Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak. Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!
Tak hanya sebagai pemberi modal, investor merupakan mitra bisnis yang membantu usaha agar dapat tumbuh lebih cepat. Ya, mereka membawa pengalaman, jaringan, dan wawasan yang bisa membuka banyak peluang baru.
Dengan investor bisnis yang tepat, usaha yang kamu bangun bisa naik kelas dan dapat bersaing lebih luas. Namun, setiap investor punya fokus berbeda. Ada yang tertarik pada bisnis teknologi dengan risiko tinggi, ada pula yang memilih usaha stabil seperti kuliner atau ritel.
Misalnya, startup digital butuh investor yang paham dunia teknologi, sedangkan bisnis makanan lebih cocok dengan investor lokal yang mengerti pasar daerah. Memahami hal ini membantu kamu memilih mitra investasi yang benar-benar sejalan.
Mencari investor bisnis tak ubahnya seperti mencari pasangan hidup. Ya, keduanya membutuhkan kecocokan visi, nilai, dan tujuan. Nah, jika belum tahu caranya, langkah berikut bisa kamu jadikan pedoman guna mendekati investor agar mau bekerjasama dalam mengembangkan bisnismu:
Identifikasi kebutuhan spesifik seperti ekspansi cabang, inovasi produk, atau memperkuat infrastruktur digital. Misalnya, jika kamu menjalankan bisnis FnB, dana investor bisa difokuskan untuk membuka outlet baru di kota potensial.
Investor lebih tertarik pada bisnis yang sudah punya jejak performa. Tampilkan laporan keuangan yang pasti, testimoni pelanggan, hingga capaian omzet terbaru. Contohnya, tunjukkan bagaimana omzet naik 30 persen setelah strategi digital diterapkan.
Ikuti forum startup, pameran bisnis, atau pitching event. Misalnya, jika kamu mendirikan usaha berbasis AI, ikuti acara yang menyinggung tentang teknologi kekinian. Di sana kamu bisa bertemu investor bisnis teknologi yang potensial, sambil memperkenalkan ide dengan cara yang profesional.
Manfaatkan platform digital investor lokal yang fokus membantu UMKM dan startup Indonesia mendapatkan modal dari masyarakat maupun investor. Namun, upayakan untuk mengecek riwayat platform maupun crowdfunding sebelum menggunakan, agar terhindar dari penipuan atau hal yang tidak diinginkan.
Lengkapi dengan business plan, proyeksi keuangan, dan strategi pengembangan jangka panjang. Misalnya, jelaskan bagaimana dana akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi atau memperluas pasar digital.
Presentasi atau pitching merupakan momen penentu apakah investor akan tertarik menanamkan modal untuk bisnismu atau tidak. Supaya hasilnya maksimal, perhatikan hal berikut agar presentasi yang kamu lakukan dapat terlihat handal:
Investor menyukai kisah yang unik dan menyentuh sisi emosional. Misalnya, jika kamu mendirikan bisnis karena ingin mengatasi masalah sosial seperti limbah plastik, ceritakan proses perjuanganmu dari awal.
Contohnya, seorang pendiri startup ramah lingkungan membuka presentasi dengan kisah bagaimana ia menciptakan kemasan biodegradable setelah melihat tumpukan sampah. Cerita seperti ini akan jadi taktik menarik untuk menanamkan makna serta nilai di mata investor.
Data menjadi bukti logis dari visi yang kamu tawarkan. Guna meyakinkan investor, sertakan hasil survei konsumen hingga tren pasar lima tahun terakhir. Jangan lupa sertakan data pertumbuhan kompetitor untuk menunjukkan bahwa bisnismu punya ruang tumbuh yang besar.
Misalnya, ketika mempresentasikan aplikasi pertanian digital, tunjukkan grafik peningkatan petani yang mulai menggunakan teknologi untuk efisiensi panen.
Investor bisnis atau sejenisnya biasanya ingin tahu siapa yang menjalankan ide yang kamu tawarkan. Ceritakan peran dan keahlian setiap anggota tim, lengkap dengan pencapaian relevan.
Seperti misal, CTO kamu pernah memimpin proyek AI di startup ternama, atau CMO memiliki pengalaman membangun merek hingga menembus pasar internasional. Contoh nyata ini akan memperkuat kepercayaan jika ide bisnismu dijalankan oleh tangan berpengalaman.
Jangan hanya menyebutkan potensi profit besar dari usahamu. Sertakan pula hal rinci tentang bagaimana arus pendapatan dari bisnismu terbentuk. Misalnya, jelaskan sumber pendapatan utama, seperti langganan bulanan, komisi transaksi, atau penjualan produk digital.
Untuk exit strategy, bisa dijelaskan opsi akuisisi oleh perusahaan besar atau IPO dalam jangka 5 tahun. Contohnya startup SaaS yang menargetkan akuisisi oleh perusahaan teknologi besar setelah mencapai 500 ribu pengguna aktif.
Presentasi harus diakhiri dengan panggilan bertindak yang jelas dan juga tegas. Misalnya, jelaskan nominal investasi yang dibutuhkan, pembagian saham yang ditawarkan, dan bagaimana dana tersebut akan digunakan.
Upayakan kalimat penutup bisa menegaskan keseriusan sekaligus memudahkan investor untuk memahami arah dari rencana bisnismu.
Tidak semua investor cocok untuk bisnismu. Maka, lakukan evaluasi mendalam terhadap calon mitra yang ingin kamu ajak kerjasama. Kiat berikut bisa kamu terapkan agar mendapatkan calon investor bisnis yang sesuai dan klop dengan bisnis yang kamu jalankan:
Bisa, asalkan ide dan rencana bisnismu solid serta meyakinkan.
Umumnya 60 untuk pengusaha dan 40 bagi investor, atau sesuai kesepakatan dan risiko masing-masing.
Tergantung perjanjian, ada yang pasif, ada yang ikut mengatur strategi.
Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensinya Dulu!
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!
Sebelum kamu mantab untuk melakukan presentasi kepada calon investor bisnis, pastikan identitas usahamu sudah terlindungi secara hukum. Investor selalu menilai serius soal aspek legal, terutama mengenai merek dagang.
Nah, jangan sampai ide dan branding usahamu diambil pihak lain hanya karena belum didaftarkan. Jika kamu ingin melakukan cek merek dagang ai secara cepat dan akurat, gunakan platform Mebiso. Disana, kamu bisa mendapatkan hasil pencarian secara real time.
Setelah merek dirasa aman, kamu dapat menggunakan jasa daftar merek di Jasa Merek untuk mendapatkan legalitas merek secara mutakhir. Bisnis yang kuat dimulai dari perlindungan handal, agar di masa depan usahamu terhindar dari masalah fatal.