
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak. Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!
Dunia bisnis telah bertransformasi secara drastis selama satu dekade terakhir. Para pelaku usaha kini mulai banyak memandang bisnis startup sebagai salah satu ‘senjata’ untuk tumbuh lebih pesat dan mendisrupsi pasar dengan menghadirkan solusi-solusi yang lebih inovatif daripada model usaha yang konvensional atau tradisional.
Namun, perlu kamu ingat bahwa meskipun peluangnya besar, bisnis startup juga butuh strategi yang benar-benar matang agar bisa bertumbuh cepat. Sebab, tanpa arah yang jelas, usaha rintisan atau startup mudah kehilangan momentumnya. Alhasil, startup jadi kalah saing dan tak bisa bertahan lama di persaingan pasar yang kompetitif.
Tapi seperti apa strateginya? Mari kenali selengkapnya soal seluk beluk bisnis startup dan cara tumbuhnya agar bisa bersaing di pasar dalam ulasan artikel di bawah berikut!
Tak sedikit pendiri bisnis yang memulai kiprah bisnisnya karena termotivasi untuk mengatasi problematika yang terjadi di tengah masyarakat. Sehingga dari hal ini kamu bisa ambil kesimpulan bahwa salah satu cara mengembangkan ide bisnis startup adalah dengan memahami seperti apa keresahan yang target pasarmu alami.
Sebuah ide usaha yang kuat, biasanya muncul dari:
Karena itu, ide yang tepat sering lahir dari riset, pengalaman lapangan, dan kedekatan dengan problem yang ingin diselesaikan. Di tahap ini, pencantuman identitas, positioning, dan diferensiasi menjadi bagian penting dalam merancang fondasi bisnis startup yang kuat.

Sejatinya, ekosistem teknologi dalam negeri terus berkembang pesat ke level yang terus berkembang. Banyak inovasi lokal yang telah tumbuh dari kebutuhan masyarakat yang sangat beragam — misalnya dari segi teknologi finansial, logistik, teknologi edukasi, hingga teknologi agrikultur.
Namun dalam konteks bisnis startup di Indonesia, keunggulan tak cuma bergantung pada teknologi semata. Tapi keunggulan juga bisa berasal dari adaptasi terhadap bagaimana karakteristik dari pengguna lokal itu sendiri.
Sehingga, dengan populasi digital yang begitu besar, Indonesia telah jadi ‘lahan subur’ bagi startup-startup di Indonesia untuk lahir dan berkembang pesat. Namun, yang jadi tantangannya adalah tentu dari segi kompetisinya yang makin ketat dan kompetitif.
Oleh karena itu, dengan makin tingginya kompetisi di ekosistem perusahaan rintisan atau startup di Indonesia seperti sekarang, pelaku usaha dituntut untuk terus membangun brand yang solid, proses bisnis yang rapi, serta strategi ekspansi yang terukur.
Satu dari sekian banyak cara agar sebuah perusahaan rintisan bisa mencapai hal tersebut adalah dengan mengantongi identitas merek yang jelas. Tujuannya agar brand perusahaan rintisan tersebut bisa mendapatkan kredibilitas dan kepercayaan dari para pelanggannya serta siap memasuki tahap pendanaan yang lebih besar.
Setelah memahami bagaimana ekosistem bisnis startup berjalan di Indonesia, tahap berikutnya adalah menentukan cara agar perusahaan rintisanmu bisa mendapatkan profit secara stabil.
Karenanya, pemilihan model bisnis jadi suatu hal yang bukan hanya sekadar ikut trend, tapi juga harus menyesuaikan perilaku pengguna dan karakter produk yang kamu tawarkan. Beberapa model bisnis yang mungkin bisa kamu jadikan pertimbangan antara lain:
Namun dalam beberapa kasus, tak sedikit pula platform-platform perusahaan rintisan yang mengombinasikan atau menggabungkan beberapa model di atas guna menciptakan profitabilitas yang lebih cepat. Pendekatan yang konsisten membuat bisnis rintisan jadi lebih siap bersaing di pasar yang pergerakannya dinamis.
Lebih lanjut, menjalankan model bisnis rintisan secara efektif juga bakal butuh pengelolaan data, analisis perilaku audiens, dan iterasi fitur yang terus menerus. Makin relevan yang bisnis rintisanmu tawarkan, maka akan makin tinggi pula kemungkinan bisnismu mencapai kecocokan dengan kebutuhan dan permasalahan pelanggan (product-market fit).
Semua pemilik usaha — khususnya rintisan — pasti setuju bahwa membangun bisnis startup bukanlah sebuah perjalan yang instan. Sebab banyak faktor eksternal dan internal yang bisa mempengaruhi stabilitas dalam bisnis rintisan tersebut yang kemudian menjadi tantangan tersendiri.
Beberapa tantangan yang seringkali menghinggapi bisnis-bisnis rintisan antara lain seperti:
Tak sedikit perusahaan rintisan yang lahir bukan berdasarkan data validitas masalah yang ada di tengah masyarakat tapi berdasarkan asumsi saja. Padahal, validasi yang tepat dan kuat justru akan membuat produk lebih relevan dan bisa mengurangi risiko kegagalan.
Namanya bisnis, pasti cepat atau lambat akan menemukan kompetisinya sendiri. Baik pemain lama atau pemain baru, semuanya akan berkompetisi memenangkan hati pasar.
Sehingga, kekuatan brand yang solid yang terbarengi pula dengan pengalaman pengguna yang optimal bakal jadi faktor pembeda utama yang membuat bisnismu bisa bersaing dan bertahan.
Adaptasi pasar jadi salah satu kebutuhan yang tak bisa bisnis tawar. Tanpa kemampuan ini, bisnis rintisan justru akan tertinggal dari para pesaing yang bisa mengikuti perubahan selera pasar.
Tanpa pengelolaan finansial yang disiplin dan terstruktur, perusahaan rintisan bisa kehabisan modal sebelum mencapai titik impasnya.
Sebagian besar pemilik bisnis banyak yang terlalu fokus pada produknya hingga lupa untuk mengamankan identitas brandnya. Alhasil, bisnisnya jadi tak bisa bertumbuh lantaran masalah legalitas yang jadi batu sandungannya.
Untuk itulah memastikan legalitas sejak awal, membuat bisnis rintisan jadi lebih mudah investor terima dan percaya serta lebih aman dari risiko pelanggaran identitas brand.
Perusahaan startup fokus pada inovasi, skalabilitas, dan pertumbuhan yang cepat lewat teknologi.
Tidak, karena model usaha ini harus sesuai juga dengan kebutuhan bisnis, pengguna, dan value yang kamu tawarkan.
Idealnya, ketika memilih nama dna sebelum mulai melakukan pemasaran publik untuk mencegah klaim dari pihak lain.
Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensinya Dulu!
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!
Legalitas merek jadi salah satu aspek yang sering kali terlupa dari para pendiri usaha rintisan. Padahal, faktor legalitas merek idealnya memang harus berjalan beriringan dengan strategi branding yang kamu jalankan. Tujuannya, agar strategi brandingmu aman dari klaim pihak lain ketika nantinya kamu jalankan.
Mari amankan merek sedari sekarang agar di masa depan kamu tak perlu khawatir akan pelanggaran merek!
Cek apakah nama usahamu sudah aman dengan alat cek merek dagang dari Mebiso dan dapatkan hasilnya secara real time. Lanjutkan dengan pendaftaran merek dengan jasa paten merek terbaik dari Jasa Merek agar proteksi merekmu makin optimal dan maksimal!