Produk kamu udah bagus tapi customer cuma langganan bentaran doang lalu pergi begitu saja? Mungkin ada yang salah dengan loyalty program yang kamu bikin.
Mungkin ide program loyalitas yang kamu garap kurang bikin banyak konsumen puas. Akhirnya mereka jadi pergi dan sulit buat balik lagi.
Memang, tidak ada pattern atau pola khusus saat menyusun program loyalitas. Tapi, paling tidak terdapat berbagai contoh yang sudah proven.
Maksudnya, program loyalitas tersebut memang sudah terbukti ampuh buat bikin pelanggan makin lengket sama perusahaan, produk, sampai layanan yang ada. Kalau mau tahu program loyalitas lebih lengkap sampai contohnya, cek sinI!
Jadi, loyalty program adalah merupakan bentuk program sebagai rasa terima kasih perusahaan kepada konsumen karena telah bersetia dengan setiap hal yang ada dalam perusahaan.
Baik kesetiaan pada produk, nilai-nilai, sampai dengan perusahaan itu sendiri. Bentuknya bisa berupa penghargaan pada pelanggan seperti free product, layanan eksklusif, dan juga lainnya.
Secara sederhana, loyalty program ini perusahaan desain biar bisnisnya bisa bertahan selama mungkin.
Namun, tak cuma membuat perusahaan bisa bertahan, tapi banyak juga program loyalitas yang sengaja didesain khusus agar banyak pelanggan baru berdatangan.
Dalam praktiknya, memang tak ada template, pattern, atau ketentuan khusus. Melainkan bisa sesuai dengan kreativitas dan keputusan masing-masing perusahaan.
Memang, program loyalitas ini membawa banyak manfaat. Masalahnya cuma sekreatif apa orang-orang di bisnis atau perusahaanmu bisa bikin yang tepat. Nah, kalau bingung, mending cek ide loyalty program di sini:
Mau yang unik? Cobain program tiket undian. Kalau jalaninnya gampang, karena tinggal beri ketentuan seperti pembelian minimal, produk-produk yang dibeli, atau mungkin mengaktifkan member.
Setelah itu, kalau ada konsumen yang melakukannya, kamu cuma perlu membuatkan tiket undian.
Hadiahnya sih bebas, misalnya mau beri voucher hiburan, voucher hotel, staycation, atau hal-hal lain yang menarik. Dengan ini, yakin deh bakal banyak yang suka sama perusahaanmu.
Loyalty marketing program yang mungkin kini udah banyak diterapin adalah badge program. Pernah main Duolingo dan belajar di sana nggak? Mereka mantep banget nerapin Badge Challenge.
Pasalnya, ada rank, ada kompetisi, dan ada badge atau lencana–meski digital–yang bikin belajar di Duolingo jadi tertantang terus.
Tapi, ada juga tipe badge challenge yang berupa lencana khusus yang bisa pelanggan dapetin dari pembelian produk maupun layanan tertentu.
Setelah mengumpulkannya, mereka bisa nukerin badge-nya dengan hadiah khusus dari perusahaanmu.
Loyalty program ini sepertinya menarik. Caranya bisa beri pelanggan akses eksklusif kalau mereka udah ada di level atau tier yang kamu tentukan.
Contoh aja nih, ada bonus buat mereka yang udah belanja 10 kali dengan total Rp5 juta. Bonusnya gimana? beri aja akses ke produk-produk teranyar kamu bahkan potongan harga atau cashback.
Ini sebenernya game sederhana, sih. Pernah nggak, dapet kerjaan gara-gara direkomendasikan orang lain yang notabene posisinya di atasmu?
Nah, itu bisa juga jadi program loyalitas. Terutama buat yang butuh B2B loyalty program. Gimana caranya? Gampang.
Kalau klien kamu banyak UMKM nih, maka coba kalau mereka udah langganan selama setahun, kamu ngenalin UMKM tersebut ke partnermu atau klienmu yang lain. Tapi, pastikan jenis bisnisnya bisa collab, ya! Biar sama-sama untung.
Kami nemu nih di laman Facebook 3 Indonesia. Nggak, ini bukan promosi. Tapi, ada contoh yang bagus buat kamu tiru.
3 Indonesia ini memberikan Mystery Reward dari hasil poin BonsTri yang juga jadi programnya.
Jadi, pelanggannya bisa nuker poin dengan kuota sampai 10GB! Bedanya, programnya itu juga untung-untungan. Ada yang dapet 1GB dan banyak juga yang bisa sampai dapet 10GB.
Siapa nih yang usahanya B2B? Kalau ada, cobain custom benefit, deh. Sebenarnya ini cuma elaborasi dari Customer Reward yang buat bonus aja.
Tapi bedanya, penerapannya ke B2B dan Top Customer aja. Misalnya, kamu bakal nge-rank atau mengurut dari customer dengan transaksi terbanyak dari 1 – 3.
Nah, mereka yang ada di ranking itu, bisa minta sendiri mau bonus atau hadiah maupun penghargaan yang bagaimanapun.
Yap, semua orang suka kalau perlakuan kamu ke mereka spesial. Termasuk waktu ngadain loyalty program Happy Hour. Emang, ini udah template. Tapi, kamu bisa bedain caranya.
Misalnya dengan hanya memberikan Happy Hour secara selektif ke beberapa pelanggan aja. Dengan gitu, pelangganmu bakal merasa spesial dan makin lengket!
Dari Clever Tap nih nyaranin buat bikin Tier Program. Di program ini, nantinya pelanggan bisa dapetin manfaat yang beda-beda sesuai peringkatnya.
Kalau peringkat pelanggannya tinggi, maka semakin bagus dan mantep juga hadiahnya.
Nah, kalau ini dari Chick-fil-A yang ada di Amerika Serikat sana. Mereka terkenal dengan program gratisan, pengalaman drive-thru, sampai dengan hadiah eksklusif.
Caranya itu dengan bikin aplikasi yang datanya ada sekitar 13 juta pengguna aktif. Nggak heran kalau mereka bisa generate revenue sampai 13,7 miliar dollar AS.
Selain itu, bikin aplikasi juga bakal membuatmu dapetin insight soal data pelanggan sampai feedback mereka.
Kalau loyalty program ini yang menyarankan adalah laman Forbes. Kamu bisa nawarin pengalaman yang beda ke pelanggan paling loyal.
Inget, paling loyal, bukan semua pelanggan.
Misalnya kamu punya usaha bakery. Ajak aja pelanggan buat ikut kelas baking bulanan. Tapi, cuma buat YLLA (Yang Loyal-Loyal Aja).
Mau sekalian memberi manfaat buat masyarakat atau lingkungan sekitarmu? Donasi itu ide bagus loh buat program loyalitas.
Soal contohnya mungkin udah banyak dan rata-rata emang berhasil sih bikin pelanggan loyal.
Paling banyak di organisasi NGO dan organisasi nirlaba. Tapi, meski kamu adalah perusahaan yang nyari cuan, masih bisa juga kok nerapin ini.
Misalnya, di tiap 10 pembelian ada 1 hal yang berguna buat masyarakat. Dengan begini, reputasi perusahaanmu naik dan bisa jadi pelanggan juga makin sayang!
Ini wajib buat siapa aja yang mau ngadain loyalty program. Soalnya juga berpengaruh ke loyalitas pelanggan.
Pelanggan itu bisa loyal kalau perusahaan yang mereka pilih punya reputasi baik di mata hukum dan masyarakat.
Nah salah satu bukti perusahaan punya reputasi hukum yang baik adalah mereknya sudah terdaftar secara resmi.
Kalau masih belum daftar, sebaiknya segera lakukan. Takut tertolak? Cek dulu aja pakai tools Cek Merek dari Mebiso. Udah pakai AI yang bisa bantu kamu tahu seberapa besar peluang berhasilnya merek ketika mendaftar.
Pastinya biar pelanggan makin lengket dan enggan melirik merek lain!
Secara umum masih sama, kok. Tapi bedanya di bentuk yang sepertinya butuh pertimbangan lebih matang.
Sudah tentu jawabannya kreativitas tanpa batas. Kamu bisa ngarang metodenya sendiri dan semua teknisnya. Selama itu nguntungin pelanggan dan perusahaan, sikat saja!