Cerita di balik merek Nice VS Mice sempat menarik perhatian publik. Kedua merek tisu ini tak hanya memiliki unsur nama yang mirip, namun juga logo. Bagaimana kisahnya?
Selengkapnya, akan dibahas dalam artikel berikut.
Seperti yang diketahui, salah satu brand tisu “Nice” tak asing di telinga masyarakat. Bahkan, sebagian besar orang justru memburu brand ini karena harganya yang cukup ramah di kantong dan mudah ditemukan.
Namu, di tahun 2024 ini, brand ini justru ketahuan ditiru oleh brand lain dengan nama dan logo yang mirip, yakni “Mice”.
Diketahui, brand tisu Nice lahir dari perusahaan PT The Univenus sama dengan tiga saudaranya yang lain “Brand Paseo, Toply & Jolly”. Diketahui, merek Nice sudah didaftarkan sejak tahun 2003.
Namun, tahun 2023, diketahui, brand tisu bernama Mice yang berada di bawah naungan PT Azkia Diva Nusantara justru daftar merek pada tahun 2023.
Terkait hal ini, pihak Nice tidak terima. Mereka merasa kalo Mice melakukan kemiripan secara nama dan kemasan sehingga melakukan somasi pertama di Desember 2023. Namun, brand MICE tetap menjual produknya.
Pihak Nice terus berjuang dan melakukan gugatan pembatalan merek kepada merek MICE ke Pengadilan dengan alasan kemiripan dan itikad tidak baik.
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah resmi memberikan putusan atas gugatan yang diajukan oleh PT The Univenus dengan membatalkan merek ‘MICE’ milik PT Azkia Diva Nusantara. Merek tisu ‘MICE’ dinyatakan memiliki persamaan yang signifikan dengan merek ‘NICE’ yang sudah terlebih dahulu didaftarkan dan diproduksi oleh PT The Univenus.
Putusan gugatan tingkat pertama dari pihak Nice dikabulkan sehingga memutuskan merek MICE dibatalkan dan tidak boleh lagi memakai merek itu untuk kegiatan jual beli. Namun awal Oktober 2024 pihak Mice masih ingin berjuang atas mereknya dan masih dalam proses kasasi untuk mengajukan pembatalan putusan pengadilan.
Sesuai aturan merek bahwa pembuatan nama merek emang ga boleh mirip/sama dengan merek pihak lain yang sudah lebih dulu didaftar. Untuk itu, sebelum melakukan pendaftaran merek wajib mengecek apakah merek tersebut masih otentik/original.
Cek merek ini sangat penting dilakukan sebelum melakukan pendaftaran. Dengan menggunakan fitur cek merek dari Mebiso yang menggunakan AI, pemilik bisnis bisa mengetahui potensi keberhasilan pendaftaran mereknya.
Setiap pengusaha yang cek merek gratis juga mendapatkan kesempatan untuk mengetahui apakah ada merek yang mirip atau identik dengan merek miliknya.
Hal ini memungkinkan pengusaha untuk menghindari penggunaan merek yang dapat menimbulkan pelanggaran hukum dan kerugian bisnis.
Prinsip perlindungan merek berdasarkan Undang-Undang Merek Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis mencakup beberapa aspek penting yang dirancang untuk memberikan perlindungan hukum yang kuat bagi pemilik merek.
Pertama, ada prinsip pendaftaran, yang menyatakan bahwa perlindungan hukum terhadap merek diberikan kepada merek yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Ini berarti bahwa hanya merek yang terdaftar yang mendapatkan perlindungan eksklusif dari penggunaan tanpa izin oleh pihak lain.
Kedua, ada prinsip first to file, yang berarti bahwa hak atas merek diberikan kepada pihak yang pertama kali mengajukan pendaftaran, bukan kepada pihak yang pertama kali menggunakan merek tersebut.
Ketiga, prinsip kebaruan, yang mengharuskan merek yang didaftarkan haruslah baru dan tidak bertentangan dengan merek yang sudah ada. Selain itu, ada prinsip perlindungan terhadap merek terkenal, yang memberikan perlindungan lebih luas bahkan tanpa pendaftaran jika merek tersebut dianggap telah dikenal luas oleh masyarakat.
Terakhir, prinsip non-deskriptif dan tidak menyesatkan, yang mengharuskan merek tidak boleh hanya menggambarkan jenis, kualitas, atau karakteristik barang atau jasa, dan tidak boleh menyesatkan konsumen mengenai asal barang atau jasa tersebut.
Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk mencegah persaingan tidak sehat dan melindungi hak pemilik merek atas kekayaan intelektual mereka.
Artikel tersebut merupakan ringkasan edukasi terkait merek Nice VS Mice dalam contoh kasus sengketa merek. Untuk tips dan contoh kasus lain, baca artikel kami lainnya, ya!