Mebiso mendapatkan kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam business pitching competition, Kampus BINUS @Malang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 14 Mei 2024.
Dalam kegiatan tersebut, menghadirkan CEO Mebiso Hesti Rosa dan CEO Ngalup.co Andina Paramitha. Keduanya tak hanya memberikan materi, namun juga memberikan penilaian atau menjadi juri dalam kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Binus @Malang ini.
Kegiatan tersebut akan diulas secara mendalam dalam artikel ini. Baca sampai selesai, yah!
CEO Mebiso, Hesti Rosa membagikan pengalamannya saat membangun startup miliknya. Perusahaan rintisan berbasis Artificial Intelligence (AI) tersebut, menjawab permasalahan terkait lika-liku pendaftaran merek yang kerap dialami oleh pengusaha.
Ia membuat layanan pengecekan merek bagi pengusaha yang ingin mendaftarkan mereknya. Tujuannya, agar tak ditolak. Bahkan, startup tersebut juga memberikan layanan monitoring. Dimana, setiap pengusaha yang melakukan pendaftaran merek, bisa mengetahui sampai mana prosesnya, melalui notifikasi WhatsApp.
Selain itu, pengusaha juga bisa melindungi mereknya agar tak ditiru oleh pihak lain. Caranya, dengan memberitahu para pengusaha jika ada orang lain yang akan membuat nama merek yang sama.
Saat membangun startup, tentunya tak mudah. Proses membuat startup dimulai dengan menemukan product-market fit, yaitu kesesuaian antara produk yang ditawarkan dengan kebutuhan pasar yang ingin dicapai. Ini melibatkan riset pasar mendalam, mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi target pelanggan, dan merancang solusi yang efektif.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan ini, langkah berikutnya adalah mengembangkan minimum viable product (MVP), yaitu versi dasar produk yang cukup untuk diuji di pasar nyata. Umpan balik dari pengguna awal MVP digunakan untuk menyempurnakan fitur dan fungsi produk.
Berdasarkan umpan balik tersebut, tim kemudian merancang dan mengembangkan prototipe yang lebih lengkap dan canggih. Prototipe ini merupakan versi produk yang lebih mendekati produk akhir, dirancang untuk diuji lebih lanjut sebelum peluncuran resmi.
Melalui iterasi berkelanjutan dan perbaikan berdasarkan umpan balik pengguna, startup dapat memastikan bahwa produk akhirnya benar-benar memenuhi kebutuhan pasar dan siap untuk diluncurkan secara luas.
Rangkaian kegiatan Binus Festival ini menggelar kegiatan Entrepreneur Insight 2: “Growth in startups: Agile, innovative, Digital-focused.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan terkait pengembangan bisnis model.
Serta, mengeksplorasi contoh konkrit dari berbagai sektor industri yang berhasil menerapkan praktik terbaik dan model bisnis berkelanjutan. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa Binus @Malang.
Kegiatan selanjutnya yakni Business Model Pitching Competition: Growing Digital & Social Innovation Era. Ini merupakan kompetisi antar mahasiswa terkait dengan Business Model dan Digital Technology yang perlu diterapkan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan nilai bisnis yang berkelanjutan dan mencari talent baru. Khususnya dalam pemngimplementasian Digital Technology dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan.
Business Model-Pitching Competition akan diikuti oleh 10 Finalis Kelompok Bisnis Mahasiswa Binus @Malang. Khususnya B27,B26, B25, dan B24. Serta mahasiswa Minor Program.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan insight berkaitan dengan identifikasi permasalahan dan penciptaan peluang entrepreneurship dalam Digital Technology dan bisnis yang sustainable.
Kemudian, mahasiswa juga diharapkan dapat memiliki mindset entrepreneur yang relevan dengan perkembangan terkini dengan sumber daya yang tersedia. Kemudian, diharapkan mahasiswa dapat membangun Bisnis Model Canvas yang tepat dan mudah diimplementasikan.
Serta, mahasiswa dapat memenuhi BINUS Graduate Attribute (BGA) yang merupakan kumpulan atribut terkait kualitas atau keterampilan yang perlu dimiliki dan dikembangkan oleh para lulusan BINUS University selama menjalani perkuliahan di BINUS University. Antara lain Social Awareness, Critical & Creative Thinking dan Digital & Technology Fluency.
Dalam kompetisi bisnis, kriteria penilaian bagi bisnis yang dimiliki mahasiswa meliputi penjelasan masalah dan penyelesaian dengan layanan atau produk yang diusulkan. Kemudian, menjelaskan cara produk dibuat menggunakan sumber daya yang tersedia, business model bersifat orisinal, menguntungkan, bermanfaat secara sosial, dan dapat diimplementasikan.
Serta, model bisnis mencerminkan penggunaan teknologi digital dan sustainable dan kreativitas dalam menyajikan canvas model bisnis.
Itulah cerita tentang business pitching competition di Binus @Malang. Ikuti terus kegiatan kami, yah!