KUMPULAN ARTIKEL SEPUTAR MEREK, PATEN, LEGAL, DLL
Mebiso LOGO

Kasus Merek Jala Tech, Penolakan Jadi Sengketa Pengadilan!

Kasus Merek Jala Tech, Penolakan Jadi Sengketa Pengadilan!

MEBISO.COM – Awal mula kasus merek Jala Tech adalah dari penolakan merek! Jadi, berdasarkan kasus ini menimbang keberhasilan merek bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari sengketa. Bagaimana tipsnya secara lengkap? Cek penjelasannya pada artikel berikut. 

Tentang Merek Jala Tech

Sekitar tahun 2019 PT Jala berniat untuk mengajukan perlindungan merek untuk produk perangkat lunak produksinya. Dengan menggunakan nama perusahaan sebagai tanda pengenal dari produknya, perusahaan kemudian melakukan perlindungan setelah berhasil memutuskan pilihan nama. 

Dengan pengajuan perlindungan tersebut, nama merek pilihan perusahaan mendapatkan nomor permohonan di tahun 2019. Meski sudah mendapatkan nomor permohonan, namun hal ini tidak membebaskan perusahaan untuk melewati proses pemeriksaan. 

Alhasil, setelah 4 tahun mengajukan perlindungan merek, perusahaan kemudian menerima sebuah surat pemberitahuan mengenai penolakan merek. Artinya, DJKI menolak adanya pengajuan perlindungan atas merek tersebut. 

Akibat dari adanya surat tersebut, maka nama produk pilihan perusahaan tersebut tidak bisa menjadi merek dan masih dianggap sebagai sebuah nama umum. 

Alasan Penolakan Merek Jala Tech

Tentunya, DJKI menerbitkan keputusan untuk penolakan merek juga bukan tanpa alasan. Hal ini karena setelah melakukan pemeriksaan secara lebih lanjut, pemeriksa menemukan adanya sebuah merek yang sama dengan Jala Tech. 

Meskipun bukan bersengketa dengan merek tersebut, namun adanya pendaftaran merek terdahulu yang kemudian menjadi alasan timbulnya kasus merek Jala Tech ini. Berikut ini adalah alasan penolakan tersebut.

1. Sama dalam Penyebutan

Merek yang menjadi penghambat keinginan perusahaan dalam melindungi nama produknya adalah Merek JALA. Ketika mendapatkan pemberitahuan penolakan, merek JALA ini ternyata sudah masuk dalam data perlindungan merek milik DJKI.

Artinya, proses perlindungannya jauh lebih cepat dibandingkan Jala Tech. Dengan persamaan seluruh susunan huruf, berikut penyebutannya, maka sudah menjadi alasan yang kuat bagi DJKI untuk memberikan penolakan. 

2. Persamaan Jenis Produk

Ketika menilai sebuah permohonan merek yang masuk, salah satu pertimbangan yang turut menyumbang keputusan pemberian haknya adalah dari jenis produk. Ketika dua merek memiliki sedikit persamaan pada penulisan maupun penyebutannya, maka jenis produk yang kemudian menjadi penentu. 

Biasanya, persamaan jenis produk ini nampak dari pemilihan kelas atau pemilihan barang pada saat proses pendaftaran. Sayangnya, kedua merek dengan penulisan yang sama persis itu juga memilih jenis produk yang serupa.

Dengan dua alasan kuat di atas, yang menjadikan kasus merek Jala Tech ini harus melalui proses pengadilan. 

Kasus Merek Jala Tech di Pengadilan

Sengketa merek terkadang perlu bantuan pengadilan untuk bisa selesai dengan adil. Seperti halnya dengan kasus ini. Awal mulanya, pengusaha atau pemohon mendapatkan usulan penolakan. 

Pada tahap ini, pemohon belum perlu menghadap ke pengadilan karena prosesnya masih melalui DJKI. Ketika mendapatkan penolakan pertama ini, kamu akan berurusan dengan pemeriksa merek. 

Agar bisa mempertahankan perlindungan merek setelah mendapat penolakan pertama ini, kamu hanya perlu mengirimkan tanggapan. Atau, secara sederhananya adalah surat balasan yang menunjukkan kalau merekmu bisa mendapatkan perlindungan. 

Baru ketika proses ini menghasilkan hasil penolakan kembali, maka langkah yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengajukan banding. Bukan lagi berhadapan dengan pemeriksa, namun kali ini kamu akan mendapatkan Surat Keputusan Komisi Banding mengenai hasil penilaian merek. 

Surat Keputusan Komisi Banding

Yang menjadi objek utama dalam kasus merek Jala Tech adalah mengenai isi dari Surat Keputusan Komisi Banding. Setelah berhasil mengirimkan jawaban mengenai penolakan pertama, pemeriksa masih belum bisa menerima alasan dari pemohon. 

Dengan begitu, komisi banding yang akan melanjutkan pekerjaan berikutnya. Berharap mendapatkan hasil berbeda yang lebih baik dari keputusan sebelumnya, ternyata justru penolakan kembali yang menjadi keputusan Komisi Banding. 

Satu-satunya upaya untuk menggagalkan keputusan ini adalah dengan mengajukan pemeriksaan di pengadilan. 

Pemeriksaan di Pengadilan 

Untuk bisa mendapatkan perlindungan merek Jala Tech, perusahaan telah meluangkan waktu yang sangat panjang. Mulai dari proses pendaftaran, kemudian pemeriksaan berlapis dari DJKI hingga kemudian mengajukan pemeriksaan melalui pengadilan. 

Bahkan untuk proses di pengadilan sendiri juga memerlukan waktu yang sangat panjang. Tidak cukup hanya melalui proses pemeriksaan pada pengadilan tingkat pertama, tetapi kali ini perusahaan juga menempuh proses kasasi. 

Berharap mendapatkan pertimbangan yang menguntungkan, namun perusahaan justru harus bisa menerima kekalahannya. Seluruh proses panjang itu tidak memberikan kesempatan perusahaan untuk bisa mendapatkan perlindungan merek Jala Tech. 

Masih bersikeras dengan dua alasan penolakan merek sebelumnya, pada tahap kasasi perusahaan harus menerima pendapat hakim yang menyebutkan kalau kemiripan nama keduanya bisa mengindikasikan adanya niat buruk dalam pendaftaran merek. 

Misalnya, niat untuk meniru, mendompleng, atau membonceng ketenaran merek lain. Padahal, alasan pertama pendaftaran merek yang harus terpenuhi adalah adanya niat baik.

Hindari Sengketa dengan Pengecekan

Sebenarnya, selalu ada cara agar pengusaha bisa dengan mudah menghindari kasus merek Jala Tech ini. Misalnya, dengan melakukan pengecekan merek lebih dulu khususnya di kelas pilihan. Bahkan kalau kamu bingung mendapatkan saran pengecekan yang terbaik, kamu bisa memanfaatkan kecanggihan AI dalam proses pengecekan dari Mebiso.

DISKON 78% untuk Perlindungan Merek! Aman Sekarang atau Menyesal Kemudian!