MEBISO.COM – Sudah terlanjur terkena masalah merek dan bingung bagaimana menanggapinya? Faktanya, kamu bisa memilih penyelesaian sengketa merek yang paling tepat untuk mengatasi masalahmu!
Mau tahu bagaimana cara terbaik untuk menghadapi masalah pada bisnismu? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Pertama adalah cara menyelesaikan permasalahan merek dengan mengajukan gugatan ke pengadilan. Pada dasarnya sengketa terjadi karena adanya perebutan hak atau pelanggaran hak atas merek.
Alhasil sengketa ini terjadi antara dua pihak atau lebih. Pihak yang mengajukan gugatan adalah pihak yang merasa menjadi pemilik merek yang sah atau pihak yang merasa dirugikan karena adanya pelanggaran merek.
Kemudian penggugat ini akan mengajukan keberatan melalui pengadilan dengan menunjuk satu pihak yang dianggap bertanggung jawab atau tergugat. Pihak tergugat tidak hanya pengusaha saja, tapi bisa juga pemeriksa merek atau DJKI.
Setelah pengadilan menerima gugatan, maka selanjutnya adalah proses pemeriksaan sengketa. Mulai dari pembacaan gugatan, kemudian jawaban, sampai penyampaian bukti-bukti. Akhir dari proses ini adalah putusan yang menunjukkan siapa pihak yang bertanggung jawab berikut ganti kerugiannya.
Seluruh proses ini akan memakan waktu hingga berbulan-bulan tergantung dari permasalahannya. Jadi, kalau kamu memilih untuk menyelesaikan sengketa dengan cara ini bersiaplah dengan panjangnya proses pemeriksaan.
Hampir sama dengan proses penyelesaian sengketa melalui gugatan, hanya saja hasil akhir dari prosedur ini bukanlah menunjuk siapa yang bertanggung jawab atau ganti kerugian. Hasil akhir dari proses ini adalah adanya hukuman pidana bagi seseorang yang terbukti melakukan pelanggaran.
Kalau kamu memilih penyelesaian masalah dengan cara ini maka kamu tidak bisa mengharapkan ganti rugi. Selain itu, kamu juga tidak akan mengajukan gugatan langsung ke pengadilan tetapi mulailah dengan membuat laporan ke kepolisian.
Pastikan kamu memiliki bukti-bukti yang lengkap terhadap kecurangan atau pelanggaran tersebut, lalu biarkan polisi yang akan melanjutkan prosesnya. Sebagai pihak yang melaporkan permasalahan, nantinya kamu pun akan tetap perlu menghadiri persidangan.
Hanya saja, yang akan banyak berperan kali ini adalah aparat penegak hukum. Jadi kamu hanya perlu menunggu proses persidangan selesai hingga putusan dan memberikan keterangan apabila diperlukan.
Setelah putusan sudah terbit, kamu bisa mengajukan banding atau proses pemeriksaan lanjutan agar bisa mendapatkan putusan yang lebih baik lagi.
Selain dua opsi di atas, kamu masih bisa memilih opsi lainnya yang tidak melibatkan pengadilan. Cara ini mengandalkan kesepakatan para pihak yang bersengketa. Jadi, kalau para pihak sepakat untuk tidak menggunakan pengadilan, maka permasalahan bisa selesai hanya di antara kedua pihak saja.
Ada beberapa opsi untuk menyelesaikan masalah tanpa pengadilan. Misalnya seperti mediasi, negosiasi, atau arbitrase. Biasanya pemilihan penyelesaian sengketa dengan metode ini adalah untuk pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah perjanjian.
Contohnya, ketika kamu sedang menjalankan usaha berbentuk franchise yang melibatkan beberapa orang. Kemudian dalam perjanjian kerja samanya kamu menuliskan sebuah peraturan tentang penggunaan merek.
Sayangnya, dalam perjalanan bisnis, ternyata salah satu mitra yang bekerja sama denganmu melakukan kecurangan hingga mengakibatkan kerugian. Ketika mengetahui hal tersebut kamu bisa memilih untuk menyelesaikan permasalahannya di luar pengadilan lebih dulu.
Coba teliti kembali perjanjian yang sudah kamu buat sebelumnya, fokus pada poin-poin yang menjelaskan mengenai adanya kecurangan. Lalu, pastikan juga apakah ada aturan mengenai cara penyelesaiannya.
Apabila dalam perjanjian tersebut tidak mengatur mengenai penyelesaian sengketa merek, maka cobalah untuk mendiskusikannya dengan mitra bisnismu lebih dulu. Jelaskan mengenai pelanggaran yang telah dilakukan berikut kerugian yang telah kamu alami.
Kemudian tanyakan bagaimana tanggung jawab menurut mitra tersebut. Cara ini jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan pengadilan.
Untuk bisa menyelesaikan satu masalah merek, bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Apalagi kalau dokumen maupun bukti yang kamu sampaikan tidak lengkap. Nah, agar waktu penyelesaiannya lebih maksimal, coba perhatikan tips di bawah ini.
Hal pertama yang menjadi kewajibanmu adalah memperhatikan keamanan merekmu sendiri. Bahkan selesai melakukan pendaftaran pun kamu masih tetap harus memastikan keamanannya.
Misalnya, dengan membuat penjelasan khusus mengenai merek dalam perjanjian-perjanjian yang kamu buat, atau memantau secara berkala perkembangan merek kompetitor.
Maksud dari memantau secara berkala ini adalah dengan melihat perkembangan data pendaftaran merek ke DJKI. Pastikan tidak ada nama-nama yang mencurigakan atau yang bisa mengakibatkan masalah pada bisnismu nantinya.
Ketika kamu melakukan hal ini, maka kamu bisa menghindari terjadinya sengketa dari jauh-jauh hari.
Langkah selanjutnya adalah dengan mengamankan dokumen. Setelah berhasil mendapatkan bukti apapun yang terbit dari DJKI atau dokumen perjanjian, jangan lupa untuk selalu menyimpannya di tempat yang aman.
Siapa yang tahu kalau di kemudian hari kamu akan memerlukannya sebagai bukti. Bahkan di dalam pengadilan, bukti dokumen inilah yang paling kuat.
Sebelum melakukan kerja sama dengan siapapun, pastikan kamu sudah mengenal dengan baik calon partnermu tersebut. Minta dokumen kelengkapan yang bisa meyakinkanmu lalu pastikan semua dokumen tersebut asli dan aman.
Ketika sudah terlanjur terkena masalah, selain menyiapkan dokumen secara lengkap, pastikan juga kamu memilih seorang ahli yang berpengalaman di bidang merek untuk mewakili dalam proses penyelesaian sengketa.
Seluruh proses penyelesaian sengketa merek di atas, tidak akan kamu alami kalau langkah perlindungan merek yang kamu lakukan sudah tepat. Nah, agar merekmu selalu aman, inilah saat yang tepat untuk mendapatkan bantuan dari Jasa Proteksi Merek dari Mebiso.