Serba-Serbi Hukum Pareto dalam Bisnis dan Penerapannya!

Hukum Pareto

Menjalani kehidupan tak akan luput dari yang namanya sebab dan akibat. Koneksi sebab akibat inilah yang kemudian melahirkan sebuah hukum teori bernama hukum pareto. Namun yang jadi bagian menarik teori ini adalah teori ini bisa teraplikasikan untuk seluruh lini kehidupan termasuk bisnis. Sehingga lahir pula yang namanya hukum pareto dalam bisnis.

Hukum pareto dalam bisnis merupakan salah satu penerapan dari hukum pareto yang memang berfokus pada operasional bisnis yang kamu jalankan. Oleh sebab itu, implementasi hukum pareto dalam kehidupan berbisnis ini sendiri jadi salah satu yang mungkin tanpa sadar sering kamu terapkan sehari-hari.

Namun seperti apakah kira-kira serba-serbi hukum pareto dalam bisnis ini dan bagaimana contoh penerapannya?

Mari kupas selengkapnya soal hukum pareto dalam bisnis tersebut dalam uraian artikel di bawah berikut!

Merek Bisa Ditolak? Cari Tahu Sebelum Terlambat!

Banyak bisnis gagal mendaftarkan mereknya karena kesamaan dengan merek lain. Jangan sampai usaha kamu sia-sia hanya karena tidak cek terlebih dahulu. Pahami risikonya sebelum melangkah lebih jauh!

Pelajari Kenapa Cek Merek Itu Penting!

Mengupas Prinsip Pareto Dalam Bisnis

Di dalam setiap lini kehidupan manusia, pasti tak akan lepas dari yang namanya sebab dan akibat. Di setiap hal yang kamu lakukan pasti akan berakibat sesuatu — entah itu secara langsung di masa sekarang atau di masa mendatang. Koneksi dua hal ini selayaknya dua sisi mata koin yang saling terkait satu sama lain dan tak bisa berpisah.

Berlatarbelakang dari hubungan inilah kemudian yang jadi dasar dari sebuah prinsip yang menekankan kepada sebab akibat itu sendiri. Prinsip atau hukum ini disebut juga dengan hukum pareto (atau prinsip pareto).

Adalah Vilfredo Pareto, sosok asal Italia yang pertama kali mencetuskan lahirnya prinsip ini. Berdasarkan kisahnya yang terjadi pada tahun 1906 silam, ia menemukan bahwa 80% uang yang beredar di Italia ternyata cuma milik 20% penduduknya saja.

Dari situlah kemudian lahir hukum pareto yang menteorikan bahwa 80% hasil itu berasal 20% usaha yang kamu lakukan terhadap sesuatu. Singkatnya, hukum pareto berfokus pada bagaimana cara memberikan hasil sebesar-besarnya dengan usaha yang seefisien mungkin.

Lumrahnya, prinsip pareto ini kerap terpakai untuk ekonomi namun melansir dari Kumparan, penerapan ilmu ini sendiri tak terbatas cuma dalam ilmu ekonomi saja.

Prinsip pareto ini bisa digolongkan sebagai sebuah prinsip yang fleksibel. Artinya, kamu sebenarnya bisa menerapkan prinsip ini di seluruh lini kehidupan kamu — termasuk juga dalam hal bisnis. Karenanya, tak perlu heran jika di luar sana prinsip pareto ini telah banyak terimplementasikan terhadap dunia usaha sebagai hukum pareto dalam bisnis.

Penerapan prinsip pareto dalam bisnis ini sendiri juga tak jauh berbeda dengan hakikat dasarnya, yakni bagaimana cara memberikan 80% hasil bisnis dengan 20% usaha dari si pebisnis itu sendiri.

Penerapan Prinsip Pareto Bisnis

Penerapan hukum pareto dalam bisnis ini sendiri sebenarnya juga tak serumit seperti yang orang-orang kira. Malahan, cara menerapkan hukum pareto dalam bisnis ini sebenarnya sangat aplikatif jika kamu bisa berpedoman teguh pada inti dari prinsip ini.

Selalu ingat bahwa intisari dari hukum pareto dalam bisnis ini adalah bagaimana kamu memfokuskan usahamu di beberapa lini tertentu untuk memaksimalkan hasil yang kamu inginkan dalam mengoperasikan bisnismu tersebut.

Beberapa contoh hukum pareto dalam bisnis yang bisa kamu aplikasikan dalam macam-macam aspek bisnis tersebut bisa kamu cek pada uraian poin-poin sebagai berikut:

1. Decision Making

Pengambilan keputusan merupakan sebuah aspek wajib yang musti kamu miliki sebagai seorang pebisnis. Pasalnya dalam bisnis kamu pasti akan dituntut untuk selalu memberikan keputusan terbaik atas segala situasi dan kondisi yang ada pada bisnismu saat ini.

Di sinilah kamu bisa menerapkan hukum pareto bisnis ini guna membantumu mengambil keputusan terbaik. Misal, jika kamu berhadapan dengan sebuah masalah menyangkut bisnismu, kamu bisa breakdown dulu kira-kira apa penyebab dari masalah tersebut. 

Jika kamu sudah mendapatkan sebab-sebab dari permasalahan bisnis yang sedang kamu alami itu, barulah kamu bisa ambil aksi untuk memutuskan mana kausa masalah yang harus kamu fokuskan untuk kamu tanggulangi dulu berdasarkan skala prioritas masalah yang ada tersebut. 

Hal ini bisa membantumu untuk berfokus pada satu masalah utamanya dulu baru beranjak ke masalah yang lain.

2. Efisiensi Usaha

Dari segi efisiensi usaha yang kamu lakukan, kamu juga bisa menerapkan prinsip pareto ini untuk mengerjakan kerjaan-kerjaan bisnis yang membutuhkan fokus lebih dalam pengerjaannya.

Kamu bisa bagi dulu kerjaan-kerjaan yang kamu punya, lalu pilah berdasarkan mana yang bisa menghasilkan hasil paling besar. Kerjaan dengan hasil paling besar inilah yang kemudian bakal kamu fokuskan usahanya untuk kamu selesaikan terlebih dulu untuk memaksimalkan resultannya. 

3. Produksi

Dari segi produksi, penerapan pareto juga bisa kamu implementasikan untuk menemukan mana produk yang memberi dampak paling signifikan dalam bisnismu untuk kemudian kamu maksimalkan lagi lebih lanjut untuk memberi kualitas lebih lagi.

Manfaat Pareto dalam Bisnis

Dari jabaran-jabaran contoh implementasi hukum pareto dalam bisnis pada poin sebelumnya di atas, sudahkah kamu mulai mendapat gambaran terkait seperti apa manfaat-manfaat yang bisa kamu peroleh dari prinsip tersebut untuk bisnismu?

Jika masih belum mendapat gambaran maksimal, maka poin-poin di bawah ini mungkin bisa lebih meyakinkanmu dalam hal mengidentifikasikan manfaat-manfaat pareto dalam bisnis antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan Produktivitas

Penerapan prinsip pareto yang berkelanjutan bukan tak mungkin akan meningkatkan produktivitasmu sekaligus tim yang kamu miliki. Pasalnya kamu jadi lebih bisa memfokuskan dan mengefisienkan usahamu untuk kerjaan-kerjaan yang berpotensi menghasilkan hasil paling maksimal tersebut.

2. Prioritas Jelas

Pareto juga bisa membantumu dalam menjabarkan mana kerjaan dengan prioritas paling tinggi hingga kerjaan dengan prioritas yang lebih rendah. Pemilahan ini bakal banyak bantu kamu dalam membagi prioritas kerjaan mana saja yang urgent dan mana yang bisa kamu delegasikan dulu.

3. Pengambilan Keputusan

Memilah-memilah keputusan berdasarkan prinsip pareto juga bisa membantumu dalam mengidentifikasi tiap opsi keputusan bisnis yang bakal kamu ambil nantinya. Kamu jadi bisa memprioritaskan mana opsi yang paling bisa mempengaruhi perusahaan agar bisnis bisa berkembang lebih cepat.

Prioritaskan Merek Bisnismu!

Menjadi penting bagi sebuah bisnis untuk memiliki merek sebagai elemen diferensiasi untuk membedakan bisnismu dengan lainnya. Karena itu, agar fungsi utama merekmu bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya, kamu musti prioritaskan proteksi merekmu sedari sekarang!

Lakukan cek merek online sebagai langkah awal sebelum mendaftarkan merek bisnismu untuk cari tahu apakah ada merek terdaftar lain yang mirip dengan merekmu. Jika sudah yakin, segera lakukan daftar merek untuk menjaga potensi perlindungan merekmu agar tak terjegal bisnis lain di luar sana!

Sudah Punya Nama Brand? Tapi, Apa Sudah Aman?

Banyak bisnis tidak sadar kalau nama brand mereka bisa saja sudah dimiliki orang lain. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan merek kamu tidak bermasalah di kemudian hari!

Pelajari Pentingnya Cek Merek!

FAQ

Maksud prinsip pareto adalah apa?

Prinsip pareto menyatakan bahwa 80% hasil berasal dari 20% usaha yang kamu lakukan terhadap sesuatu. 

Penemu hukum pareto siapa?

Vilfredo Pareto adalah sosok asal Italia yang pertama kali mencetuskan lahirnya prinsip ini. 

Apa maksud hukum pareto dalam bisnis?

Hukum pareto dalam bisnis ialah soal bagaimana menerapkan prinsip tersebut ke dalam kehidupan bisnis sehari-hari.

Bagaimana implementasi hukum pareto untuk bisnis?

Beberapa contoh implementasi hukum pareto buat bisnis seperti dalam hal decision making, efisiensi usaha, dan bisa juga dalam hal produksi.

Bagaimana keuntungan dari menerapkan pareto dalam bisnis?

Beberapa manfaat dari menerapkan pareto bisnis antara lain seperti meningkatkan produktivitas, kejelasan prioritas kerjaan, dan membantu dalam mengambil keputusan bisnis.

Artikel Terkait
100+ Ide Nama Brand Parfum: Inspirasi Wangi untuk Bisnismu
100+ Ide Nama Brand Parfum: Inspirasi Wangi untuk Bisnismu
100+ Ide Nama Brand Skincare Unik, Bisa Jadi Inspirasi!
100+ Ide Nama Brand Skincare Unik, Bisa Jadi Inspirasi!
Surat Rekomendasi UKM Binaan: Panduan Lengkap buat Pebisnis
Surat Rekomendasi UKM Binaan: Panduan Lengkap buat Pebisnis
Cara Memulai Bisnis Travel dengan Langkah Simpel
Cara Memulai Bisnis Travel dengan Langkah Simpel
Mari Pahami Arti Produk White Label beserta Contohnya!
Mari Pahami Arti Produk White Label beserta Contohnya!
Cara Riset Produk: Strategi, Tips dan Contoh Studi Kasus
Cara Riset Produk: Strategi, Tips dan Contoh Studi Kasus
Sebelum Daftar Merek, Ada Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan!

Sebuah nama brand bisa mendongkrak bisnis,

tapi juga bisa menjadi bumerang jika tidak dicek lebih dulu

Jangan Keluar Dulu...
Merek Bisa Jadi Senjata Bisnis, Tapi Apa Sudah Terlindungi?
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF