MEBISO.COM – Saat ini kamu sudah tahu cara pengisian formulir pendaftaran merek yang benar, sekarang waktunya kamu mendapatkan tips untuk menghindari kesalahannya!
Apalagi, dalam proses pendaftaran merek, kesalahan sedikit saja tidak bisa dilakukan revisi! Jadi, manfaatkan penjelasan dari artikel berikut untuk menghindari kesalahannya.
Kenapa pengusaha harus berhati-hati untuk pengisian formulir pendaftaran merek? Pertama kali sebuah merek itu masuk ke dalam perlindungan DJKI adalah melalui pengisian formulir.
Dengan begitu, proses perlindungan merek akan mulai di jalankan. Setelah data-data yang ada dalam formulir di masukkan, data ini akan terekam secara otomatis ke dalam sistem. Selanjutnya, pemilik merek hanya perlu memasukkan data tambahan saja.
Proses penambahan data ini khusus hanya untuk proses selain pendaftaran. Apalagi tentang merek, banyak sekali hal-hal yang bisa diproses oleh pengusaha. Misalnya, selain pendaftaran, pengusaha pasti perlu pengurusan perpanjangan merek.
Ada juga fasilitas-fasilitas lainnya yang bisa kamu manfaatkan. Seperti pendaftaran merek luar negeri atau bahkan melaporkan merek lain yang berpotensi mengganggu.
Dengan banyaknya fungsi dari perlindungan merek itu ternyata ada satu langkah yang harus dilakukan. Yaitu dengan mengirimkan formulir dengan isian yang tepat kepada DJKI lebih dulu.
Sebagai syarat utama, tujuan dari adanya formulir ini adalah untuk memasukkan data permohonan ke dalam sistem merek. Data ini tidak hanya di gunakan oleh DJKI, tapi juga nantinya akan diketahui oleh seluruh kantor perlindungan KI seluruh dunia.
Dengan begitu, pengisian formulir ini mempunyai fungsi yang sangat luas. Selain menjamin keamanan penggunaan merek di dalam negeri, tapi pengusaha juga bisa memastikan perlindungan mereknya di negara lain.
Sayangnya, untuk bisa mendapatkan semua fasilitas tersebut, pengusaha harus memastikan formulirnya sudah tepat. Kebalikannya, ketika penulisan formulir kurang sesuai bisa menimbulkan akibat yang sangat fatal!
Kesalahan-kesalahan apa saja yang bisa terjadi ketika proses pengisian formulir pendaftaran merek? Kesalahan yang bisa berakibat fatal adalah sebagai berikut:
Merek itu selalu tentang siapa pemiliknya. Dan tentunya, satu merek hanya akan di miliki oleh satu orang atau perusahaan yang namanya tercantum dalam formulir saja.
Penulisan nama dalam merek ini benar-benar tergantung pada penulisan pada formulir. Tidak ada proses pengecekan identitas dalam pendaftaran merek. Dan benar-benar hanya dari isian formulirnya saja.
Masih mengenai identitas dari pemilik merek, DJKI memberikan dua jenis pengisian alamat pada formulir. Satu adalah untuk menuliskan alamat pada kartu identitas, dan satu lagi adalah untuk menuliskan alamat domisili.
Pengusaha harus memastikan kedua poin ini terisi apabila keduanya adalah alamat yang berbeda.
Membuat nama merek yang unik memang menjadi keputusan yang tepat. Tapi setiap keunikan dari merek itu wajib kamu masukkan ke dalam formulirnya. Jangan sampai kamu keliru dalam menuliskan nama merekmu sendiri.
Bukan merupakan bagian dari isian formulir yang harus di lakukan secara manual, tapi menjadi bagian dalam formulir yang juga tidak kalah penting. Masing-masing dari dokumen lampiran itu memegang peranan yang sangat penting.
Dan masing-masing dokumen juga punya fungsinya sendiri-sendiri. Bukan berarti setiap pendaftaran kamu harus mengirimkan semua dokumen yang tersedia, ya. Kamu cukup memilih dokumen yang memang diperlukan untuk proses pendaftaran merekmu saja.
Apa akibatnya kalau pengusaha melakukan kesalahan dalam pengisian formulir pendaftaran merek, khususnya 4 poin di atas? Berikut ini adalah penjelasan dari akibat yang harus kamu dapatkan ketika melakukan kesalahan.
Semua proses untuk perlindungan merek itu sekarang sudah melalui sistem secara online. Tapi dibalik kemudahannya itu, bukan berarti pengusaha juga semakin mudah untuk melakukan revisi ketika ada kesalahan.
Yang harus kamu tahu, ketika memproses pengisian formulir pendaftaran merek, DJKI tidak menyediakan langkah ulang untuk memperbaiki kesalahan. Bahkan tidak hanya pada saat mengisi formulir saja. Ketika pengusaha akan memproses kode pembayaran, pengusaha sudah tidak memiliki jalan untuk kembali melakukan perbaikan atas kesalahan yang di buat.
Berikut ini adalah akibat dari masing-masing kesalahan yang bisa dilakukan oleh pemilik merek:
Pertama adalah kesalahan penulisan nama yang bisa dibilang merupakan kesalahan yang sangat fatal. Penulisan nama dalam formulir merek ini akan menjadi identitas dari pemilik merek.
Kesalahan dalam menuliskan nama pemohon, bisa di anggap sebagai pendaftaran merek atas nama orang lain. Dengan begitu, kamu bisa saja terancam kehilangan hak merek karena hal tersebut.
DJKI menggunakan nama dan alamat sebagai pedoman utama dalam menentukan pemilik merek.
Ketika pengusaha tidak memasukkan alamat domisilinya pada formulir, lalu di kemudian hari ingin mendaftarkan variasi dari merek sebelumnya dengan menggunakan alamat domisili sebagai alamat utama, hal ini bisa membuat DJKI berpikir kalau pendaftaran kedua merek tersebut dilakukan oleh dua orang yang berbeda.
Akibatnya, tentu saja potensi penolakan merek yang baru. Kalau kamu sudah yakin dengan pengisian formulir pendaftaran merek milikmu, pastikan juga merekmu sudah aman dengan fitur Cek Merek Mebiso.