Dalam persaingan bisnis, setiap pengusaha akan menerapkan berbagai jenis strategi demi memenangkan kompetisi. Salah satunya adalah blue ocean strategy.
Dengan strategi ini, ada penekanan dari perusahaan pada bagian tertentu agar tak kalah telak dari para pesaingnya.
Strategi ini, sepertinya menjadi antitesis dari red ocean strategy yang membuat banyak perusahaan harus mati-matian untuk berebut pasar dan memenangkan kompetisi. Mari, kenali lebih dalam soal ‘Strategi Samudra Biru’ yang populer ini.
Blue ocean strategy adalah suatu metode yang dikenalkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne.
Strategi ini mengacu pada suatu rangkaian cara terbaik memenangkan suatu area kompetitif tanpa perlu ‘berdarah-darah’ seperti strategi red ocean.
Biasanya, dalam strategi samudra biru ini, perusahaan akan menekankan agar menghindari strategi head to head atau berlawanan langsung dengan para kompetitornya.
Misalnya saja, membuat produk yang persis sama dan hanya beda brand, membuat layanan yang tak berbeda dengan pesaing, dan sejenisnya.
Metode ini, nantinya akan melepas posisi awal perusahaan dari kondisi red ocean. Ini adalah suatu kondisi di mana persaingan antar kompetitornya memang begitu ketat untuk memperoleh pelanggan.
Bayangkan saja, kamu harus berebut satu bongkah kue dengan ratusan orang bahkan ribuan pihak. Bagianmu pasti kecil dan karena itu, banyak perusahaan yang menghindari red ocean.
Persaingannya ketat, hasilnya masih kecil juga. Jadi, tak akan ada untungnya untuk memaksa masuk dan bertahan dalam kondisi red ocean atau bahkan menerapkan strateginya.
Sepertinya, akan jauh lebih mudah memahami blue ocean strategy dengan membaca contohnya. Mari, cek contoh ini:
Pertama dan yang cukup populer adalah Netflix. Perusahaan streaming film secara online ini harus berhadapan dengan ‘Goliat’ dalam industri perfilman yakni Blockbuster.
Padahal, ketika itu Blockbuster sedang ada di puncak permainannya. Alih-alih ikut meniru model bisnis dan langsung berhadapan dengan raksasa satu ini, Netflix mencoba memasuki ceruk pasar yang baru.
Mereka memulai persaingan dengan cara menyewakan DVD secara online. Daripada menggunakan toko fisik, Netflix melakukan penyewaan menggunakan surat pos.
Selain itu, strateginya juga nampak dari segi pembayarannya. Berbeda dengan Blockbuster, Netflix memberlakukan strategi pembayaran bulanan.
Hal ini akhirnya memecahkan suatu masalah yang sering dialami oleh banyak pelanggan Blockbuster yakni tenggat waktu untuk mengembalikan DVD dan tambahan biaya keterlambatan.
Setiap pelanggan Netflix bisa bebas menyimpan DVD yang mereka sewa selama apapun mereka mau dan tanpa perlu pusing soal denda keterlambatan.
Kemudian, Netflix akhirnya mengembangkan metode sewa tanpa harus ke mana-mana dan beralih menjadi platform streaming. Akhirnya, sekarang Netflix membuat acara serta film seriesnya sendiri.
Sepertinya, red ocean vs blue ocean strategy juga begitu populer untuk industri transportasi. Uber, adalah pemeran utama disruptor industri transportasi yang awalnya hanya bergantung pada taksi.
Sebelum Uber, pelanggan yang mau pergi dari suatu tempat ke tempat lain, masih harus menunggu apakah ada taksi yang lewat atau tidak.
Pendiri dari Uber sadar akan hal ini dan kebutuhan yang tak terpenuhi tersebut merupakan kelemahan dari industri transportasi.
Selain itu, Uber juga memahami bahwa pilihan pembayarannya begitu terbatas, trust dari pelanggan yang minus, dan belum adanya metode untuk pelacakan lokasi.
Akhirnya, Uber membuat blue ocean strategy dengan membuat ruangannya sendiri. Mereka akhirnya mencari pengemudi yang mau menawarkan tumpangan pada pelanggan sesuai kebutuhan lewat aplikasi seluler.
Menang? Jelas. Strategi ini akhirnya menjadi banyak ditiru oleh industri transportasi di berbagai negara.
Awal tahun 2021, Mark Zuckerberg melakukan perubahan dari yang awal bernama Facebook menjadi Meta.
Awalnya memang Facebook membuat samudera birunya sendiri sebagai jejaring sosial yang paling terkenal.
Kemudian, setelah banyaknya persaingan dan membuat kondisinya menjadi red ocean, Mark membuat lagi perubahan yang signifikan.
Caranya yakni mengubah nama menjadi Meta yang akhirnya mengarahkan produknya jadi hal menarik dan sama sekali baru bernama ‘Metaverse’.
Di produk ‘baru’-nya ini, Mark mampu memberikan gambaran hologram, virtual reality, sampai digital world yang terasa begitu nyata seperti di dunia fisik.
Peralihan dari tiga bisnis ini untuk tidak head to head dengan kompetitor yang telah jadi raksasa atau datang meniru mereka, merupakan penerapan atau contoh dari blue ocean strategy.
Meskipun nampak mudah, tapi penerapannya sama sekali tidak bisa sembarangan. Banyak hal yang harus jadi pertimbangan dan sebaiknya Anda baca di bagian ini:
Ini langkah besar yang sebenarnya cukup berisiko. Risiko terbesarnya seperti kehilangan semua pelangganmu. Maka dari itu, harus hati-hati dalam memberikan fokus.
Sebaiknya, fokus dulu pada pasar yang telah ada dan jagalah agar kamu bisa tetap menjangkaunya.
Strategi blue ocean ini memang bisa membuat pasarnya sendiri, tapi jangan sampai salah fokus membuat pasar baru sedangkan pasar yang lama kamu tinggalkan begitu saja.
Intinya, produk kamu harus tetap menyasar market yang telah ada dengan sesuatu yang baru.
Bicara soal membuat sesuatu yang baru, maka sudah jadi kewajiban untuk kamu terus berinovasi. Memang, ini adalah hal yang gampang untuk dibicarakan, tetapi begitu rumit untuk kita terapkan.
Ini sebenarnya juga menjadi kekurangan strategi blue ocean yang membutuhkan inovasi tanpa henti agar market yang telah ada atau baru terbentuk bisa bisnis dan usahamu menangkan.
Dalam setiap strategi bisnis, ada tahapan yang tidak bisa kamu skip begitu saja yakni cara pembuatannya. Benar, ada cara membuat blue ocean strategy yang perlu kamu lakukan seperti:
Kamu mungkin telah melihat banyak kelebihan strategi blue ocean baik dari contoh hingga hasil yang bisa mereka peroleh.
Tapi, ada satu hal penting dan mendasar dalam bisnis yang jangan sampai kamu lupakan, yakni memproteksi merk.
Masih banyak kasus plagiasi merk dan justru merepotkan perusahaan karena harus berurusan dengan hukum.
Jika tak ingin itu terjadi, Mebiso bisa membantumu memproteksi dan melindungi merkmu dari plagiasi. Cek sekarang juga!
Mulai dari eliminate, reduce, raise, dan create.
Terletak di wilayah kompetisinya. Red ocean ada di medan perang dengan persaingan ketat dan blue ocean sebaliknya.
Bisa, hampir semua industri bisa mencoba strategi semacam ini.