Bisnis untuk ibu rumah tangga agar banyak cuan dibahas oleh Eny Kusumawardani, Praktisi Meta, Google & TikTok Ads dan Pras, Praktisi Meta, Google dan Tiktok Ads dalam BIT Corner. Edisi kali ini, mengangkat tema bertajuk ‘Emak-Emak Dasteran, Hasil Milyaran’
Selengkapnya, baca artikel ini.
Beriklan digital melibatkan berbagai strategi yang dirancang untuk mencapai target audiens secara efektif dan efisien.
Setiap strategi memiliki tujuan spesifik, mulai dari meningkatkan kesadaran merek hingga mendorong konversi. Berikut adalah beberapa strategi beriklan digital yang populer:
Strategi ini melibatkan pengalihan pengguna ke landing page khusus setelah mereka mengklik iklan. Landing page adalah halaman web yang dirancang untuk tujuan tertentu, seperti mendorong pengunjung untuk membeli produk, mengisi formulir, atau mendaftar ke layanan.
LPWA berfokus pada konversi dengan meminimalkan gangguan dan memberikan informasi yang relevan dan persuasif. Landing page biasanya dibuat dengan desain yang sederhana, jelas, dan menampilkan call-to-action (CTA) yang kuat untuk meningkatkan peluang konversi.
CTWA memungkinkan pengguna untuk langsung menghubungi bisnis melalui WhatsApp dengan sekali klik dari iklan. Iklan ini populer di platform seperti Facebook dan Instagram, di mana bisnis ingin berinteraksi lebih personal dengan pelanggan.
Strategi ini sangat efektif untuk layanan berbasis konsultasi atau produk yang membutuhkan percakapan lebih lanjut. Dengan menggunakan WhatsApp, bisnis dapat memberikan respons cepat, menyelesaikan pertanyaan, atau menindaklanjuti prospek, sehingga memperkuat hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan peluang penjualan.
Iklan display adalah iklan visual yang muncul di berbagai situs web, aplikasi, atau platform lain yang merupakan bagian dari Google Display Network.
Iklan ini dapat berbentuk banner, gambar, atau video, dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek dengan menjangkau audiens yang lebih luas. Iklan display biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk atau layanan kepada calon pelanggan yang mungkin belum mengenal bisnis tersebut.
Retargeting, atau remarketing, adalah strategi untuk menargetkan ulang pengguna yang sudah pernah berinteraksi dengan bisnis, seperti mengunjungi situs web, namun belum melakukan tindakan lebih lanjut, seperti membeli produk.
Iklan ini bertujuan untuk mengingatkan mereka tentang produk atau layanan dan mendorong mereka kembali ke situs web untuk menyelesaikan transaksi.
Iklan di media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan LinkedIn dirancang untuk menjangkau audiens yang aktif di platform tersebut.
Bisnis dapat menargetkan pengguna berdasarkan demografi, minat, atau perilaku mereka, sehingga iklan lebih relevan. Social media ads efektif dalam membangun interaksi, meningkatkan kesadaran merek, serta mendorong konversi melalui visual yang menarik dan CTA yang tepat.
Dengan menggabungkan berbagai strategi ini, bisnis dapat menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan interaksi, dan mendorong konversi secara efektif dalam dunia digital yang semakin kompetitif.
Ibu-ibu dapat memanfaatkan iklan digital untuk menjalankan berbagai usaha dari rumah sambil mengurus anak. Salah satu contohnya adalah bisnis makanan rumahan, di mana mereka bisa mempromosikan produk seperti kue, camilan, atau makanan siap saji melalui media sosial dan iklan Google.
Selain itu, jasa pengasuhan anak atau les privat juga bisa dipasarkan secara online, dengan memanfaatkan iklan untuk menjangkau orang tua yang mencari layanan tersebut.
Bisnis kerajinan tangan atau produk homemade juga dapat ditawarkan melalui platform e-commerce, sementara iklan digital membantu meningkatkan visibilitas dan menarik pelanggan baru.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Bisnis untuk ibu rumah tangga. Untuk tips lainnya, baca selalu event kami