Strategi suksesnya Bromen skincare dibahas secara mendalam pada BITCorner, Rabu 10 Juli 2024 bersama Thobroni Ali, Founder Bromen. Pada kesempatan ini, pria yang akrab disapa Roni ini memberikan tips dan trik membuat konten viral untuk meningkatkan penjualan.
Selengkapnya, baca artikel ini yah!
Skincare khusus pria, yakni Bromen memulai bisnisnya sejak tahun 2021. Disini, ia memulai dengan menggunakan strategi digital marketing. Setelah dua tahun menjadi produk best seller di platform TikTok, brand ini juga menjadi studi kasus yang menjadi pembahasan perusahaan TikTok tingkat internasional.
Dalam hal ini, Roni memanfaatkan akun media sosial sebagai platform untuk melakukan campaign. Serta, memanfaatkan influencer untuk membantu kampanye bisnisnya.
Selain itu, ia juga berupaya untuk membuat konten yang menarik banyak perhatian masyarakat. Sehingga, menjadi FYP atau viral. Untuk itu, dalam membuat konten, yang dimaksud viral disini adalah bagaimana caranya konten tersebut mendapatkan traffic atau awareness yang masif.
Kemudian, Roni juga memanfaatkan paid ads untuk meningkatkan awareness atau traffic pada konten tersebut. Untuk itu, dalam menampilkan konten iklan, harus menemukan pola winning konten terlebih dahulu. Saat itu, ia memulai paid ads dengan budget Rp 200 ribu satu hari.
Tentunya, dalam menemukan pola winning konten bukan hal mudah. Banyak hal yang dilakukan. Mulai dari pembuatan copywriting, konten menarik hingga penyesuaian budget agar iklan banyak ditangkap oleh masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Roni mengaku, selain konten, pihaknya juga menggunakan sistem affiliate yang cukup membantu awareness produk semakin masif. Dari sistem affiliate ini, ia bisa mendapatkan 90-100 konten dari para konten kreator untuk membantu awareness produknya.
Hal tersebut juga membantu Bromen untuk membuat reputasi produk untuk meningkatkan kepercayaan terhadap konsumen. Hal ini ternyata juga cukup membantu campaign produk yang dilakukan secara organik.
Dalam dunia digital marketing, sangat penting membangun opini audience. Untuk itu, harus diketahui key message yang ingin disampaikan. Sehingga, membuat orang untuk ingin tahu, banyak yang FOMO (fear of missing out) dan Boom! Produk akan banyak diketahui orang dan tak menutup kemungkinan akan laris di pasaran.
Jika orang sudah mengetahui produk, yakin untuk membeli dan akhirnya menjadi loyal customer, baru ditawarkan untuk mengikuti promo. Misalnya diskon atau bundling. Sehingga, mereka melakukan pembelian kembali.
Menurut Roni, pelanggan melakukan satu kali pembelian tidaklah cukup. Sebab, orang akan puas jika barang yang diterima sudah sesuai ekspektasi. Jangan sampai iklannya fantastis dan barang yang diterima tidak sesuai, sehingga orang akan kecewa.
Jika iklan digital bekerja dengan baik, bisnis akan melihat peningkatan yang signifikan dalam berbagai metrik kinerja. Hal ini termasuk peningkatan lalu lintas situs web, konversi, dan penjualan.
Target audiens akan lebih terlibat dan interaksi dengan konten iklan akan meningkat, menghasilkan peningkatan kesadaran merek dan loyalitas pelanggan. Selain itu, biaya per akuisisi pelanggan dapat menurun karena iklan yang lebih tepat sasaran dan efisien.
Analitik dan data yang dihasilkan dari kampanye yang sukses juga memberikan wawasan berharga untuk strategi pemasaran masa depan, memungkinkan bisnis untuk terus mengoptimalkan pendekatan mereka dan mencapai hasil yang lebih baik.