Streaming App Terlaris, Bagaimana Pembuatan HAKI Disney+ ?

MEBISO.COM – Bagaimana Pembuatan HAKI Disney+ ?. Sejak pandemi Covid-19 menyerang, banyak bermunculan aplikasi streaming populer. Salah satu aplikasi yang terlaris adalah Disney+, namun  bagaimana sebenarnya pembuatan HAKI dari satu aplikasi tersebut?

Berdasarkan data Survey yang di sampaikan oleh katadata.co.id pada tanggal 9 Maret lalu, hasil survey menunjukkan kalau DlSNEY+ menjadi aplikasi yang paling laris di bandingkan dengan aplikasi streaming lainnya. 

Tentu banyak faktor yang menyebabkan DlSNEY+ mendapatkan lebih banyak pelanggan. Namun, salah satu faktor penyebab kesuksesan Disney+ tersebut ada pada strategi perlindungan kekayaan intelektual. 

Berbeda dengan aplikasi streaming lainnya, DlSNEY ternyata adalah pemilik dari sebagian besar kekayaan intelektual pada film-film yang di tayangkan pada DlSNEY. Hak kekayaan intelektual yang ada pada DlSNEY berupa hak cipta, hak merek, dan juga paten.

Hak Cipta

Berbicara tentang Hak cipta, selalu menjadi isu utama ketika membicarakan mengenai aplikasi streaming. Apalagi aplikasi tersebut berkaitan dengan karya-karya yang menjadi produk utama. 

Lalu, bagaimana dengan Disney? Ternyata DlSNEY bukan hanya menyediakan serial maupun film milik pihak lain, tapi justru menciptakan karyanya sendiri. 

Hal ini menyebabkan DlSNEY menjadi pemilik sekaligus penyedia dari karyanya. Alhasil, DlSNEY bisa mendapatkan hak cipta dari sebuah karya yang di tampilkan juga. 

Hak Merek

Berbicara tentang merek, maka akan selalu berkaitan dengan kegiatan perdagangan. Apakah Disney melakukan kegiatan perdagangan?

Fakta dari DlSNEY lainnya, selain menjadi sebuah aplikasi streaming, DlSNEY juga melakukan perdagangan terhadap produk merchandisenya. Tapi tidak hanya melindungi kekayaan intelektual untuk merchandise, DlSNEY juga melakukan pembuatan HAKI pada kategori lainnya. 

Misalnya seperti yang tercatat pada data WIPO berikut:

  1. DlSNEY+ dengan nomor pendaftaran 017982241 di daftarkan untuk kelas 35, 38, dan juga kelas 41. Sama sekali tidak berkaitan dengan merchandise melainkan perlindungan untuk kegiatan usaha. 
  2. DlSNEY+ dengan nomor pendaftaran 018065091 melindungi kelas 9. Perlindungan kelas ini adalah untuk media-media perekaman digital kalau berdasarkan NICE classification.

Pendaftaran merek di kelas-kelas tertentu juga menjadi strategi dalam pembuatan HAKI. Dari 45 kelas merek yang ada, pengusaha harus paham mengenai perbedaannya masing-masing. 

Sekaligus mana kategori yang paling sesuai dengan bisnis yang sedang di jalankan. Untuk itu, pemahaman mengenai kelas merek menjadi penting. Tapi tentunya pengusaha tidak perlu khawatir karena sekarang pengusaha sudah semakin di mudahkan dalam menemukan ahli di bidang kelas merek. 

Seperti Jasamerek.com salah satunya, Jasamerek.com tidak hanya akan membantu pengusaha melindungi merek, tapi juga bisa menyelesaikan permohonan pendaftaran merek dengan singkat.

Baca juga: Cara Memilih Kelas Merek

Hak Paten

Jadi, setiap jenis kekayaan intelektual bisa di proses perlindungannya secara bersamaan. Hanya saja, pengusaha perlu membedakan masing-masing kekayaan intelektual tersebut. 

Sama halnya dengan Dlsney+ yang melindungi bisnisnya pada hak paten juga selain hak cipta dan merek. Beberapa hak paten yang sudah menjadi milik DlSNEY adalah:

  1. Content Editing During Broadcast dengan nomor pendaftaran 16867212
  2. Methods And Systems For Conducting Multi-User Interactions On A Device Using Biometric Authentication dengan nomor pendaftaran 17075063
  3. Virtual Reality And/Or Augmented Reality Viewer Having Variable Transparency dengan nomor pendaftaran 17081774.

Ketiga hak paten ini sudah masuk dalam data kekayaan intelektual dunia. Sehingga hanya DlSNEY lah yang bisa menggunakan teknologi-teknologi tersebut. Kamu pun juga bisa melindungi sekaligus mengembangkan bisnis seperti yang di lakukan oleh Disney+ dengan meniru cara pembuatan HAKI mereka. Tapi, sebelum itu, pengusaha sudah harus menguasai merek yang salah satu caranya adalah dengan melakukan pengecekan merek melalui fitur Mebiso.

Artikel Terkait
Di Balik Kasus Merek Nona Steak 
Di Balik Kasus Merek Nona Steak 
Cerita di Balik Merek NICE vs MICE 
Cerita di Balik Merek NICE vs MICE 
Penghapusan Merek, Ini Aturan Baru untuk Hilangkan Merek!
Penghapusan Merek, Ini Aturan Baru untuk Hilangkan Merek!
Logo Garuda Jersey Timnas Ternyata Didaftarkan Oleh Pribadi 
Logo Garuda Jersey Timnas Ternyata Didaftarkan Oleh Pribadi 
Kasus Pelanggaran HAKI, Sarung Gajah Duduk Ternyata Palsu!
Kasus Pelanggaran HAKI, Sarung Gajah Duduk Ternyata Palsu!
Brand Lokal yang Mendunia, Tiru Dengan Cara Berikut Ini!
Brand Lokal yang Mendunia, Tiru Dengan Cara Berikut Ini!