumahan, bekerja sama dengan bank untuk menjual kembali properti tersebut.
Kalau memilih menekuni sektor properti sebagai developer atau flipper, pemahaman akan bisnis properti dan konstruksi jadi hal wajib. Berikut beberapa alasannya:
Pada era digital seperti saat ini, sebagian besar bisnis berpusat pada digital. Konsep bisnis properti online menjadi opsi paling cepat sekaligus murah untuk mencapai target pasar spesifik. Fokus pada ekosistem digital adalah langkah tepat, bukan sekadar beriklan. Berikut tips bisnis properti secara online untuk kamu coba:
Investasi properti adalah membeli aset untuk mendapat untung dari kenaikan harga. Beda dengan usaha properti, yang berfokus pada kegiatan jual beli, sewa, atau jasa.
Jika menjadi broker atau agen, secara teknis tidak perlu modal. Tapi, jika lingkupnya lebih luas, modalnya bisa kamu ambil dari anggaran pembayaran uang muka atau renovasi.
Lokasi, infrastruktur penunjang, serta rencana tata ruang kota menjadi tiga aspek yang memengaruhi kenaikan harga properti.
Cek reputasi mitra (jika bekerja sama dengan pihak tertentu). Jika menjadi investor atau developer, periksa legalitas surat tanah untuk menghindari sengketa.
Pastikan punya pikiran jangka panjang, targetkan pasar, cari lokasi terbaik, serta tidak lupa, manfaatkan peluang digital untuk promosi.
Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensinya Dulu!
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!
Bisnis properti adalah ladang penghasilan yang begitu menjanjikan. Tapi, tetap harus ada persiapan, disiplin, konsistensi, juga adaptasi dengan digitalisasi. Jangan lupa juga, proteksi merek jika kamu sudah punya usaha, termasuk pada sektor properti.
Seiring dengan semakin berkembangnya usaha serta banyaknya proyek properti yang kamu kelola, identitas merek jadi aset penting yang wajib mendapatkan perlindungan. Jadi, sebelum merilis nama proyek baru, pastikan cek apakah nama sudah ada pemilik lainnya.
Kamu bisa memanfaatkan layanan Cek Merek Dagang AI untuk mendapatkan informasi lengkap lebih cepat Setelah nama aman, segera proses registrasi melalui jalur profesional. Untuk menjamin proses yang cepat, tepat, dan legal, percayakan pada Jasa Merek.
Amankan properti kamu sekarang! Karena aset terkuat dalam properti bukan hanya bangunan, tetapi juga reputasi.