Siapapun yang terjun dalam dunia bisnis, mau tidak mau harus siap menghadapi yang namanya persaingan bisnis. Persaingan dalam bisnis dapat menuntut para pengusaha untuk terus berinovasi seiring berkembangnya zaman.
Namun dalam praktiknya, banyak pebisnis yang justru menganggap persaingan sebagai sebuah halangan. Oleh karena itu, butuh yang namanya strategi bersaing dalam bisnis agar dapat bertahan di tengah era persaingan ini.
Mari pahami tentang seluk beluk persaingan bisnis ini bagaimana hal ini dapat membuat sebuah bisnis dapat bertahan.
Pada pengertian bakunya, arti persaingan sendiri dijelaskan sebagai usaha menunjukkan keunggulan masing-masing yang dapat dilakukan perseorangan, pada bidang perdagangan, dan sebagainya.
Sehingga jika diambil pengertian secara general, persaingan bisnis adalah usaha masing-masing pelaku bisnis dalam menunjukkan keunggulannya dalam rangka menarik pembeli sebanyak-banyaknya ketimbang kompetitor.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan persaingan bisnis ini antara lain:
Merujuk pada pendapat para ahli sendiri, ada dua jenis tipe persaingan bisnis dalam bisnis yaitu Pasar dengan Persaingan Sempurna dan Pasar dengan Persaingan Tidak Sempurna.
Karakteristik yang membedakan pasar ini dengan yang lain adalah pada segi jumlah pembeli dan penjual yang sama banyaknya. Oleh karena itu, sangat sulit bagi pihak lain untuk mengganggu atau mengintervensi pergerakan harga di dalam pasar ini.
Produk-produk yang dijual dalam pasar ini punya sifat homogen atau hampir mirip antara satu sama lainnya. Karena itu, produk-produk yang ditawarkan di sini rata-rata merupakan produk yang banyak dicari untuk kebutuhan pokok seperti sembako.
Konsep Pasar Persaingan Tidak Sempurna bisa dibilang kebalikan dari Pasar Persaingan Sempurna. Jika pada Pasar Persaingan Sempurna jumlah pembeli dan penjualnya seimbang, maka dalam pasar ini justru kebalikannya.
Di dalam praktiknya, ada 5 jenis pasar yang tergolong dalam Pasar Persaingan Tidak Sempurna ini:
Karakteristik paling utama yang dapat dilihat dalam pasar ini adalah hanya ada satu penjual saja yang menjual sebuah produk dan tidak ada kompetitor atau penjual lainnya. Alasan mengapa hanya ada satu penjual di dalam pasar ini adalah karena adanya hambatan-hambatan yang menyebabkan sulitnya para penjual lain untuk masuk ke dalam pasar.
Menurut Nicholas Gregory Mankiw, ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa hambatan-hambatan tersebut dapat terjadi:
a. Hanya ada satu perusahaan yang memiliki sumber daya inti.
b. Adanya hak eksklusif yang dimiliki Negara atau Pemerintah untuk memproduksi atau menjual produk tertentu.
c. Satu produsen punya biaya produksi yang efisien dibandingkan produsen-produsen yang lain.
Ciri utama di dalam pasar ini, satu jenis produk biasa dijual atau ditawarkan oleh banyak perusahaan.
Meskipun memiliki banyak penjual, namun konsep kolaborasi sangat bisa dan sering diterapkan dalam pasar ini untuk mengumpulkan kekuatan pasar yang lebih kolektif dan masif.
Hampir mirip seperti Pasar Monopoli, jumlah penjual dan pembeli yang ada pada Pasar Monopolistik punya jumlah yang sama. Produk yang dijual pun juga punya ciri khas tersendiri.
Namun tidak seperti Pasar Monopoli yang punya hambatan bagi produsen lain untuk masuk, di dalam Pasar Monopolistik produsen atau penjual baru punya kesempatan yang lebih luas untuk bisa masuk di dalam pasar ini.
Pada pasar ini, pembeli punya otoritas atau kekuasaan tertinggi dalam proses transaksi dan dapat mempengaruhi harga sesuai yang diinginkan.
Hal ini karena pada Pasar Monopsoni, jumlah pembeli hanya ada satu tapi memiliki jumlah penjual yang sangat banyak.
Dinamika harga yang dimiliki Pasar Oligopsoni cenderung stabil karena dalam pasar ini, jumlah pembeli hanya ada beberapa saja tapi punya jumlah penjual yang banyak.
Namun meski begitu, dalam pasar ini pembeli dapat menentukan harga produk yang dijual walaupun dari segi penjual pun masih dapat ikut menentukan harga produk tersebut untuk menghindari kerugian.
Pada praktiknya, persaingan memang dapat menjadi pemacu sebuah bisnis untuk bisa terus berinovasi dan berkembang. Namun, jika dilakukan sembarangan bukan hanya dapat berakibat hilangnya konsumen tapi juga berpotensi melanggar aturan hukum yang ada.
Salah satunya yang sempat ramai dibahas beberapa tahun ke belakang adalah terkait minyak goreng. Tahun 2022 minyak goreng sempat mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Oleh karenanya, muncul dugaan praktik kartel terkait penetapan harga dan pembatasan peredaran barang yang dilakukan oleh para produsen minyak goreng tersebut.
Kasus lain yang sempat ramai adalah terkait suku bunga pinjaman online (pinjol) pada tahun 2023 lalu. Pada kasus ini, AFPI atau Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia diduga telah melakukan pengaturan terhadap suku bunga pinjaman pada konsumen sehingga membuat KPPU harus turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
Mengingat bahwa persaingan bisnis ini juga berpotensi menimbulkan pelanggaran hukum jika tidak dilakukan secara baik, maka menjadi penting bagi para pebisnis lain untuk tetap berhati-hati dan menjalankan persaingan secara sehat.
Mengingat bahwa persaingan bisnis semakin ketat, maka dibutuhkan pula strategi bersaing dalam bisnis yang tepat agar tetap dapat bersaing secara sehat. Berikut ini beberapa strategi atau cara memenangkan persaingan bisnis yang dapat Anda terapkan:
Inovasi menjadikan sebuah bisnis memiliki value atau nilai pembeda yang membedakannya dari para pesaingnya. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus selalu melakukan inovasi agar bisnis Anda senantiasa memiliki value yang membantu bisnis Anda jadi top of mind di benak masyarakat.
Kehadiran kompetitor tidak bisa dipisahkan kaitannya dalam dunia persaingan bisnis. Untuk itu, sebagai seorang pebisnis Anda harus selalu pahami siapa saja kompetitor di niche bisnis yang Anda jalani.
Mulailah dari mencari tahu siapa saja para kompetitor bisnis Anda, apa saja value yang mereka tawarkan, bagaimana mereka mengeksekusi strategi bisnis, lalu analisa hal apa saja yang bisa Anda optimasi dari strategi bisnis para kompetitor Anda.
Dengan melakukan analisa ini, Anda akan terbantu dalam menentukan inovasi apa saja yang bisa Anda ciptakan dan strategi bisnis apa yang bisa Anda terapkan ke depannya.
Tanpa konsumen, bisnis tidak akan berjalan. Konsumen adalah faktor yang sangat penting dalam kelangsungan suatu bisnis. Jika Anda ingin memenangkan sebuah persaingan bisnis, mengetahui bagaimana karakteristik konsumen adalah hal yang sangat vital.
Karakteristik ini dapat berupa umur, jenis kelamin, hal yang disukai dan tidak disukai, perilaku detail mereka, hingga masalah apa saja yang cenderung dihadapi oleh mereka.
Salah satu cara yang bisa Anda gunakan untuk lebih memahami konsumen atau pelanggan Anda adalah dengan survei pelanggan secara langsung untuk mengetahui masalah utama mereka dan bagaimana produk Anda dapat mengatasi masalah tersebut.
Alih-alih terus bersaing, cobalah untuk bermitra atau berkolaborasi dengan kompetitor-kompetitor Anda.
Menjalin kolaborasi bersama kompetitor bisnis, akan membuat Anda dapat saling bekerja sama dalam membuat sebuah inovasi yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya.
Selain itu, dengan berkolaborasi Anda juga berpeluang untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang belum pernah Anda dapatkan sebelumnya untuk Anda terapkan dalam proses dan strategi bisnis Anda kedepannya.
Melakukan proteksi merek bisnis yang telah Anda bangun susah payah agar tidak dijiplak pihak lain adalah hal yang tidak boleh dilewatkan dalam strategi bisnis Anda. Perlindungan brand yang baik akan mampu membuat bisnis Anda bertahan lama.
Karenanya, Mebiso hadir untuk membantu Anda para pebisnis dalam memproteksi brand bisnis Anda agar tidak diklaim oleh pihak lain atau kompetitor. Segera Proteksi Merek Bisnis Anda di Mebiso sekarang juga.
Persaingan bisnis dapat diartikan sebagai usaha masing-masing pelaku bisnis untuk menawarkan value atau keunggulannya dalam rangka mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dari pesaing bisnis yang lain.
Para ahli membedakan jenis-jenis persaingan bisnis ke dalam dua tipe pasar Persaingan: Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna. Pasar Persaingan Tidak Sempurna sendiri terdiri dari beberapa jenis pasar yakni: Monopoli, Oligopoli, Monopsoni, Oligopsoni, dan Monopolistik.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan, namun faktor utama yang mendasari adalah karena para produsen atau penjual saling berkompetisi untuk menarik konsumen dan membuat mereka membeli produk yang mereka jual.
Menghadapi persaingan bisnis dapat dengan berbagai cara seperti terus berinovasi, miliki value atau nilai pembeda, serta analisa kompetitor bisnis dan pelanggan Anda agar tetap relevan dengan strategi bisnis yang akan Anda terapkan ke depannya.