4 Perbedaan HAKI dan Hak Cipta yang Sering Kamu Lewatkan

perbedaan haki dan hak cipta

Berbicara soal bisnis memang tak akan jauh lepas dari pembicaraan menyangkut kekayaan intelektual, atau yang banyak orang sebut sebagai HAKI. Variasi HAKI ada banyak jenisnya, dan hak cipta adalah satu di antaranya. Tapi banyak yang masih salah memilah perbedaan HAKI dan hak cipta serta menyebut keduanya adalah sama.

Perbedaan HAKI dan hak cipta merupakan sebuah konsep fundamental yang perlu semua orang tahu. Tak terkecuali dari kalangan pebisnis dan/atau kreator yang kerap menghasilkan karya. Mengetahui beda di antara keduanya bakal jadi bekal sempurna bagimu — baik untuk bisnismu maupun untuk karya-karyamu.

Tapi seperti apakah perbedaan HAKI dan Hak Cipta tersebut?

Mari kupas selengkapnya beserta fakta perbedaan HAKI dan hak cipta sebenarnya dalam ulasan artikel di bawah ini!

Merek Bisa Ditolak? Cari Tahu Sebelum Terlambat!

Banyak bisnis gagal mendaftarkan mereknya karena kesamaan dengan merek lain. Jangan sampai usaha kamu sia-sia hanya karena tidak cek terlebih dahulu. Pahami risikonya sebelum melangkah lebih jauh!

Pelajari Kenapa Cek Merek Itu Penting!

Fakta Perbedaan HAKI dan Hak Cipta

Di dalam sebuah proses menjalankan usaha, pemilik bisnis pasti ingin agar bisnisnya bisa banyak laku dan banyak masyarakat kenal. Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, mereka tak segan untuk memasukkan satu faktor yang bisa membuat bisnis mereka tampak unik dari bisnis serupa yang lain. 

Satu faktor ini ialah soal kekayaan intelektual (atau bisa juga kamu sebut sebagai aset intelektual). 

Namun dalam praktiknya, sayangnya banyak yang masih salah kaprah terkait sebutan HAKI itu sendiri. Satu di antaranya ialah banyak yang menyebut kalau HAKI adalah sama saja dengan hak cipta.

Kebingungan ini mulai menjamur di kala banyak orang yang salah mengira kalau HAKI dan hak cipta adalah dua hal yang baik secara artian, sifat, dasar regulasi, serta cakupannya adalah hal yang sangat sama.

Walaupun memang sekilas mirip, namun faktanya antara perbedaan HAKI dan hak cipta keduanya punya faktor pembeda yang sangat mendasar.

Berikut ini adalah beberapa contoh perbedaan HAKI dan hak cipta yang perlu untuk kamu ketahui:

1) Segi Definisi

Perbedaan HAKI dan hak cipta yang pertama — dan yang paling mendasar — adalah dari segi definisinya.

Untuk menerjemahkan HAKI, maka kamu harus tahu dulu soal konsep aset intelektual itu sendiri. Aset intelektual bisa kamu artikan sebagai sebuah aset tak berwujud yang lahir dari hasil olah pikir intelektual kamu sebagai manusia.

Sedangkan HAKI ialah bentuk dari eksklusivitas hak yang bisa kamu dapatkan atas aset intelektual yang kamu miliki tersebut.

Nah bentuk HAKI ini sendiri ada bermacam-macam dan hak cipta adalah salah satunya. Hak Cipta sendiri punya artian sebagai salah satu jenis HAKI yang lahir otomatis dengan prinsip deklaratif begitu sebuah kreasi karya terwujud secara nyata atau konkrit.

Sehingga dari artian-artian di atas bisa kamu dapatkan konklusi bahwa walaupun memang mirip, tapi keduanya sebenarnya beda. Hak cipta ialah salah satu wujud dari HAKI dan HAKI adalah payung besar yang menaungi hak cipta sebagai salah satu jenis hak aset intelektual.

Oleh sebab itu, menyebut HAKI adalah hak cipta tidaklah tepat karena faktanya justru sebaliknya, yakni hak ciptalah adalah salah satu enis HAKI itu sendiri.

2) Objek Proteksi

Perbedaan HAKI dan hak cipta selanjutnya bisa kamu lihat dari segi objek proteksinya.

Hak cipta punya banyak objek proteksi. Objek-objek proteksi dari hak cipta ini sendiri apabila kita lebih sederhanakan lagi, maka bisa ada tiga kelompok jenis objek proteksi, yakni: seni, sastra, dan digital.

Seni misalnya seperti seni lukis, seni rupa, dan sinematografi. Sastra bisa termasuk karya-karya tulis seperti buku. Sedangkan dari kategori digital, bisa termasuk permainan video dan/atau program komputer.

Selanjutnya, — seperti yang sudah kamu pahami dalam konteks poin sebelumnya — bahwa HAKI merupakan payung besar yang menaungi hak cipta — dan hak cipta adalah satu dari beberapa jenis HAKI yang ada. 

Sehingga, dalam hal ini HAKI punya cakupan objek proteksi yang lebih banyak dan variatif, termasuk — namun tidak terbatas — pada hak cipta. Selain hak cipta, objek proteksi lain dari HAKI juga mencakup seperti merek bisnis, desain industri, hak paten, rahasia dagang, indikasi geografis, dan desain tata letak sirkuit terpadu.

3) Cara Proteksi

Satu hal yang juga ikut mendistingsi perbedaan HAKI dan hak cipta selanjutnya adalah dari segi cara proteksinya.

Seperti yang sudah kamu tahu, perlindungan atas hak cipta lahir secara otomatis ketika kreasi atau karyanya sudah terwujud. Hak cipta tak bisa melindungi ide karya yang mana masih belum terwujud dalam bentuk kreasi karya secara utuh dan nyata. 

Sehingga walaupun tak kamu registrasikan secara resmi, sebenarnya karya yang sudah kamu hasilkan tersebut sudah punya hak cipta. Namun agar bukti adanya hak cipta tersebut bisa lebih kuat, maka di sinilah kamu bisa mendaftarkannya ke instansi yang memang berwenang untuk itu — seperti DJKI yang ada di Indonesia.

Inilah yang juga ikut membedakan cara proteksi HAKI dan hak cipta. Khusus untuk HAKI selain hak cipta, maka umumnya tak bisa lahir secara otomatis, namun perlu kamu daftarkan terlebih dulu agar kamu bisa dapat hak eksklusifnya.

Misalnya merek. Agar merekmu bisa terlindungi secara sah dan legal, maka kamu perlu meregistrasikan merekmu ke DJKI agar dapat pengesahan perlindungan atas merek bisnis yang kamu miliki tersebut.

4) Regulasi

Perbedaan terakhir bisa kamu lihat dari segi regulasi hukum yang menaungi.

Secara khusus, hak cipta punya regulasi yang memang khusus mengaturnya dalam UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (UU Hak Cipta). 

Di dalam undang-undang inilah segala hal yang perlu kamu tahu soal hak cipta sudah termaktub sedemikian rupa — mulai dari definisi dasar, jenis hak, objek, hingga aturan pidana pelanggaran atas hak cipta tersebut.

Namun untuk konteks HAKI, regulasinya tak ada yang secara general mengatur soal HAKI itu sendiri secara umum. Adanya hanyalah regulasi-regulasi spesifik yang mengatur soal pengaturan jenis-jenis HAKI di Indonesia, seperti UU Merek, UU Desain Industri, hingga UU Rahasia Dagang.

Mulai Langkah Awal untuk Melindungi Karyamu

Meskipun secara hakikat, hak cipta bisa terwujud secara otomatis, namun tentunya kamu tetap akan perlu sebuah bukti konkrit juga untuk bisa mendukung perlindungan atas karyamu tersebut. Karenanya, meregistrasikan hak cipta juga jadi salah satu hal yang perlu kamu lakukan agar karyamu terhindari dari pelanggaran seperti pembajakan karya!

Kini, kamu bisa mendapatkan inspirasi terkait karya-karya yang telah terdaftar hak ciptanya dengan lakukan cek hak cipta melalui fitur penelusuran terbaru dari Mebiso. Jangan lupa juga untuk segera lakukan pencatatan hak cipta atas karyamu agar karyamu bisa segera terlindungi!

Sudah Punya Nama Brand? Tapi, Apa Sudah Aman?

Banyak bisnis tidak sadar kalau nama brand mereka bisa saja sudah dimiliki orang lain. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan merek kamu tidak bermasalah di kemudian hari!

Pelajari Pentingnya Cek Merek!

FAQ

Apa maksud aset intelektual?

Kekayaan atau aset Intelektual adalah sebuah aset atau aset tak berwujud yang lahir dari hasil olah pikir intelektual kamu sebagai manusia.

Apakah HAKI dan KI sama?

KI adalah objeknya sedangkan HAKI adalah bentuk dari eksklusivitas hak yang bisa kamu dapatkan atas aset intelektual yang kamu miliki tersebut.

Apakah HAKI dan hak cipta sama?

Tidak, keduanya adalah dua hal yang beda.

Perbedaan HAKI dan hak cipta dari segi apa saja?

Perbedaannya bisa kamu lihat dari segi definisi, objek proteksi, cara proteksi, dan regulasi.

Apakah hak cipta perlu terdaftar?

Ya, agar kamu bisa punya bukti perlindungan hak cipta yang lebih kuat atas kreasi ciptaanmu.

Artikel Terkait
Usaha Air Minum Kemasan dan Hal yang Perlu Kamu Persiapkan!
Usaha Air Minum Kemasan dan Hal yang Perlu Kamu Persiapkan!
Tips Menyusun Struktur Organisasi UMKM untuk Pemilik Bisnis
Tips Menyusun Struktur Organisasi UMKM untuk Pemilik Bisnis
Menilik Sertifikat Standar OSS dan Cara Verifikasinya!
Menilik Sertifikat Standar OSS dan Cara Verifikasinya!
Berapa Biaya BPOM untuk Parfum, Kosmetik dan Skincare?
Berapa Biaya BPOM untuk Parfum, Kosmetik dan Skincare?
Serba-Serbi Pendaftaran Hak Cipta yang Banyak Orang Tanyakan
Serba-Serbi Pendaftaran Hak Cipta yang Banyak Orang Tanyakan
40+ Ide Usaha UMKM untuk Memulai Bisnismu di Tahun Ini!
40+ Ide Usaha UMKM untuk Memulai Bisnismu di Tahun Ini!
Sebelum Daftar Merek, Ada Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan!

Sebuah nama brand bisa mendongkrak bisnis,

tapi juga bisa menjadi bumerang jika tidak dicek lebih dulu

Jangan Keluar Dulu...
Merek Bisa Jadi Senjata Bisnis, Tapi Apa Sudah Terlindungi?
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF