Sebelum memulai bisnis pakaian, setiap pengusaha wajib memahami tips bisnis fashion. Ilmu ini bisa didapatkan dalam kegiatan BIT Corner edisi Rahasia Sukses Bisnis Fashion di Bulan Ramadhan Dengan Budget Minim, Kamis, 29 Februari 2024.
Dalam kegiatan ini, menghadirkan Primasari Novita, Founder Prima Hijab Outfit dan Hi.Prima. Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai materi yang disampaikan. Apa saja?
Pada kesempatan tersebut, Prima menceritakan awal mula bisnisnya berjalan. Saat itu, ia menjadi reseller sebuah brand dengan sistem white label. Dari situ, ia belajar banyak bagaimana caranya mempelajari produk apa saja yang bisa laris di pasaran.
“Selama lima tahun mendirikan bisnis, saya belajar banyak hal. Kemudian, terpikir dan berani bikin brand sendiri tahun 2021. Kami menjual produk baju semi formal, blazer hingga vest,” kata dia.
Menurut Prima, saat membangun usaha, ia memulainya dengan sistem low budget. Caranya, dengan melakukan optimasi konten.
“Kemudian, memaksimalkan influencer dan memperkuat brand DNA. Dalam hal ini, kami betul-betul konsisten value yang dipegang harus betul-betul dijalankan untuk membangun kepercayaan pelanggan,” papar dia.
Dia menguraikan, dalam menjual produk, jika pelanggan hanya melakukan pembelian sekali saja dan tidak kembali, justru dianggapnya gagal.
“Marketing dikatakan berhasil jika customer belanja terus-menerus hingga jadi loyal customer,” imbuh dia.
Prima menjelaskan, saat menyusun strategi penjualan, harus fokus pada gold product. Salah satunya, dengan melihat produk mana yang paling banyak dibeli.
“Dalam hal ini, juga harus menentukan keunikan produk dan selalu melakukan tes market secara terus-menerus, yang paling penting adalah low your ego. Make sure produk yang dijual ada marketnya,” papar dia.
Saat webinar, muncul berbagai pertanyaan dari peserta. Seperti yang dilontarkan oleh Rinda, yakni untuk melakukan live streaming selama 12 jam bagaimana cara sederhana agar bisa menghemat budget.
Dalam hal ini, Prima mengungkapkan, selama 12 jam, ada pembagian shift untuk jadwal host, yakni dua jam untuk influencer mikro dan sisanya adalah in house host, yang bisa didapatkan dari karyawan.
Kemudian, muncul pertanyaan dari Kio, terkait maintenance dua bisnis yang berbeda di suatu waktu dan tempat yang sama. Misalnya bisnis fnb dan fashion dan butuh penanganan yang berbeda.
Prima menjawab bahwa bisa memanfaatkan potensi kolaborasi dengan partner dan bisa bagi hasil di kemudian hari. Misalnya, kafe kopi dengan fashion bisa saling berkolaborasi dan bagi hasil 50:50.
Pertanyaan lain muncul dari Rinda, untuk mendaftarkan merek apakah harus berbadan hukum? Sebab, saya cek, banyak nama pemilik merek menggunakan PT. Sedangkan, bisnis baru saya belum punya PT.
Hesti Rosa, CEO Mebiso menjawab, bahawa mendaftar dan melindungi merek hanya perlu nama dan logo (jika sudah ada) dan KTP. Mendaftarkan merek tidak perlu menunggu PT jadi, melainkan bisa menggunakan atas nama perorangan.
Kemudian, ada pertanyaan dari Ferawaty Lestari menanyakan, kalau seandainya ada nama merek orang lain yang sudah kadaluarsa dan tidak diperpanjang dan kita mengajukan merek yang sama, apa nantinya merek kita tetap ditolak kah?
Hesti menjawab, untuk hal ini, memerlukan analisa mendalam, apakah betul-betul tidak diperpanjang atau justru dalam proses perpanjangan. Namun, alangkah baiknya menggunakan ide original sendiri. Namun, jika tetap ingin nama merek tersebut, bisa dilakukan analisis mendalam.
Itulah ulasan singkat tentang tips bisnis fashion yang bisa diterapkan. Semoga berhasil, yah!