Berbagai Contoh 9 KPI Legal di Berbagai Perusahaan

Contoh KPI Legal

Setelah fondasi untuk rencana strategi bisnis beres, kamu mesti mempertimbangkan KPI untuk setiap departemen. Kamu bisa menyimak contoh KPI legal yang umum digunakan sebagai bahan referensi.

Pasalnya, menentukan KPI untuk departemen legal bisa sangat jadi hal yang menantang. Terutama karena departemen ini termasuk komponen vital bagi perusahaan. Yuk, cari tahu apa saja KPI yang sebaiknya digunakan departemen legal.

Departemen legal memegang peran vital bagi operasi perusahaan. Departemen ini bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian dengan hukum dan peraturan, menangani perkara hukum, dan banyak lagi.

Untuk memastikan departemen legal bisa mencapai tujuannya, sangat penting untuk mengukur performa menggunakan KPI (Key Performance Index).

Sebagai metrik yang terukur, KPI berperan sebagai penanda dari progres dan pencapaian. KPI juga memungkinkan departemen untuk mengidentifikasi bagian mana yang perlu peningkatan.

Penggunaan KPI bisa meningkatkan secara signifikan pengaruh dan nilai departemen legal. Namun, kamu perlu menentukan KPI yang tepat agar manfaatnya optimal.

Belum yakin KPI apa saja yang sebaiknya departemen legal gunakan? Berikut daftar contoh KPI divisi legal​ dari berbagai perusahaan:

1. Jumlah Berkas Masuk

Pertama, ada KPI sederhana  menghitung untuk jumlah berkas masuk. KPI ini disebut juga sebagai incoming work.

Tujuan dari KPI ini yaitu untuk mengukur secara akurat jumlah pekerjaan yang ditangani oleh tim legal perusahaan. Penggunaan KPI ini dapat membantu departemen legal untuk dapat melakukan manajemen sumber daya dengan lebih baik.

Karena departemen legal berperan sebagai garis pertahanan pertama perusahaan untuk melindungi dari risiko hukum, maka sangat penting untuk memantau pekerjaan ditangani oleh tim ini.

Selain itu, data dari KPI ini dapat memberikan gambaran seberapa baik tingkat kinerja departemen legal.

2. Volume Kontrak

Contoh KPI legal department​ selanjutnya yaitu volume kontrak (contract volume). KPI ini khusus mengukur jumlah kontrak yang diproses oleh tim legal.

Penggunaan KPI volume kontrak membantu kamu untuk melihat tingkat efisiensi dan produktivitas dari tim legal. 

Dengan memantau KPI ini, tim legal bisa mengidentifikasi jenis kontrak yang rutin mereka tangani dan beban kerja tim.

Selain itu, volume kontrak juga memberikan gambaran mengenai efektivitas proses peninjauan kontrak.

Pengukuran volume kontrak juga dapat menentukan patokan demi pertumbuhan dan ekspansi perusahaan ke depannya.

3. Kualitas Kontrak

KPI ini mengukur seberapa efektif tim legal menyusun kontrak yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mematuhi ketentuan hukum.

Dengan mengukur kualitas kontrak, tim legal bisa memastikan hasil yang baik dan reliable. 

Tim legal juga dapat menentukan nilai kontrak bagi bisnis serta mengidentifikasi risiko potensial yang terlibat.

Contoh KPI legal yang bisa kamu gunakan untuk mengukur kualitas kontrak yaitu:

  • Akurasi
  • Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
  • Syarat yang dinegosiasikan
  • Paparan risiko

4. Rata-rata Waktu Pemrosesan

Rata-rata waktu pemrosesan berkas atau kontrak merupakan metrik yang penting bagi setiap departemen legal perusahaan. KPI ini menunjukkan performa tim dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal.

Selain itu, KPI ini juga mengindikasikan efisiensi dan produktivitas tim legal.

Kamu bisa mengukur KPI ini dengan memantau berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu berkas atau kontrak untuk dilanjutkan dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Tim legal juga perlu mencatat berapa lama waktu untuk peninjauan dokumen legal dan memastikan kesesuaian dengan ketentuan hukum.

Pengukuran KPI ini dapat membantu departemen legal untuk mengenali bagian mana yang perlu mereka tingkatkan.

Pengeluaran legal atau legal spend termasuk contoh KPI legal manager yang sebaiknya kamu gunakan. 

Pemantauan KPI ini membantu kamu untuk mengetahui berapa banyak anggaran yang perusahaan alokasikan untuk aktivitas legal. Pemantauan tersebut juga dapat menjadi cara untuk mengukur performa departemen legal.

Legal spend bisa membantu manager untuk mengidentifikasi bagian mana yang perlu peningkatan dalam hal alokasi anggaran serta bagian mana yang membutuhkan sumber daya lebih.

KPI legal spend terdiri dari beberapa jenis, seperti:

  • Biaya layanan eksternal
  • Biaya total layanan

6. Kepuasan Klien Internal

KPI kepuasan klien internal berfungsi untuk mengukur kualitas layanan departemen legal. 

Pemantauan KPI ini dapat menunjukkan bagaimana berbagai departemen lain dari perusahaan menilai tim legal. Meskipun terkesan sederhana, proses analisa kepuasan pelanggan internal sering kali rumit.

Pasalnya, ada banyak faktor yang terlibat, mulai dari waktu pemrosesan, bantuan operasional, hingga kualitas tanggapan.

Salah satu indikator tingkat kepuasan yaitu siklus dan waktu penyelesaian. Untuk mengembangkan KPI yang berdampak, kamu perlu memahami apa yang mempengaruhi persepsi departemen lain terhadap fungsi legal.

7. Manajemen Risiko

KPI ini mengukur tingkat efektivitas tim legal dalam mengidentifikasi dan menangani risiko potensial terkait aktivitas legal untuk meminimalisir dampaknya.

Pengukuran manajemen risiko sering kali cukup tricky. Supaya tim legal bisa melakukan manajemen risiko secara efektif, sangat penting untuk memastikan mengikuti trend legal dan regulasi terbaru.

Saat menganalisa manajemen risiko, kamu juga perlu memperitmbangkan sejumlah KPI lain, seperti jumlah kontrak, kualitas kontrak, legal spend, dan rata-rata waktu pemrosesan.

8. Dukungan Litigasi

Dukungan litigasi termasuk faktor yang wajib untuk departemen legal pantau. Kamu bisa mengukur efektivitas strategi, staf, dan proses dukungan litigasi bisnis dengan menggunakan KPI yang tepat.

Berikut beberapa contoh KPI legal yang bisa kamu gunakan untuk mengukur kesuksesan dukungan litigasi:

  • Jumlah kasus
  • Biaya per kasus
  • Waktu resolusi
  • Performa staf
  • Efisiensi proses
  • Hasil akhir

9. Inovasi

Departemen legal sebaiknya juga memperhatikan inovasi teknologi dan proses legal supaya fungsinya lebih optimal.

Penggunaan tool inovasi teknologi dan proses legal dapat meningkatkan penyelesaian dan manajemen kerja tim legal. Bukan itu saja, penggunaan tool juga membuka peluang untuk membangun brand.

Jika kamu berinvestasi pada tool yang sesuai dengan tujuan bisnis, maka KPI akan menunjukkan tingkat pembawaan terhadap tujuan tersebut. Untuk menentukan KPI yang tepat, kamu sebaiknya memperhatikan kesesuaian dengan OKR legal.

Berikut beberapa contoh KPI berbasis inovasi:

  • Persentase departemen legal yang aktif menggunakan teknologi
  • Indikator peningkatan efisiensi dan produktivitas
  • Rasio keuntungan finansial

Daftar Merek Anti Gagal 

Aktivitas legal sering kali mengharuskan kamu menempuh proses berbelit. Salah satunya yaitu pendaftaran merek dagang. Prosesnya bahkan bisa jadi lebih lama jika merek yang kamu ajukan mendapatkan penolakan.

Untungnya, Mebiso punya solusinya. Tool Cek Merek berbasis teknologi AI dari Mebiso bakal membantu kamu memastikan keberhasilan pendaftaran dengan cepat.

Jadi, sebelum daftar merek pastikan untuk mengecek dulu potensi keberhasilan pendaftaran dengan Cek Merek dari Mebiso.

FAQ

Apa yang membuat KPI penting bagi perusahaan?

KPI memberikan informasi yang jelas dan objektif mengenai progres menuju tujuan bisnis.

Apa saja jenis KPI yang paling umum?

KPI yang paling umum pada berbagai bisnis yaitu margin profit, kepuasan pelanggan, pertumbuhan pendapatan, dan revenue per klien.

Bagaimana cara memilih KPI yang tepat?

Untuk memilih KPI yang tepat, kamu perlu mengidentifikasi metrik apa yang berkontribusi langsung pada tujuan perusahaan. Kamu memilih dari contoh KPI legal di atas berdasarkan kebutuhan bisnis.

Tag:
Daftar
Artikel Terkait
Struktur Organisasi Perusahaan: Contoh dan Cara Membuatnya
Struktur Organisasi Perusahaan: Contoh dan Cara Membuatnya
Ternyata! 12+ Nama Brand Ini Menggunakan Singkatan
Ternyata! 12+ Nama Brand Ini Menggunakan Singkatan
10+ Strategi Marketing untuk Bisnis B2B
10+ Strategi Marketing untuk Bisnis B2B
Mengenal Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Mengenal Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Cara Cek Merk HKI Mudah dan Cepat
Cara Cek Merk HKI Mudah dan Cepat
Cara Cek Merek Internasional Mudah untuk Pebisnis
Cara Cek Merek Internasional Mudah untuk Pebisnis
2 Langkah Mudah, Daftar Merek Hanya dari Rumah