Cara Membuat Brand Sendiri dengan Benar – MEBISO.COM. Tahukah kamu kalau semua orang ternyata bisa membuat merek sendiri bahkan tanpa bantuan konsultan. Saat ini, karena Ditjen KI telah memberikan kemudahan untuk mendaftarkan merek, bahkan kamupun bisa membuat merekmu sendiri. Bagaimana cara membuat brand sendiri dengan benar?
Melalui artikel ini, kamu akan menemukan tips dan trik untuk membuat merek dengan benar.
Sebelumnya baca dulu: Apa itu Merek menurut para ahli
Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu ketika membicarakan mengenai merek? Secara sederhana yang perlu kamu ketahui, merek itu adalah pembeda. Sehingga ketika kamu mencari cara membuat brand sendiri, kamu hanya perlu fokus untuk menonjolkan perbedaan pada produkmu.
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah dengan cara mengenali produkmu sendiri. Akan lebih bagus lagi jika kamu bisa menyampaikan alasan pertama kali kamu memutuskan untuk menjual produk tersebut. Apa yang ingin kamu capai dalam menjual produk?
Saat ini, banyak produsen yang menjual produk dengan embel-embel nama tempat dari produk tersebut, entah nama tempat dimana produsen melakukan penjualan, atau justru asal dari bahan pokok produk tersebut. Sebagai pemilik, kamu bebas memutuskan mana yang terbaik untuk produkmu dan tentunya hal tersebut sah-sah saja.
Atau bisa juga kamu melakukan penjualan bertujuan untuk mengenalkan khas daerahmu kepada dunia luar. Misalnya dengan rempah-rempah khas Indonesia, kamu memutuskan untuk menjual bumbu dapur instan yang kamu jual di luar negeri.
Dari dua poin pembahasan di atas, saatnya menentukan perbedaan antara produkmu dengan produk lain. Mana kira-kira yang bisa menjadi nilai tambah dari produkmu?
Kalau misalnya, kamu memutuskan untuk menggunakan nama tempat sebagai perbedaan yang menonjol, maka kamu boleh menggunakannya sebagai unsur dalam merekmu.
Seperti produk gado-gado di atas yang menambahkan unsur kota sebagai ciri khasnya. Mungkin kalau kita telusuri lebih jauh lagi, gado-gado bukanlah makanan khas dari Kota Cirebon. Namun, pemilik merek tersebut menonjolkan Kota Cirebon sebagai unsur utamanya. Salah satu contoh merek ini bisa juga kamu gunakan rujukan dalam membuat nama merek secara sederhana.
Ingat, nama merek tidak perlu rumit, namun harus beda. Sepanjang kamu bisa menjelaskan perbedaannya, maka kata maupun artian paling sederhana pun bisa kamu gunakan sebagai nama merek.
Istilah kekinian banyak juga yang menyebut merek sebagai brand. Kamu pasti sudah familiar dengan pertanyaan “dari brand apa barang yang kamu gunakan itu?” sebenarnya apakah brand itu?
Istilah brand adalah kata dari bahasa Inggris yang kalau kita terjemahkan bisa berarti merek, nama, tipe, cap, tanda, atau bahkan jenis. Sehingga, brand adalah istilah yang lebih luas jika kita bandingkan merek itu sendiri. Istilah brand juga lebih cocok jika dikaitkan dengan strategi pemasaran yang lebih sering mengenakan kata branding.
Jika kita lihat dari cara membuat brand sendiri, brand memiliki arti yang lebih luas. Brand bukan hanya identitas, melainkan juga nilai, citra, dan juga reputasi atas suatu produk. Untuk membuat suatu brand, kamu perlu memikirkan citra, dan juga reputasi yang kamu inginkan dari brand tersebut.
Secara umum, brand dan merek adalah dua istilah yang sama. Merek adalah bagian dari brand yang memiliki fungsi utama sebagai pembeda. Sedangkan brand adalah penilaian dari suatu merek secara luas. Penggunaan keduanya secara bersamaan pun saat ini sudah banyak terjadi, namun sebenarnya hal itu tidak perlu.
Karena keduanya memiliki arti dan fungsi yang hampir sama, kamu bisa menggunakan salah satu kata saja di antara keduanya agar lebih efisien. Nyatanya, jika kamu lihat dari beberapa sumber lainnya, mereka juga hanya menyebutkan salah satu istilah entah itu brand atau merek.
Ingat, brand adalah sesuatu yang nantinya akan membawa reputasi produk atau perusahaanmu. Sehingga kamu perlu trik dalam menentukan cara membuat nama brand sendiri.
karena arti brand lebih luas daripada merek itu sendiri, maka kamu perlu membayangkan akan menjadi seperti apa produkmu di masa depan? Tulis semua visimu pada sebuah kertas, lalu simpulkan satu nama yang bisa mendukung visi tersebut. Buat nama merek sesuai harapan nama tersebut bisa membantumu mencapai reputasi yang kamu inginkan.
Contoh, jika kamu ingin membuat nama merek yang mencerminkan produk berkualitas dengan harga yang sepadan dengan kualitasnya, maka jangan gunakan istilah-istilah yang bisa memberikan arti sebaliknya. Hal ini berlaku pula sebaliknya, jika kamu ingin produkmu terkenal sebagai produk yang terjangkau dan konsumen bisa dengan mudah mendapatkannya, maka gunakanlah istilah-istilah sederhana yang mudah diucapkan atau istilah-istilah yang sedang populer saat ini.
lakukan riset atas kemungkinan-kemungkinan nama yang akan kamu jadikan sebagai nama merek. Riset ini, bisa dari beberapa sisi, dari segi bahasa pastikan nama yang kamu pilih tidak memiliki arti negatif jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Bisa juga riset mengenai penggunaan kata tersebut. Jangan sampai nama yang kamu pilih ternyata sudah ada yang mendaftarkan merek dan sudah terdata pada pangkalan data Ditjen KI.
Usahakan untuk menggunakan kata yang unik, dan sebisa mungkin tidak terpikirkan untuk merefleksikan produkmu. Semakin unik nama yang kamu gunakan, maka akan semakin aman ketika kamu mendaftarkan mereknya. Selain kamu bisa memastikan belum ada yang menggunakannya, Ditjen KI pun akan lebih mudah untuk menilai pembeda pada merekmu.
Dengan menerapkan tips di atas, maka kamu akan lebih mudah dalam membuat nama merekmu sendiri. Selanjutnya kamu hanya perlu mendaftarkan nama merekmu.
Bayangkan saat ini posisimu sudah menentukan nama merek yang akan kamu gunakan. Langkah selanjutnya, adalah bagaimana cara membuat nama merek menjadi terkenal. Anggap saja kamu sudah berhasil menjalankan satu persatu dari cara membuat brand sendiri, lalu bagaimana cara membuatnya terkenal?
Untuk bisa membuatnya terkenal, kamu perlu mengenalkannya ke pasar yang lebih luas lagi. Hal ini bukan hal yang sulit jika kamu memaksimalkan sosial media yang kamu miliki. Bukankah saat ini sangat mudah untuk menjadi viral?
Kamu bisa membuat satu konten yang sedang viral, lalu maksimalkan orang-orang yang sudah terjaring ke dalam kontenmu. Selanjutnya kamu hanya perlu mengelolanya dengan baik.
Namun, tentunya kamu perlu tips yang lebih canggih lagi. Praktikkan tips berikut agar merek milikmu menjadi terkenal:
Kamu hanya perlu fokus terhadap target pasar yang sudah kamu tentukan sendiri. Dengan begitu, kamu bisa paham mengenai kebutuhan target pasarmu dan juga apa yang mereka inginkan.
Saat ini, bisa kamu rasakan bahwa semua orang sudah sangat familiar menggunakan media sosial, maka manfaatkan media sosialmu! Lakukan branding dengan konsisten melalui media sosial agar semakin banyak orang yang mengenal produkmu.
Langkah selanjutnya, post hasil kerjasamamu dengan influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial. Minimal, penggemarnya bisa menjadi semakin mengenalmu.
Buat jadwal untuk menyapa konsumenmu. Bangun hubungan yang baik, agar kamu bisa mengerti apa yang konsumenmu mau dan dengar saran-saran dari mereka untuk perbaikanmu kedepannya.
Bergabung dengan komunitas baru juga bukan ide yang buruk, kamu bisa mengenal lebih banyak orang dan juga memanfaatkannya untuk memasarkan produkmu lebih luas lagi.
Setelah kamu memahami mengenai cara membuat brand sendiri, langkah selanjutnya adalah melakukan eksekusi. Kira-kira berapa modal yang kamu perlukan untuk membuat merek khususnya untuk produk baju?
Untuk membuat merek baju, setidaknya kamu perlu menyiapkan biaya berikut;
Biaya untuk pendaftaran merek berlaku untuk per masing-masing kelasnya. Kalau usahamu bergerak di bidang fashion, maka kamu perlu setidaknya mendaftarkan di kelas berikut:
Kalau kamu mendaftarkannya di dua kelas tersebut, maka biaya yang harus kamu kamu keluarkan adalah dua kali lipatnya.
Jika kamu memutuskan untuk menggunakan konsultan untuk mendaftarkan merekmu, maka kamu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa konsultan tersebut.
Kamu juga perlu membayar biaya desain untuk logo jika pembuatan logomu menggunakan bantuan desainer.
Tentunya, biaya-biaya tersebut adalah investasi yang setidaknya perlu kamu keluarkan ketika memutuskan untuk membuat merek sendiri. Kamu bisa juga mengeluarkan biaya tersebut satu persatu sesuai tingkat kepentingannya. Tanamkan baik-baik dalam benakmu kalau investasi adalah proses mengeluarkan uang untuk mendapatkan keuntungan atau menambahkan nilai.
Walaupun tidak bisa secara instan, namun jika kamu mengelolanya dengan sungguh-sungguh, maka keuntungan itu bukan hal yang mustahil.
Selanjutnya, bagaimana cara membuat brand sendiri dengan spesifik produk tertentu? Misalnya merek untuk produk-produk fashion. Bagaimana cara membuat brand fashion sendiri? Mari kita ambil contoh membuat brand seperti beberapa nama merek hijab lokal yang terkenal ada merek Shafira, Zoya, dan yang saat ini sedang naik daun adalah merek Buttonscarves.
Bagaimana cara membuat nama merek seperti di atas? Kalau kita melihat dari contoh-contoh merek diatas, semuanya memiliki ciri khas tersendiri. Merek Zoya yang menonjolkan inovasi dari suatu trend hijab di Indonesia. Pemilik merek ini menentukan nama Zoya yang ternyata memiliki arti yang baik dari beberapa bahasa asing.
Masing-masing arti dari kata tersebut membawa harapan Zoya untuk menjadi merek pelopor di bidang fashion muslim. Terbukti, saat ini Zoya berhasil menjadi salah satu merek pilihan untuk produk hijab di kalangan wanita muda yang ingin mengekspresikan dirinya.
Masih dari satu perusahaan yang sama, Shafira menawarkan konsep yang berbeda dari merek Zoya. Shafira memulai bisnis dari adanya pemikiran yang kurang baik dari masyarakat mengenai busana muslim itu sendiri. Dengan niat untuk menyebarkan ajaran agama Islam, Shafira berhasil membangun nama merek dengan pasar lokal maupun internasional.
Buttonscarves memiliki visi luas dengan jangkauan pasar sampai ke luar negeri. Pemilihan nama mereknya fokus untuk memudahkan penyebutan oleh orang asing. Visi tersebut berhasil membuat merek ini membuka gerai di Malaysia dan mencapai jangkauan pasar di beberapa negara.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, kamu bisa mengambil pelajaran mengenai cara membuat merek hijab sendiri. Pertama, kamu harus menemukan alasan dalam pembuatan nama tersebut. Ketiga merek di atas, berhasil menemukan alasan yang dapat menjadi latar belakang pembuatan nama merek. Hal ini terbukti berhasil menambahkan nilai jual dari merek tersebut.
Selanjutnya, kembangkan alasan tersebut dan cari beberapa istilah yang bisa juga dari bahasa asing. Siapa yang tahu kalau ternyata nantinya produkmu justru menguasai pasar dari negara asal nama tersebut. Terakhir, pastikan nama tersebut belum ada yang menggunakan. Fokus saja pada pencarian di kelas merek yang sesuai dengan produkmu atau kelas 25.
Apa langkah pertama sebagai cara membuat brand sendiri? Dari beberapa penjelasan di atas, dapat kamu lihat bahwa langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan menentukan siapa target pasar kamu yang ingin kamu capai. Menentukan target pasar dengan lebih fokus bisa membantu kamu untuk menentukan langkah yang perlu kamu lakukan kedepannya.
Seperti yang Buttonscarves lakukan, dari awal merek ini sudah menargetkan pasar global. Sehingga mulai dari desain, bahan, harga, dan juga pihak-pihak yang berpotensi untuk diajak berkolaborasi sudah ada dalam bayangan.
Misalnya, kamu sudah menargetkan pasar lokal dengan spesifik pelanggan pekerja kantoran yang memiliki aktivitas penuh selama jam kerja. Kira-kira berapa kamu akan menentukan harga?
Karena mereka adalah orang-orang yang memiliki penghasilan tetap setiap bulannya, maka kamu boleh menentukan harga yang sedikit lebih mahal. Lalu bagaimana cara kamu memasarkannya? Untuk media pemasarannya, kamu bisa menggunakan media sosial. Jangan lupa juga, tentukan media sosial yang paling banyak digunakan oleh pegawai kantoran.
Dimanakah kamu akan membuka outlet? Pekerja kantoran, biasanya berkantor di kota-kota besar dan bisa juga berada di gedung. Untuk memudahkan mereka memilih produkmu secara langsung, usahakan untuk membuka gerai pada daerah dekat gedung-gedung perkantoran atau bisa juga di daerah yang sering mereka lewati.
Sebagai tambahan, kamu juga bisa menawarkan kepada mereka yang waktunya mungkin sudah habis untuk bekerja. Cobalah membuka toko online pada marketplace atau bisa juga media lainnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan calon-calon pelangganmu untuk melihat dan memesan produk yang kamu tawarkan.
Setelah melakukan langkah pertama, masih ada langkah selanjutnya untuk cara membuat brand sendiri. Saat ini anggap saja kamu sudah memiliki nama merekmu, lalu bagaimana cara untuk membangun brand tersebut?
Langkah yang paling tepat untuk membangun brand adalah dengan menanyakannya pada konsumen. Bukankah pihak yang nantinya akan membeli produkmu adalah konsumen? Media untuk menanyakan kepada konsumen saat ini juga sudah banyak. Kamu bisa melemparkan QnA pada akun media sosialmu dan berikan pilihan-pilihan dari produkmu.
Kumpulkan data mengenai pilihan yang akan diambil oleh konsumenmu. Tulis semua jenis jawaban yang mereka sampaikan.
Selanjutnya kamu bisa melakukan analisis lebih dalam mengenai jawaban tersebut. Misalnya, jika konsumenmu lebih menyukai produk tanpa corak daripada produk bercorak. Atau bisa jadi konsumenmu lebih menyukai konsep penjualan langsung daripada melalui gerai online.
Produksi lebih banyak produk polos tanpa corak daripada produk bercorak. Atau pertimbangkan juga untuk membuka gerai offline jika ternyata banyak konsumen yang menyukainya.
Dari 4 langkah membangun brand di atas, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah melakukan validasi.
Untuk memvalidasi, kamu bisa kembali menanyakan kepada konsumenmu bagaimana pendapat mereka mengenai perubahan yang sudah kamu lakukan. Kamu bisa menyelenggarakan kelas online atau bisa juga sekedar menyapa konsumenmu dari media sosial.Sekarang kamu sudah mengetahui cara membuat brand sendiri, tapi jangan lupa untuk mendaftarkan nama merekmu dulu. Untuk membantu proses pendaftaran merekmu, kamu bisa memanfaatkan fitur cek merek agar pendaftaranmu lebih aman.
Baca Juga: Merek yang tidak dapat didaftarkan