Saat ini, masih banyak pelaku usaha yang masih belum memahami cara menyusun laporan keuangan dalam bisnis dengan mudah. Kebanyakan, masih menggunakan cara manual. Padahal lebih banyak menyita waktu dan tenaga untuk membuatnya.
Dalam menyusun laporan keuangan, memerlukan tahap penggunaan laporan keuangan untuk analisis bisnis. Tak hanya memudahkan tim finance untuk mengolah budget, namun juga memudahkan divisi lain untuk mengukur efisiensi dan efektivitas kinerja.
Pada bagian ini, nilai bisnis menurut laporan keuangan juga bisa menjadi tolok ukur keberhasilan dalam bisnis.
Laporan keuangan adalah alat kunci dalam mengevaluasi nilai bisnis sebuah perusahaan. Nilai bisnis tercermin dalam berbagai komponen laporan keuangan, seperti laba bersih, pendapatan, aset, dan ekuitas pemegang saham.
Laba bersih menggambarkan kinerja operasional perusahaan, sementara pendapatan mencerminkan potensi pertumbuhan. Aset mengindikasikan nilai intrinsik perusahaan, sedangkan ekuitas pemegang saham adalah klaim atas aset tersebut.
Selain itu, rasio keuangan seperti ROE, ROI, dan P/E ratio dapat membantu mengukur efisiensi, profitabilitas, dan valuasi bisnis.
Dengan menganalisis laporan keuangan, pemangku kepentingan dapat menilai sejauh mana perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham dan berpotensi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Selain permasalahan mengenai laporan keuangan, pelaku usaha juga memiliki kendala berkaitan dengan perlindungan hak merek. Hal tersebut merupakan langkah penting bagi bisnis untuk melindungi identitas dan reputasi mereka.
Hak merek memberikan pemiliknya hak eksklusif untuk menggunakan dan mengendalikan merek dagang mereka, mencegah orang lain untuk menggunakan atau meniru merek tersebut.
Ini mencakup logo, nama merek, dan simbol yang mengidentifikasi produk atau layanan tertentu. Perlindungan hak merek dapat dilakukan melalui pendaftaran merek dagang, yang memberikan hak hukum untuk menuntut pelanggaran merek.
Hal ini membantu menjaga kualitas produk, membangun kepercayaan pelanggan, dan mencegah persaingan yang tidak sah. Perlindungan hak merek mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis dalam pasar yang kompetitif.
Untuk itulah, Mekari berkolaborasi dengan Mebiso, jagoan Hosting dan TDA Blitar menggelar kegiatan bertajuk BIZWeek :
Perkuat Pondasi Bisnis dengan Laporan Keuangan dan Perlindungan Merek, yang akan di selenggarakan pada Selasa, 26 September 2023 di Aula Majapahit Unisba Blitar.
Akan ada beberapa materi yang di sampaikan. Di antaranya, mengenai pengertian dan fungsi manajemen finansial untuk bisnis, pengertian pembukuan dan penerapannya untuk bisnis, jenis laporan keuangan utama dalam bisnis, kendala utama yang sering dihadapi bisnis dalam proses pembukuan dan laporan keuangan. Serta, manfaat teknologi untuk digitalisasi pembukuan dan pelaporan keuangan untuk bisnis.
Tak hanya itu, juga akan di jelaskan mengenai aspek legalitas dalam bisnis, pentingnya legalitas merek dagang, studi kasus sengketa merek dalam bisnis dan bagaimana penerapan teknologi untuk mendukung aspek legalitas dalam berbisnis.
Laporan keuangan dan perlindungan hak merek adalah dua aspek penting dalam menjaga integritas dan kesuksesan bisnis. Laporan keuangan mencerminkan kesehatan finansial perusahaan, yang dapat mempengaruhi nilai merek.
Perlindungan hak merek memastikan identitas merek tetap unik dan terlindungi, yang berdampak pada citra dan nilai perusahaan. Keberhasilan merek yang terlindungi tercermin dalam laporan keuangan dengan meningkatnya nilai merek dan keuntungan.
Dengan demikian, keduanya saling terkait dalam membangun dan mempertahankan keberlanjutan bisnis agar tetap sustainable.
Jika ingin mengetahui lebih dalam mengenai laporan keuangan dalam bisnis dan perlindungan hak merek lebih dalam, segera daftar disini https://bit.ly/BIZWeek_TDABlitar