Pernah terbayang produk UMKM unik beredar di rak toko negara lain? Atau olahan khas Indonesia mendunia, menjadi incaran para pencinta kuliner global? Mimpi tersebut bukan lagi sebatas angan. Ekspor UMKM kini jadi penyangga ekonomi bangsa, membuka gerbang potensi tidak terbatas untuk pebisnis mengembangkan usahanya ke kancah dunia.
Kemajuan teknologi informasi serta kemudahan akses menjadikan mimpi tersebut kian nyata. Meski, tentunya, ada langkah serta strategi perlu pemilik bisnis persiapkan supaya produk usaha kecil mampu bersaing, bahkan berjaya pada pasar global.
Artikel berikut akan mengupas tuntas bagaimana cara ekspor barang ke luar negeri khusus UMKM, mulai dari persiapan awal, langkah pemasaran, hingga tips agar produk diterima dengan baik di negara destinasi. Bagi pemain bisnis baru ingin merambah ke pasar lebih luas, tulisan berikut dapat menjadi panduan.
Peluang ekspor UMKM begitu menjanjikan, terlebih dengan semakin berkembangnya teknologi serta jaringan internet. Tapi, menembus pasar internasional tidak lantas menjadi hal mudah. Tetap perlu persiapan matang serta perencanaan jelas. Berikut penjelasannya:
Pertama, pahami bagaimana regulasi ekspor Indonesia, juga aturan impor pada negara destinasi. Sebab, setiap negara punya regulasi berbeda terkait standar produk, prosedur bea cukai, sampai perizinannya, termasuk cara ekspor barang UMKM.
Dengan mengetahui hal tersebut, proses ekspor UMKM menjadi lebih lancar, terutama saat proses kirim. Contohnya, pebisnis mengerti ketentuan sertifikasi halal untuk produk kuliner ke destinasi dengan mayoritas pemeluk agama Islam.
Atau, bisa pula terkait standar keamanan jika ingin mengekspor produk elektronik ke negara maju. Pemilik bisnis dapat mencari informasi tersebut pada lama asosiasi eksportir atau Kemendagri.
Perhatikan bahwa tidak semua produk cocok untuk pasar ekspor. Pelaku usaha UMKM tantu wajib melakukan riset pasar guna mengetahui seperti apa produk dengan daya saing tinggi pada pasar dunia.
Pertimbangkan dari segi kualitas, nilai jual, serta keunikan. Misalnya, kerajinan tangan khas Bali menawarkan nilai seni tinggi dengan karakter budaya kuat. Lalu, kuliner Nusantara dengan rasa autentik pasti tinggi peminatnya.
Jangan lupa, produk juga harus punya umum simpan lama, pengemasan mudah, serta tidak melanggar hak aset intelektual pihak lain.
Aspek penting yang tidak boleh pebisnis lupakan saat ekspor UMKM adalah legalitas. Bisnis harus mempunyai izin usaha lengkap, termasuk Nomor IB. nomor tersebut saat ini berperan sebagai identitas tunggal bisnis, menjadikan pengurusan izin lebih mudah.
Tidak cuma itu, produk huga wajib menyertakan sertifikasi, seperti izin edar BPOM untuk produk kosmetik, kecantikan, serta kuliner, sertifikasi SNI, juga sertifikasi organik untuk produk berbasis organik.
Kemasan tidak hanya menjadi pelindung produk, tapi sekaligus alat pemasaran. Kemasan menarik, informatif, serta memenuhi standar internasional tentu membuat konsumen lebih tertarik. Pastikan pula label menyertakan informasi seperti cara pakai, bahan, masa kedaluwarsa, serta kode bar.
Produk ekspor UMKM Indonesia juga wajib mempertimbangkan bahasa. Sebaiknya, pakai bahasa Inggris untuk bahasa utama, sertakan juga bahasa lokal destinasi negara kalau memang perlu.
Seperti dijelaskan sebelumnya, ekspor UMKM perlu strategi matang sehingga pelanggan di negara tujuan dapat menerima produk dengan baik. Berikut strategi usaha UMKM untuk menembus pasar ekspor pebisnis dapat lakukan:
Riset pasar menjadi jembatan untuk mengetahui potensi pasar, kesukaan pelanggan, juga pesaing. Pemilik usaha bisa mengidentifikasi negara mana saja dengan potensi tinggi untuk pasar UMKM. Beberapa faktor untuk menjadi pertimbangan seperti daya beli, tren, aturan impor, serta budaya.
Selain itu, pemilik usaha juga harus memilih kanal distribusi tepat, karena memengaruhi efisiensi serta jangkauan produk pada pasar internasional. Pilihannya seperti penjualan langsung ke pelanggan melalui e-commerce global, atau bermitra dengan agen maupun distributor negara destinasi.
Setiap kanal punya keunggulan serta kelemahannya. Misalnya, penjualan langsung kepada pelanggan memberikan kendali penuh, tapi perlu strategi pemasaran intensif. Sementara, bermitra dengan agen maupun distributor memungkinkan jangkauan pasar lebih luas, tapi harga jual tidak menjadi hak pemilik.
Kesuksesan ekspor UMKM juga tidak lepas dari strategi pemasaran tepat. Manfaatkan teknologi untuk melakukan pemasaran digital. Gunakan platform e-commerce seperti Alibaba, Amazon, eBay, dan lainnya. Media sosial juga dapat menjadi platform tepat untuk membangun brand awareness serta berinteraksi dengan pelanggan.
Pameran dagang global menjadi tempat efektif untuk mengenalkan produk langsung pada pelanggan, distributor, hingga investor. Ini menjadi waktu terbaik untuk membangun relasi, mendapat umpan balik, hingga belajar tren pasar.
Keberhasilan ekspor UMKM juga tidak lepas dari berbagai tantangan serta kendala. Tapi, bukan berarti hal tersebut menjadi penghambat, tapi perlu diatasi sehingga perjalanan bisnis tetap lancar. Berikut tantangan yang kerap muncul:
Logistik menjadi aspen paling kompleks dalam aktivitas ekspor UMKM. Pemilik usaha perlu memilih mitra logistik profesional, terutama untuk pengiriman ke luar negeri. Jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya, waktu, keamanan, hingga pelacakan.
Setiap negara punya budaya serta preferensi berbeda. Artinya, bisnis UMKM harus bisa menciptakan produk adaptif, strategi pemasaran, serta layanan pelanggan berdasarkan pasar lokal. Contohnya, sesuaikan rasa makanan dengan lidah warga lokal, atau mengubah desain produk sehingga sesuai budaya setempat.
Melalui Kemendagri, Kemenko UMKM, serta lembaga terkait, pemerintah secara aktif memberi dukungan untuk bisnis ekspor UMKM. Pebisnis bisa mendapat pelatihan, pendampingan, informasi terkait pasar, hingga fasilitas untuk pameran dagang.
Potensi ekspor UMKM sekarang terbuka sangat lebar. Produk Nusantara dapat bersaing pada pasar global melalui berbagai inovasi. Tapi, jangan lupa kalau membangun bisnis itu adalah investasi jangka panjang.
Jadi, persiapkan semuanya dengan matang, termasuk registrasi merek. Sebab, UMKM ingin merambah pasar global harus telah meregistrasikan merek bisnisnya. Tidak perlu cemas akan prosesnya, pebisnis dapat memanfaatkan bantuan profesional untuk pengurusan registrasi merek.
Sebelum mulai, cek potensi keberhasilan merek untuk memastikan tidak ada komponen merek serupa. Jika perlu informasi tambahan, baca Panduan Lengkap Registrasi Merek. Pastikan ekspor UMKM berjalan aman dengan merek terdaftar!
Pastikan punya Nomor IB, wajib pajak, serta sertifikasi relevan, misalnya BPOM atau SNI.
Manfaatkan platform e-commerce global seperti Amazon, eBay, Alibaba, ikut serta dalam pameran dagang, hingga bermitra dengan agen negara tujuan.
Bisa saja, melalui e-commerce serta skema dropshipping maupun konsinyasi, modal awal bisa diturunkan.
Minimnya informasi pasar, kendala logistik, regulasi, bahasa, juga pesaing.
Registrasi merek pada negara tujuan, selain registrasi merek di negara asal juga.