Sedang menyiapkan proposal usaha? Sebaiknya pahami lebih detail soal struktur, jenis, hingga cara pembuatannya di sini.
Bicara soal struktur, sebenarnya sangat fleksibel dan kamu bisa mengisi berbagai informasinya sesuai kebutuhan. Tapi, jauh lebih baik jika strukturnya sistematis.
Mengapa? Tentu saja karena struktur proposal bisnis atau usaha yang sistematis akan memudahkan pihak yang akan membacanya. Entah itu investor, mitra bisnis kamu, atau pihak lain yang mungkin mampu mendukung bisnis dan usahamu.
Dari ulasan di atas, harusnya udah paham banget soal kenapa proposal bisnis atau usahamu itu harus terstruktur dan sistematis. Tapi, seperti apa struktur proposal bisnis yang sistematis itu?
Kami tertarik untuk memberikan rekomendasi susunan proposal usaha yang diberikan oleh Pik to Chart karena menjelaskan hampir semua kebutuhan proposal yang bagus untuk perusahaanmu ajukan:
Pertama, ada halaman judul. Di bagian ini, kamu akan mengambil kesan pertama dari calon klien melalui proposal usaha tersebut.
Dalam halaman judul, ada nama hingga logo perusahaan, nama klien, tanggal, beserta judul menarik tentang solusi atau sesuatu yang kamu inginkan.
Pastikan desainnya bersih, profesional, dan selaras dengan karakter perusahaan.
Kemudian, struktur selanjutnya dalam proposal usaha adalah daftar isi. Terutama jika proposalmu cukup panjang.
Jangan lupa menyertakan daftar isi agar setiap calon klien bisa mendapatkan navigasi dalam dokumen secara mudah.
Nah, mengenai daftar isi, kamu bisa pakai ini:
Selanjutnya adalah executive summary atau gambaran singkat tentang isi proposal kamu. Di sini, kamu harus menyoroti berbagai poin penting serta proposisi nilai.
Tujuan proposal usaha harus menyertakan ini adalah menarik perhatian dari pembacanya agar mau membaca seluruh isi proposal.
Selanjutnya, ada poin yang harus menyatakan apa masalah atau tantangan dari klien serta dampak dari masalah yang ada terhadap bisnisnya.
Tunjukkan mengenai pemahaman kamu terhadap situasi klien dan tahap solusi yang akan kamu usulkan. Bisa pakai data dan ilustrasi untuk membuat klien paham seberapa krusial masalah perlu diatasi.
Nah, setelah klien paham apa masalahnya, maka selanjutnya adalah solusi yang kamu dan tim rekomendasikan dalam memecahkan suatu masalah.
Beri juga gambaran mengenai seperti apa tingkat keberhasilan dari solusi kamu untuk masalah terkait.
Penting juga menyertakan kualifikasi dan keahlian perusahaan kamu dalam kerangka proposal usaha.
Pasalnya, jika perusahaan kamu punya kualifikasi yang relevan, maka secara tidak langsung ada pernyataan jika perusahaanmu adalah pihak yang tepat untuk mengatasinya.
Caranya gimana? Tambahkan penghargaan, pencapaian, sertifikasi, hingga pengetahuan kamu yang mendalam untuk menyelesaikan masalah sejenis.
Tentu, seorang mitra atau investor juga ingin tahu berapa lama dan bagaimana kamu menyelesaikan solusi yang sudah jadi usul di awal.
Kamu bisa menyertakan tanggal penyelesaian sekaligus rencana-rencana mendetail dalam setiap garis waktu yang ada.
Ini juga menjadi komponen proposal usaha yang sangat penting. Kamu harus dan wajib transparan mengenai bagaimana menetapkan harga, pos-pos biaya, total pengeluaran, dan semua estimasi anggaran untuk project tertentu.
Dalam isi proposal atau strukturnya bisa juga menambahkan poin seperti keunggulan perusahaanmu. Di sini, kamu juga bisa menjelaskan studi kasus yang pernah terselesaikan.
Selain itu, project-projectmu yang sudah berhasil juga bisa tersampaikan di sini. Dengan cara ini, kepercayaan dan kredibilitas bisnismu bisa naik dan investor atau mitra akan lebih percaya untuk bekerja sama.
Kamu mungkin kebingungan melihat seperti apa banyaknya jenis proposal usaha. Ada yang formal, informal, pemasaran, investasi, dan sejenisnya.
Padahal, itu hanya sub kategori yang lebih spesifik saja. Kalau laman Better Proposals dan Hubspot, itu hanya mengkategorikan jenis proposal bisnis dalam dua jenis saja:
Dalam proposal ini, pembuatannya untuk tanggapan atas permintaan dari calon klien, mitra, atau investor. Nah, bentuknya itu terbagi lagi menjadi tiga yakni:
Ini yang paling banyak kita sering buat, yakni unsolicited proposal. Pasalnya, pengiriman proposal ini tidak ada yang meminta dan justru perusahaan kamu yang berinisiasi untuk mengirimkannya.
Biasanya untuk mengenalkan produk maupun layanan yang belum klien ketahui. Contohnya seperti proposal produk ataupun pemasaran.
Bahkan proposal untuk mengajukan kemitraan dan investasi yang kita bahas di atas, termasuk ke dalam unsolicited proposal.
Kalau ingin membuat proposal yang biasa aja, tinggal ikuti struktur yang telah kami sediakan. Tapi, kalau ingin tahu cara buat proposal usaha yang menarik, bisa perhatikan ini:
Daripada menyajikan data, coba pendekatanmu ganti dengan storytelling. Kamu bisa menggambarkan perjalanan dari awal bisnis mulai, tantangan, sampai bagaimana caramu memecahkan masalah dari pelanggan.
Sering muak dengan proposal yang isinya teks tebal dan tabel-tabel? Sama, investor dan mitra kerjamu juga mungkin begitu.
Jika ingin lebih menarik, maka pastikan menggunakan pendekatan visual dan interaktif.
Daripada sekadar menyebut informasi umum dan membosankan tentang, misalnya, target pelanggan, pasar, tren, jelas ngebosenin.
Tapi, coba personalized atau seperti kekhawatiran yang mereka pikirkan, pertanyaan yang sering muncul, dan sejenisnya.
Sudah banyak yang menyarankan mengisi proposal dengan studi kasus, tapi jarang yang menyertakan ini.
Kalau studi kasus saja, jelas sudah banyak. Tapi coba berikan skenario terburuknya atau potensi mengenai risiko yang mungkin dihadapi. Kesan yang muncul biasanya kejujuran dan persiapan yang matang. Jangan lupa siapkan mitigasi risikonya juga.
Jika ingin manfaat proposal usaha lebih optimal, tentu memastikan merek perusahaan sudah terdaftar itu sangat penting.
Kalau masih belum mendaftar, segera saja daftarkan merek sekarang. Takut merek kamu ditolak? Pakai tools Cek Merek dari Mebiso dulu aja. Pasalnya, kamu bisa tahu loh tingkat keberhasilan pendaftaran merek perusahaan!
Biasanya untuk mengajukan diri ke investor, mengajak kerja sama, atau sekadar menginformasikan produk maupun layanan perusahaan.
Sebenarnya tidak, tapi agar lebih sistematis, pakai struktur proposal di atas saja.
Gunakan template yang kini sudah tersebar dan bisa kamu pakai untuk perusahaan di kategori apapun!