Kontrak bisnis merupakan hal penting dalam dunia bisnis. Tanpanya, bisnis tidak akan berlangsung secara mulus. Bahkan, tidak sedikit perusahaan yang tutup karena meremehkan aspek ini.
Mengapa membutuhkan kontrak seperti ini? Pada dasarnya, kontrak merupakan tanda bahwa sebuah bisnis telah mencapai kesepakatan dengan pihak kedua. Semuanya demi mencegah kemungkinan kerugian setiap pihak dalam sebuah perjanjian.
Alhasil, kontrak sebagai perjanjian ibaratnya sebagai Undang-Undang khusus setiap pihak yang terlibat. Ini sekaligus menjadi solusi demi mengatasi hambatan dalam setiap bisnis, termasuk para pelaku bisnis dan pekerja.
Jadi, mengapa kontrak perjanjian dalam dunia bisnis sangat penting? Pertanyaan ini harus terpikirkan oleh setiap pebisnis, terutama bagi pemula sekalipun yang mungkin hanya berfokus mencari profit.
Kontrak atau perjanjian bisnis berupa sebuah dokumen legal yang menandakan perjanjian atau kesepakatan dua pihak atau lebih. Dalam hal ini, setiap pihak akan melakukan kerjasama atau transaksi demi keberlangsungan bisnis.
Semenjak ini merupakan dokumen legal, kontrak ini dapat berperan sebagai sebuah dasar hukum atau ibaratnya Undang-Undang. Setiap pihak memiliki hak dan kewajiban yang harus terpenuhi.
Apabila suatu saat ada pihak yang melanggar, kontrak ini bisa menjadi bukti sah ketika terjadi sengketa. Maka, setiap pihak akan bertanggung jawab dalam penyelesaian sengketa dengan baik berdasarkan perjanjian.
Lalu, elemen apa sajakah yang harus ada dalam sebuah rancangan kontrak bisnis? Berikut adalah beberapa elemen yang wajib berada dalam kontrak:
Kemudian, apa yang menjadi keuntungan kontrak dalam dunia bisnis? Untuk lebih lanjut, berikut adalah fungsi sekaligus alasan mengapa wajib adanya kontrak dalam bisnis:
Pertama, sebuah bisnis tentu tidak bisa berdiri sendiri. Adanya pihak kedua seperti investor atau klien merupakan alasan bisnis dapat hidup. Maka dari itu, kontrak bisnis adalah sebuah media kolaborasi atau kerja sama.
Dengan begini, hubungan dua (atau lebih) pihak dapat terjaga secara positif. Semakin hubungan erat itu terjaga, semakin bertambah peluang pihak tersebut ingin bekerja sama dengan bisnis itu.
Artinya, kontrak dapat menjadi sebuah media kolaborasi demi bekerja sama agar memberikan pelayanan yang baik dan berstandar tinggi.
Namun, kontrak juga harus memberikan batasan dan ekspektasi bagi setiap pihak. Dengan begitu, mereka dapat menghargai kepentingan masing-masing dan saling mendapatkan keuntungan dalam kolaborasi ini.
Selanjutnya, setiap bisnis pasti tidak akan berjalan semulus yang kamu pikirkan. Kamu harus mengetahui bahwa bisnis memiliki beberapa risiko terkait finansial, pasar, strategi, dan legal.
Kontrak inilah yang dapat membantu mengurangi peluang risiko konflik secara hukum. Pasalnya, jika terjadi konflik hukum, reputasi bisnis dapat tercemar di mata publik sehingga menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Untuk itu, setiap pihak harus memahami setiap kesepakatan yang tercantum dalam kontrak. Tidak hanya itu, isi kontrak juga harus memastikan terdapat solusi mitigasi risiko sengketa yang mungkin terjadi.
Berbicara tentang sengketa, kontrak bisnis dapat berfungsi sebagai bukti saat ini terjadi. Sekali lagi, kontrak adalah semacam dasar hukum bagi setiap pihak yang terlibat. Alhasil, ini bisa menjadi landasan demi melindungi reputasi bisnis.
Demi mencegah sengketa, setiap pihak harus memahami setiap detail yang tercantum dalam kontrak. Maka, kontrak dalam bisnis merupakan hal penting sebagai landasan kolaborasi antara setiap pihak yang terlibat.
Selanjutnya, siapa yang ingin untung dalam bisnis? Tentu saja semua pihak, bukan? Inilah yang menjadi tujuan kontrak dalam bisnis, di mana terjadinya sebuah timbal balik berupa transaksi.
Sebuah bisnis akan membutuhkan sumber daya yang dimiliki pihak yang telah menjalin kerja sama. Kemudian, setiap pihak tersebut akan mendapat kompensasi berupa pembayaran. Hal ini terlihat sama-sama menguntungkan, bukan?
Tetapi, dalam kontrak, terdapat konsekuensi jika hal ini terhalang, misalnya denda saat terlambat membayar atau terlambat memberi sumber daya. Bahkan, dokumen ini sekaligus memudahkan efisiensi proses negosiasi yang akan terjadi kelak.
Fungsi terakhir dari kontrak bisnis internasional adalah sebagai kepastian hukum. Mengapa demikian? Pada dasarnya, setiap pihak yang terlibat dalam kontrak telah mendapatkan kepercayaan dalam sebuah kerja sama.
Tidak hanya menjadi bukti saat sengketa kelas, ini juga akan menjadi dasar hukum jika terjadi sebuah masalah lain. Misalnya, pembayaran tidak tepat waktu karena tidak memiliki uang.
Kontrak dalam bisnis umumnya terbagi menjadi delapan jenis sebagai berikut:
Sebuah kontrak dalam bisnis tidak bisa terancang dan berlaku secara sembarangan. Terdapat beberapa syarat agar kontrak tersebut menjadi sah sebagai berikut berdasarkan Pasal 1320 KUH Perdata:
Lantas, bagaimana cara membuat kontrak dalam dunia bisnis? Tidak bisa sembarangan, berikut adalah berbagai langkahnya:
Pertama, pastikan isi perjanjian kontrak sangat mendetail dari pendahuluan, sampai lampiran. Sampai kapan perjanjian tersebut berlaku? Apakah perjanjian bersifat rahasia? Setiap aspek ini penting demi mencegah kesalahpahaman.
Selanjutnya, jasa notaris dapat membantu kamu memastikan apakah kontrak bisnis dapat dilakukan secara sah. Jika ya, kamu bisa membubuhkan tandatangan agar bisa sah.
Tentu saja, kontrak bisnis bertujuan untuk saling menguntungkan. Maka, Anda patut menghindari merugikan sebuah pihak atau memberi isi kontrak yang berat sebelah.
Demikianlah pembahasan kontrak bisnis, setiap jenis, syarat sah, dan cara membuatnya. Semoga kamu bisa melangsungkan kolaborasi bisnis dengan kontrak yang tepat.
Sebelum Daftar Merek Pastikan untuk Cek Potensi Keberhasilan Daftar Merek di Tools Cek Merek Dagang dari Mebiso.
Bisa! Gunakan kontrak tersebut sebagai bukti terjadi sebuah pelanggaran.
Pada dasarnya, kontrak dalam dunia bisnis bertujuan untuk saling menguntungkan.
Kamu sebagai pelaku bisnis bisa bernegosiasi kembali untuk memperbaharui kontrak.