Cara Branding Bisnis lewat Langkah Praktis dan Gaya Humanis

Highlights
  • Alasan mengapa branding bisnis sangat penting untuk menunjang kelangsungan usaha jangka panjang.
  • Strategi dan cara ampuh melakukan branding lewat cara humanis di era digital, salah satunya dengan storytelling.
  • Metode praktis untuk mengukur keberhasilan branding, termasuk melalui awareness hingga dampaknya terhadap penjualan.
  • Menekankan pentingnya melindungi brand dengan daftar merek resmi, demi mencegah peniruan dan menjaga keaslian identitas bisnis.
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak. Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!
Pelajari Langkahnya Sekarang!

Mengapa Branding Bisnis itu Penting?

Membangun identitas bisnis merupakan langkah yang perlu di nomor satukan ketika kamu ingin menarik perhatian pelanggan. Ya, kebanyakan bisnis yang ramai berawal dari branding yang mencolok. 

Nah, kira-kira apa pentingnya branding bisnis? berikut beberapa penjelasan yang dapat kamu pahami secara mendalam: 

  • Membedakan dari pesaing: Branding membantu produkmu tampil berbeda di tengah banyaknya pilihan di pasaran.
  • Membangun kepercayaan: Identitas yang jelas dan konsisten menciptakan rasa aman bagi pelanggan.
  • Meningkatkan daya tarik: Brand yang menonjolkan sisi humanis lebih mudah menarik perhatian sekaligus membangun ikatan emosional.

Cara Branding Bisnis dengan Kesan Humanis

Setelah mengetahui pentingnya branding untuk kelangsungan usaha, sudah pasti kamu ingin langsung mengeksekusinya. Branding bisnis online pun perlu diterapkan guna mengikuti zaman yang serba daring seperti sekarang ini. 

Nah, guna mensukseskan branding di era digital, ada beberapa langkah sederhana yang dapat langsung kamu praktekkan:

1. Membangun Identitas Visual yang Kuat

Ya, identitas visual jadi pintu pertama yang akan dilihat audiens. Dari mulai logo, tipografi, warna dominan, hingga gaya ilustrasi harus dipilih dengan konsistensi agar mudah dikenali di berbagai kanal.

Kendati demikian, menonjolkan identitas tidaklah cukup hanya sekedar indah dipandang. Setiap elemen visual perlu memiliki makna yang mewakili nilai inti bisnis. Jadi, jangan asal pilih logo, karena Identitas visual yang matang akan memperkuat persepsi audiens sejak interaksi pertama.

2. Storytelling sebagai Nyawa Brand

Branding bisnis digital bisa diibaratkan sebagai cerita yang berguna dalam membangun kedekatan emosional. Pada praktiknya, konsumen modern lebih tertarik pada narasi di balik sebuah bisnis. Bangun storytelling yang efektif, entah melalui video pendek, blog, podcast, maupun konten interaktif.

Cerita yang otentik akan mampu menciptakan kesan kedekatan emosional yang unik. Dampaknya, brand dapat dikenal lewat kisah yang mudah diingat oleh pelanggan. Banyak brand besar di luaran sana yang telah sukses menancapkan identitas bisnisnya di benak pelanggan.

3. Mengoptimalkan Media Sosial

Tak dapat dipungkiri, media sosial menjadi ruang paling strategis guna menampilkan kepribadian brand. Kendati demikian, strategi di tiap platform tidak bisa disamaratakan. Instagram misalnya, membutuhkan visual estetis, sedangkan TikTok lebih menekankan pada konten kreatif dan singkat.

Konsistensi posting hingga pemanfaatan fitur seperti live streaming akan menjadi aktivitas penting guna meningkatkan promosi. Pelanggan umumnya lebih suka dengan brand yang punya sisi konsistensi yang tinggi.

4. Gunakan Teknologi Digital Marketing

Branding bisnis online tak dapat dipisahkan dari strategi digital marketing. Seperti misalnya, SEO yang dapat membantu meningkatkan visibilitas website, hingga iklan berbayar (Google Ads, Meta Ads) yang mampu menjangkau audiens lebih luas.

Integrasi ini harus dilakukan secara strategis dan bukan sekadar mengikuti trend saja. Misalnya, setiap iklan berbayar sebaiknya didukung dengan konten organik yang konsisten, sehingga audiens akan melihat kesinambungan pesan di semua kanal.

5. Membangun Kepercayaan lewat Cara Humanis

Konsumen digital semakin kritis terhadap keaslian sebuah brand.  Maka dari itu, sisi humanisme perlu diselipkan agar kepercayaan konsumen terhadap sebuah bisnis jadi terlihat organik dan berkelanjutan.

Misalnya dengan transparansi dalam menunjukkan testimoni nyata, atau bisa pula mengajak konsumen ke dapur produksi secara virtual. Respon cepat terhadap pertanyaan atau keluhan di platform online juga akan memperkuat citra brand agar terkesan care.

Cara Mengukur Keberhasilan Branding

Mengukur keberhasilan branding bisnis seringkali dianggap sulit karena efeknya tidak selalu langsung terlihat. Namun, ada sejumlah indikator dan strategi yang bisa dipakai agar evaluasi lebih terukur.

1. Brand Awareness

  • Apa yang diukur: Seberapa banyak orang mengenal atau pernah mendengar nama brand.
  • Cara mengukur: Survei sederhana kepada target audiens, analitik media sosial untuk melihat engagement, pencarian kata kunci brand di mesin pencari.
  • Dampak: Tanpa kesadaran awal, konsumen tidak akan melanjutkan ke tahap pertimbangan pembelian.

2. Persepsi Publik terhadap Brand

  • Apa yang diukur: Bagaimana citra merek dilihat oleh konsumen, apakah positif, netral, atau negatif.
  • Cara mengukur: Survey kepuasan pelanggan, analisis sentimen di media sosial, review pelanggan di marketplace atau Google Review.
  • Dampak: Citra yang positif memperkuat loyalitas dan meningkatkan daya saing.

3. Keterlibatan Konsumen

  • Apa yang diukur: Tingkat interaksi konsumen dengan brand di berbagai kanal.
  • Cara mengukur: Jumlah likes, komentar, dan share di media sosial. Tingkat open rate dan click through rate (CTR) pada email marketing. Partisipasi konsumen dalam event atau kampanye digital.
  • Dampak: Engagement tinggi menunjukkan konsumen merasa dekat dengan brand.

4. Loyalitas Konsumen

  • Apa yang diukur: Seberapa banyak konsumen kembali membeli produk atau merekomendasikan brand.
  • Cara mengukur: Jumlah pembelian berulang, rekomendasi pelanggan ke orang lain, jumlah referral dari program loyalitas.
  • Dampak: Konsumen loyal menjadi akan menjadi brand ambassador alami yang mendatangkan pembeli baru.

5. Pangsa Pasar

  • Apa yang diukur: Posisi brand dibanding kompetitor dalam industri.
  • Cara mengukur: Membandingkan penjualan atau volume produk dengan kompetitor utama, serta analisis data pasar dari laporan industri.
  • Dampak: Market share besar menandakan branding sukses menciptakan dominasi di pasar.

6. Sisi Keuangan dari Branding

  • Apa yang diukur: Hubungan antara aktivitas branding bisnis dengan peningkatan pendapatan.
  • Cara mengukur: Pertumbuhan revenue setelah campaign branding. ROI (Return on Investment) dari aktivitas promosi. Nilai brand equity yang tercermin dalam harga jual produk lebih tinggi dibanding pesaing.
  • Dampak: Branding bisnis bukan sekadar citra, tapi harus berkontribusi nyata pada kinerja bisnis.

7. Kebanggaan Karyawan terhadap Brand

  • Apa yang diukur: Tingkat keterlibatan karyawan dalam mendukung citra brand.
  • Cara mengukur: Survei internal kepuasan kerja, serta aktivitas karyawan yang membagikan konten brand di media sosial.
  • Dampak: Karyawan yang bangga dengan brand menciptakan citra positif ke dunia luar.

FAQ

Apa perbedaan branding dengan promosi?

Branding bisnis membangun citra dan identitas, sedangkan promosi fokus pada peningkatan usaha.

Apakah branding harus selalu dilakukan secara online?

Tidak, bisa dilakukan secara offline, namun lebih efektif secara online di era sekarang.

Apakah branding perlu mengeluarkan banyak biaya?

Tidak selalu, branding bisa dilakukan dengan biaya kecil, asalkan konsisten.

Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensinya Dulu!
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!
Pelajari Langkahnya Sekarang!

Tingkatkan Branding dengan Mengamankan Hak Cipta

Percuma jika branding bisnis sudah kamu lakukan, tapi perlindungannya masih kamu kesampingkan. Jangan biarkan brand bisnis hanya berhenti sebagai nama yang mudah dilupakan. Upayakan agar identitas bisnismu benar-benar sah dan terlindungi secara hukum.

Mulailah dengan cek merek online di Mebiso agar tahu apakah brand milikmu sudah aman dari duplikasi. Setelah itu, lanjutkan langkah penting dengan daftar hak cipta melalui platform Jasa Merek supaya karyamu punya payung hukum yang kuat. 

Ingat, branding bukan sekadar soal dikenal pasar secara luas. Lebih penting dari itu ialah, dapat dipercaya dan punya legalitas jelas. Lantas, segera amankan identitas bisnismu lewat Mebiso agar terhindar dari penjiplakan dan peniruan.

Artikel Terkait
Kumpulan Ide Usaha Menguntungkan dan Paling Banyak Dicari
Kumpulan Ide Usaha Menguntungkan dan Paling Banyak Dicari
6 Rahasia Promosi Produk di TikTok agar Banjir Orderan
6 Rahasia Promosi Produk di TikTok agar Banjir Orderan
Sertifikat Hak Guna Usaha: Panduan untuk Pengusaha Baru
Sertifikat Hak Guna Usaha: Panduan untuk Pengusaha Baru
Platform UMKM: Solusi Digital untuk Bisnis Lokal Berkembang
Platform UMKM: Solusi Digital untuk Bisnis Lokal Berkembang
Begini Cara Melakukan Pendaftaran Brand untuk Pemilik Usaha
Begini Cara Melakukan Pendaftaran Brand untuk Pemilik Usaha
Rekomendasi Bisnis Kemitraan di Bawah 10 Juta: Modal Kecil, Peluang Besar
Rekomendasi Bisnis Kemitraan di Bawah 10 Juta: Modal Kecil, Peluang Besar
Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensi Keberhasilannya Dulu!

Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak.

Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!

Jangan Keluar Dulu...
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!