Psikologi Harga: Cara Efektif Tingkatkan Penjualan dan Contohnya

Psikologi Harga

Psikologi harga menjadi langkah pemasaran bisnis dengan memanfaatkan sudut pandang pelanggan akan value sebuah produk. Cara ini sering kali menjadi pilihan perusahaan untuk mendongkrak penjualan. Sebab, penerapannya yang pas bisa membantu pengusaha untuk membuat kebijakan bisnis untuk menarik minat konsumen dengan lebih efektif.

Melalui trik psikologi harga, pemilik usaha mampu memengaruhi keputusan transaksi pelanggan secara emosional. Lalu, seperti apa sebenarnya psikologi harga? Bagaimana cara penerapannya sehingga dapat mendongkrak penjualan? Yuk, simak!

Psikologi Harga dan Pentingnya dalam Bisnis

Psikologi harga menjadi suatu bentuk pendekatan dengan melihat perilaku pelanggan saat menentukan harga suatu produk maupun layanan. Pendekatan ini bertumpu pada prinsip jika pelanggan tidak selalu rasional saat menilai harga.

Mereka sering kali melihat bagaimana harga tersaji atau dibandingkan dengan alternatif lain. Dalam praktiknya, psikologi harga membantu bisnis menciptakan sudut pandang kalau produk memiliki nilai lebih terjangkau. 

Metode pendekatan ini dapat kamu coba melalui berbagai cara, seperti mencantumkan harga coret, memberi potongan, maupun membundel produk. Jika penerapannya benar, penjualan dapat meningkat sekaligus membangun loyalitas pelanggan.

Cara Menerapkan Psikologi Harga

Implementasi psikologi harga produk tidak dapat sembarangan. Kamu perlu mengetahui cara pelanggan menangkap informasi tentang harga. Sebagai pedoman, kamu bisa memerhatikan implementasi psikologi harga berikut ini. 

1. Penggunaan Angka 9

Nominal harga belakang 9 atau 99 lebih menarik ketimbang harga bulat. Sebagai contoh, harga Rp9.999 sekilas lebih murah ketimbang Rp10.000, padahal selisih sebenarnya hanya Rp1. Menariknya, konsumen sering kali fokus pada harga awal, sehingga sudut pandang mereka akan harga jadi lebih rendah.

2. Tawarkan Paket atau Bundel

Bundel maupun memberikan penawaran beberapa barang sekaligus dengan angka khusus menciptakan kesan kalau pelanggan mendapat lebih banyak. Misalnya, menjual dua produk sebesar Rp150.000, ketimbang Rp100.000 untuk setiap produk, bisa membuat pelanggan melakukan pembelian lebih banyak.

3. Manfaatkan Efek Anchoring atau Harga Referensi

Implementasi psikologi harga dapat pula kamu coba melalui efek anchoring atau referensi. Metode ini menunjukkan harga produk asli sebelum memberi diskon. Contohnya,, psikologi harga coret harga semula Rp200.000 yang ada coretannya, dan menambah harga baru Rp150.000 pada bagian bawahnya.  

Saat melihatnya, konsumen akan memandang harga potongan sebagai penawaran yang sangat menarik. Meskipun harga tersebut mungkin adalah nilai pasar sebenarnya.

4. Sesuaikan Harga dengan Target Pasar

Saat membuat harga, pastikan kamu tahu target pelanggan atau pasar. Misalnya, pelanggan kelas menengah ke bawah bisa lebih responsif terhadap harga psikologis. Sementara itu, pelanggan kelas atas lebih menghargai produk premium dengan harga sesuai kualitas.

Trik Psikologi Harga 

Selain langkah tadi, masih ada lagi beberapa langkah implementasi psikologi harga yang dapat kamu coba untuk mendongkrak daya tarik konsumen, yaitu: 

1. Berikan Penawaran Eksklusif atau Terbatas

Memberikan penawaran eksklusif dalam batasan waktu menanamkan rasa urgensi pada pasar. Ini karena mereka beranggapan kalau tidak membeli, maka kesempatan akan hilang.

2. Berikan Pilihan Variasi Harga

Selanjutnya, tawarkan variasi harga sesuai jenis produk. Misalnya, paket standar, paket premium, dan paket eksklusif. Pilihan ini memungkinkan konsumen menyesuaikan kebutuhan mereka, sekaligus mendorong mereka memilih opsi dengan nilai lebih tinggi.

3. Gunakan Angka Bulat untuk Produk Premium

Khusus untuk produk premium, penerapan harga bulat seperti Rp1.000.000 menawarkan kesan eksklusif. Ini berbeda dengan kebijakan psikologi harga yang lebih cocok kamu terapkan untuk target pasar massal.

4. Terapkan Diskon Berjenjang

Memberi potongan harga berjenjang seiring jumlah transaksi bisa memengaruhi pelanggan untuk melakukan lebih banyak pembelian. Contohnya, “Beli 1 diskon 10%, beli 3 diskon 20%”. Langkah ini bisa dikatakan cukup efektif untuk menambah jumlah penjualan.

5. Menciptakan Harga Unik

Selain itu, memakai harga unik, contohnya Rp97.432, turut mampu menarik perhatian pelanggan. Pasalnya, harga tidak lazim menjadikan barang terlihat unik serta mudah diingat ketimbang harga umum.

6. Gunakan Visual Menarik pada Label

Penyajian harga dengan visual menarik, seperti kata “Hemat 50%”, mampu meningkatkan daya tarik pelanggan. Sebab, pelanggan biasanya lebih berminat pada label yang mencolok daripada label harga biasa.

7. Tawarkan Sampel Gratis dan Harga Khusus

Terakhir, memberikan uji produk gratis selama periode tertentu, lalu menawarkan potongan saat transaksi penuh bisa membantu membangun kepercayaan pelanggan. Mereka merasa yakin karena telah mencoba terlebih dahulu.

Contoh Penerapan Psikologi Harga 

Psikologi harga telah banyak membantu bisnis menciptakan kebijakan penjualan lebih tepat sekaligus menarik pelanggan. Dengan memanfaatkan wawasan perilaku pelanggan, banyak perusahaan berhasil meningkatkan keunikan produk. Ini dia contoh implementasi yang banyak dilakukan pengusaha:

  • E-commerce besar. Situs belanja online sering memakai psikologi harga coret. Harga asli dicoret lalu diganti harga baru menjadikan pelanggan merasa mendapat penawaran terbaik.
  • Gerai restoran cepat saji. Gerai restoran cepat saji kerap memakai harga seperti Rp19.999 untuk menu paket. Harga ini memang terlihat lebih terjangkau daripada Rp20.000 meskipun perbedaannya sangat kecil.
  • Ritel elektronik. Toko elektronik memanfaatkan bundling produk, seperti menjual laptop dengan aksesori tambahan seperti tas atau mouse dalam satu paket dengan harga diskon. Ini menciptakan sudut pandang nilai tambah bagi pelanggan.
  • Produk kecantikan. Brand kosmetik sering memberikan penawaran paket bundling “buy 1 get 1” pada jenis produk khusus. Strategi ini memberi kesan nilai tambah sekaligus memotivasi pelanggan untuk mencoba lebih banyak produk.
  • Aplikasi streaming. Layanan menonton video daring sering memberikan masa uji coba gratis selama sebulan, atau menawarkan harga diskon bagi pengguna baru. Hal ini membuat konsumen lebih mudah berkomitmen setelah merasakan manfaat layanan.
  • Tiket perjalanan. Maskapai penerbangan atau platform pemesanan tiket sering menampilkan harga dengan diskon jika pembelian dilakukan jauh-jauh hari. Langkah ini memanfaatkan efek urgensi sekaligus memungkinkan pelanggan merencanakan perjalanan lebih awal.

Psikologi Harga dan Pertimbangan Pelanggan

Psikologi harga tidak hanya tentang menurunkan harga. Bahkan, menaikkan harga bisa menjadi kebijakan yang tepat jika dilakukan dengan benar. Misalnya, produk premium sering diberi harga tinggi untuk membangun sudut pandang kualitas. Pelanggan akan berpikir jika harga mahal pasti barang berkualitas.

Tidak hanya itu, ketepatan pilihan harga juga berdampak pada pertimbangan pelanggan saat membandingkan produk. Melalui promosi harga, pengusaha bisa memandu pelanggan untuk memilih opsi yang paling menguntungkan.

Pastikan Bisnis Aman, Daftarkan Merek Sekarang!

Ingin lebih percaya diri dalam melindungi identitas merek bisnismu? Jangan lupa untuk daftarkan merek bisnismu. Cek merek terdaftar sehingga bisnis tetap aman dari risiko pelanggaran hukum. 

Jika memerlukan panduan lengkap, kamu bisa membaca artikel tentang cara mendaftarkan merek dagang. Yuk, optimalkan bisnismu dengan perlindungan merek yang tepat!

FAQ Seputar Psikologi Harga

1. Psikologi harga apa artinya?

Psikologi harga merupakan kebijakan pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan pelanggan melihat serta merespons harga guna memengaruhi pertimbangan pembelian.

2. Mengapa harga coret sering dipilih?

Harga coret memberi kesan potongan lebih besar, membuat pelanggan merasa mendapat nilai lebih.

3. Apakah dapat diterapkan di semua produk?

Psikologi harga lebih cocok bagi produk dengan persaingan tinggi seperti barang konsumsi.

4. Bagaimana cara tepat menentukan harga?

Pahami target pasar dan gunakan elemen psikologis seperti harga ganjil maupun diskon.

5. Apakah menaikkan harga bisa meningkatkan penjualan?

Bisa, terutama untuk produk kelas atas. Harga tinggi sering kali menciptakan persepsi mutu lebih baik.

Artikel Terkait
15+ Contoh Company Profile, Bisa Jadi Inspirasi Bisnis
15+ Contoh Company Profile, Bisa Jadi Inspirasi Bisnis
Legal Due Diligence: Arti, Tujuan, Prinsip dan Contohnya
Legal Due Diligence: Arti, Tujuan, Prinsip dan Contohnya
Mengenal Due Diligence, Tujuan dan Contohnya
Mengenal Due Diligence, Tujuan dan Contohnya
Cara Membangun Tim Bisnis yang Sukses dan Solid
Cara Membangun Tim Bisnis yang Sukses dan Solid
Mengenal Kontrak Bisnis, Rancangan, Jenis dan Cara Buat
Mengenal Kontrak Bisnis, Rancangan, Jenis dan Cara Buat
Aspek Legalitas Startup yang Wajib Dipenuhi
Aspek Legalitas Startup yang Wajib Dipenuhi
2 Langkah Mudah, Daftar Merek Hanya dari Rumah