Menelisik Cerita di Balik Pecah Kongsi Roti O dan Roti Boy

Saat sedang pergi ke pusat belanja atau tempat umum lain, pernahkah kamu menemukan brand roti bernama Roti O atau Roti Boy? Kebanyakan dari kita mungkin sangat familiar dengan keduanya. Namun, apakah kamu sudah tahu bahwa kabar tentang pecah kongsi Roti O dan Roti Boy ternyata tidak benar adanya?

Ya, mungkin kita dulunya juga sempat bingung menemukan perbedaan Roti O dan Roti Boy karena mirip sekilas, bahkan tak jarang banyak yang menganggap dua brand ini sama. Namun, berdasarkan klarifikasi resmi dari pihak Rotiboy Indonesia melalui akun TikTok @rotiboyindo, disebutkan dengan tegas bahwa Rotiboy tidak pernah pecah kongsi dengan pihak mana pun, dan pemilik Rotiboy Indonesia dari awal hingga sekarang masih sama.

Seiring waktu berlalu kini masyarakat sudah sadar bahwa dua brand tersebut sepenuhnya berbeda satu sama lain. Tapi kira-kira mengapa keduanya bisa memiliki kemiripan dan bagaimana asal-usulnya?

Pada artikel edisi kali ini kita akan bahas dan telisik mengenai dua brand ini, termasuk bagaimana sejarah keduanya bisa sering dianggap satu kesatuan. Mari simak lengkapnya!

Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak. Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!
Pelajari Langkahnya Sekarang!

Sejarah Roti O dan Roti Boy

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita kenalan dulu dengan dua brand ini.

Keduanya bisa dibilang telah lama melanglang buana dalam dunia bisnis kuliner di Indonesia. Keberadaan dua-duanya sebagai salah satu pelopor industri jajanan roti beraroma kopi yang khas sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Berkat hal tersebut, tak heran jika akhirnya masyarakat banyak mengira bahwa dua brand tersebut adalah satu brand yang sama. Padahal, keduanya sepenuhnya merek yang berbeda dan tidak pernah memiliki hubungan kepemilikan ataupun pecah kongsi.

Awalnya, Roti Boy berdiri lebih dulu di negeri jiran Malaysia pada tahun 1998 yang mana pendirinya bernama Hiro Tan. Tak butuh waktu lama bagi Roti Boy untuk menjadi brand yang laris di Malaysia dan kemudian merambah ke berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

Sekitar tahun 2000, lisensi waralaba Roti Boy diusung ke Indonesia oleh PT. Bintang Indo Jaya. Sejak itulah Roti Boy di Indonesia mulai banyak dijual di tempat-tempat layanan umum seperti bandara dan stasiun, hingga akhirnya dikenal luas masyarakat. Strategi inilah yang kemudian menyebabkan Roti Boy “meledak” di pasaran dan menjadi salah satu brand roti kopi paling populer di Asia Tenggara.

Sementara itu, Roti O sendiri adalah merek lokal yang berdiri di bawah PT Sebastian Citra Indonesia. Meski memiliki konsep produk yang mirip — yaitu roti kopi hangat dengan aroma khas — Roti O tidak memiliki hubungan bisnis atau sejarah pecah kongsi dengan Roti Boy.

Roti O vs Roti Boy

Meski sering disalahartikan karena kemiripannya, kini sudah jelas bahwa tidak pernah ada pecah kongsi Roti O dan Roti Boy. Roti O adalah brand roti yang dikembangkan secara independen di Indonesia, sementara Roti Boy adalah brand asal Malaysia yang lebih dulu populer secara internasional.

Keduanya memang sama-sama menggunakan konsep roti beraroma kopi, tetapi dari segi cita rasa, tampilan outlet, dan strategi bisnis, keduanya memiliki pendekatan berbeda.

Roti Boy tetap mempertahankan citra premium dan menjaga kualitas serta konsistensi rotinya. Brand ini lebih fokus pada pengalaman pelanggan dan penempatan outlet di lokasi tertentu seperti mall atau bandara besar.

Sementara itu, Roti O fokus pada ekspansi pasar yang lebih luas dan masif, menjangkau pelanggan dari berbagai kalangan melalui outlet yang tersebar di banyak tempat umum seperti stasiun, terminal, hingga bandara.

Keduanya juga menggunakan strategi sensory marketing atau pemasaran sensorik, yaitu memanfaatkan aroma khas roti yang baru dipanggang untuk menarik pelanggan. Jadi, bukan hanya cita rasa yang diandalkan, tetapi juga pengalaman indera penciuman.

Menurut studi, efek dari sensor yang merangsang indera ini bisa merangsang otak dan meningkatkan reaksi emosi dan reaksi kognitif. Lebih jauh, sebanyak 75% reaksi emosional didapatkan lewat indera hidung yang bisa meningkatkan mood sampai 40%.

Inilah kenapa Roti O dan Roti Boy punya dapur yang menyatu dengan outletnya, agar aroma dari roti-roti yang dimasak bisa menarik hati para pelanggannya.

Di sisi lain, pemasaran Roti Boy lebih ke premium dengan memusatkan outlet mereka ke tempat-tempat tertentu seperti mall dan bandara. Sedangkan Roti O mengekspansi pasar Indonesia secara masif. Di periode 2022 saja,brand ini sudah punya sedikitnya 600-an outlet yang menjalar seantero Indonesia. Padahal, di tahun yang sama Roti Boy cuma ada sekitar 60 outlet.

Meskipun dari segi ekspansi pasar Roti Boy kalah, tapi faktanya Roti Boy tetap berhasil bertahan hingga saat ini. Alasannya, karena Roti Boy tetap mempertahankan kualitas rasa dan aroma dari rotinya. 

Nah agar kamu juga tidak kebingungan dalam membedakan antara dua brand ini, berikut ini kami sajikan beberapa perbedaan yang bisa membantu kamu dalam mengidentifikasi perbedaannya:

Tentang Roti Boy

  • Asli Malaysia;
  • Dikenal jadi brand roti kopi premium;
  • Roti kopinya jadi fokus produk utama;
  • Secara harga relatif lebih tinggi.
  • Pemasarannya lewat media sosial, kerja sama, dan promosi toko;
  • Keberadaannya kuat di pusat belanja dan sejenisnya;
  • Target menengah ke atas;
  • Fokus jaga kualitas serta konsistensi roti kopi;

Tentang Roti O

  • Asli Indonesia;
  • Roti-rotinya lebih beraneka ragamnya;
  • Sifat produknya lebih melimpah;
  • Harga relatif terjangkau;
  • Mengandalkan pemasaran sensorik lewat aroma;
  • Keberadaannya masif tersebar di banyak tempat;
  • Target market lebih luas, termasuk kelas menengah ke bawah;
  • Sering menawarkan rasa-rasa baru dan produk musiman.

Kesimpulan

Roti Boy adalah merek asli Malaysia yang tetap di bawah manajemen pusat yang sama hingga saat ini, sedangkan Roti O merupakan brand lokal Indonesia yang berdiri sendiri dan berkembang secara mandiri.

Keduanya berhasil menempati posisi masing-masing di hati konsumen: Roti Boy dengan keunggulan kualitas dan konsistensi, dan Roti O dengan jangkauan pasar yang luas serta inovasi produknya.

Jangan Tunda Lindungi Merek!

Mengambil hikmah kisah Roti O dan Roti Boy, kita tahu bahwa merek ialah aspek penting yang tak ternilai harganya. Perannya sebagai identitas–dan lebih jauh sebagai ‘nyawa’–membuat eksistensi merek jadi hal yang harus jadi perhatian.

Menilik lebih jauh, perlindungan merek harus jadi sebuah kebutuhan utama yang harus disadari oleh semua pelaku bisnis. Makin lama kamu menunda melindunginya, makin besar potensi masalah hukum yang akan datang.

Oleh karena itu, mumpung masih ada waktu, proteksi merekmu mulai dari hari ini!

Mebiso hadirkan inovasi spesial untuk bantu kamu membangun perlindungan brand dan proteksi brand maksimal bisnismu di masa depan. Mari, segera Proteksi Merek Bisnis kamu di Mebiso sekarang!

Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensinya Dulu!
Banyak merek gagal terdaftar karena tidak melalui analisis yang tepat. Pastikan kamu tidak melewatkan langkah penting ini sebelum mengajukan pendaftaran!
Pelajari Langkahnya Sekarang!

FAQ

Mengapa banyak orang mengira Roti O dan Roti Boy sama?

Karena keduanya sama-sama menjual roti kopi dengan aroma khas dan bentuk serupa, banyak yang mengira keduanya satu brand, padahal berbeda sepenuhnya.

Apakah Rotiboy masih beroperasi di Indonesia?

Ya. Rotiboy masih beroperasi di Indonesia dengan kepemilikan dan manajemen yang sama sejak awal berdirinya.

Siapa pendiri Roti O dan Roti Boy?

Roti Boy didirikan oleh Hiro Tan dari Malaysia, sedangkan Roti O ada di bawah naungan PT Sebastian Citra Indonesia.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari kesalahpahaman ini?

Bahwa penting bagi pelaku bisnis untuk melindungi dan membangun merek yang kuat agar tidak menimbulkan kebingungan di pasar. Perlindungan merek bukan hanya soal legalitas, tapi juga soal menjaga kepercayaan publik.

Artikel Terkait
Sengketa Merek Indah Logistik: Pentingnya Itikad Baik Merek

Sengketa Merek Indah Logistik: Pentingnya Itikad Baik Merek

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Film yang Pernah Buat Heboh!

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Film yang Pernah Buat Heboh!

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu yang Pernah Terjadi!

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu yang Pernah Terjadi!

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Buku yang Jarang Orang Tahu!

5 Kasus Pelanggaran Hak Cipta Buku yang Jarang Orang Tahu!

5+ Kasus Pelanggaran Hak Cipta yang Sempat Heboh Kabarnya!

5+ Kasus Pelanggaran Hak Cipta yang Sempat Heboh Kabarnya!

Cara Menghindari Sengketa Merek buat Kamu Calon Pebisnis!

Cara Menghindari Sengketa Merek buat Kamu Calon Pebisnis!

Ingin Daftar Merek? Jangan Lupa Cek Potensi Keberhasilannya Dulu!

Masih banyak bisnis yang tidak sadar bahwa merek mereka berisiko ditolak.

Yuk, kenali cara menilai potensi keberhasilan sebelum kamu mendaftar!

Jangan Keluar Dulu...
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!
Banyak yang Gagal Daftar Merek, Jangan Sampai Kamu Juga!