Mengulik Penerapan Psikologi Warna untuk Bisnis

Secara langsung, mungkin kita sering menemui praktik dari psikologi warna untuk bisnis yang ada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, seperti saat kamu sedang berjalan ke sebuah pusat perbelanjaan lalu kamu menemukan dua toko yang memasang label diskon berbeda. Toko satu memasangnya dengan warna yang cenderung kelam tapi toko satu lagi memasangnya dengan warna yang lebih mencolok.

Di antara kedua diskon ini mana yang akan kamu lirik?

Beberapa pembeli termasuk kamu, mungkin akan lebih cenderung ke diskon yang menggunakan warna lebih mencolok karena itu lebih menarik perhatian mereka secara psikologis. Tapi pertanyaannya, mengapa kita bisa merasa tertarik secara psikologis hanya dari sebuah warna?

Pada artikel ini, kita akan bahas lebih mendalam mengenai psikologi warna dan bagaimana penerapan psikologi warna untuk bisnis.

Mengenal Konsep Psikologi Warna

psikologi warna

Kehidupan manusia di era sekarang ini tidak bisa pisah dari sebuah warna. Bisa dibilang warna adalah salah satu elemen yang sangat penting guna menunjang beragam aspek kehidupan manusia saat ini.

Saking eratnya konsep warna dengan kehidupan, manusia kini tidak hanya melihat warna sebagai sebuah unsur penghias semata. Lebih dari itu sebuah emosi, makna, filosofi, simbol bisa kamu ungkapkan melalui sebuah warna yang bisa memancing sebuah respons secara psikologis. Respons secara psikologis inilah yang jadi objek dari psikologi warna.

Lalu apa itu psikologi warna?

Psikologi warna adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi. Psikologi warna sendiri mempelajari bagaimana pengaruh sebuah warna dalam mempengaruhi emosi dan tingkah laku manusia. Kalau kamu pernah merasa suasana hatimu berubah-ubah saat melihat warna tertentu, itu adalah sebuah reaksi dari psikologi warna.

Respons psikologis khususnya dari pelanggan inilah yang jadi objek utama dalam psikologi warna untuk bisnis guna melalukan branding dan “mempengaruhi” para pembeli untuk membeli produk yang mereka jual.

Apa Pentingnya Psikologi Warna untuk Bisnis?

Pengaruh warna dalam bisnis bisa dibilang sangat penting. Alasannya karena apapun produk yang kita jual, hal pertama yang orang lain lihat dari produk kita adalah warna. 

Apalagi jika kita menjual produk-produk yang berbentuk konkrit/nyata dan bisa kita lihat secara kasat mata. Estetika produk tersebut harus jadi hal yang harus kita perhatikan selaku penjual, terutama dalam hal warna itu sendiri.

Menurut penelitian, sebuah kesadaran akan sebuah brand bisa meningkat sebesar 80% dengan menggunakan warna-warna yang tepat dan bisa meningkatkan penampilan visualnya sampai 93%. Lebih jauh lagi, sebanyak 85% orang juga lebih cenderung untuk membeli sebuah produk berdasarkan warnanya.

Di poin ini kita akan kupas bagaimana cara menentukan warna untuk bisnis:

1. Filosofi Warna Merah

Brand-brand terkenal yang sangat mengutamakan rasa emosional dan gairah dalam produknya akan menggunakan warna yang dominan merah sebagai warna brand mereka.

Sebut saja seperti Netflix, Coca Cola, Heinz yang mayoritas menggunakan warna merah sebagai identitas mereka. Hal ini karena warna merah punya sifat yang menonjol, bisa menggugah selera, dan acap kali menggambarkan sebuah keterdesakan.

Itulah mengapa kita banyak mendapati banyak brand yang memakai warna merah untuk mengumumkan adanya promo atau diskon yang tersedia di bisnis mereka.

2. Filosofi Warna Kuning

Selain karena sifatnya yang bisa menggambarkan perasaan optimis dan keberhasilan atau kesuksesan, warna kuning juga banyak yang pakai untuk meningkatkan keceriaan.

Namun meskipun begitu, warna kuning juga bisa melelahkan mata. Karena itu brand-brand yang dominan warna kuning seperti IKEA dan Subway, harus mengatur proporsi penggunaan warna ini agar tidak berlebihan.

3.  Filosofi Warna Hijau

Warna hijau ini seringkali melambangkan sebuah perasaan ketenangan dan ketenteraman karena hijau adalah warna dari alam itu sendiri.

Oleh karena itu, banyak brand-brand seperti Spotify, Gojek, dan Starbucks yang memakai warna hijau dalam brand mereka untuk menciptakan rasa santai dan rileks kepada pembeli mereka.

4. Filosofi Warna Ungu

Warna ungu sering terkait dengan hal-hal yang melambangkan kecantikan dan elegan. Selain itu gambaran imajinatif, bijak, dan kreatif sering juga digambarkan oleh warna ungu.

Beberapa brand-brand yang bergerak di industri kreatif seperti Yahoo!, Twitch, dan Cadburry dominan dengan warna ungu untuk menambah kesan misterius tapi juga tetap mengedepankan nilai kreativitas.

5. Filosofi Warna Biru

Sebuah warna yang paling tepat dalam menggambarkan air dan biasa digunakan untuk melambangkan sebuah ketenangan, kecerdasan, dan produktivitas.

Facebook dan LinkedIn adalah dua contoh mudah brand yang menggunakan warna dominan biru untuk menggambarkan sebuah produktivitas dan loyalitas terhadap brand mereka.

6. Filosofi Warna Putih

Selain karena warna putih yang hampir cocok untuk dipadukan dengan warna lainnya, warna putih juga biasa diasosiasikan dengan kebaikan, kebersihan, dan rasa rendah hati.

Itulah mengapa brand seperti Google biasa hanya menampilkan warna putih yang kontras dengan warna-warna lain pada situs laman mereka.

7. Filosofi Warna Hitam

Hitam adalah lambang bagi kepercayaan diri, sebuah reliabilitas, dan menunjukkan profesionalisme. 

Brand-brand seperti Adidas, Gucci, dan Apple adalah beberapa contoh brand yang menggunakan warna dominan hitam sebagai identitas mereka.

Mengadaptasi Psikologi Warna untuk Bisnis

Setelah tadi kamu mengetahui  pemilihan warna untuk branding, kini kamu sudah punya bekal untuk mengimplementasikan psikologi warna untuk bisnis ke dalam usaha kamu.

Pemilihan warna yang terkait psikologi warna brand akan ikut menentukan sejauh apa brand kamu nantinya bisa dikenal luas oleh masyarakat dengan tetap memperhatikan penerapannya. Kita ambil contoh bisnis makanan dan makanan.

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, psikologi warna untuk makanan sendiri bisa kita gunakan warna merah, karena kecenderungan warna merah yang dapat menggugah selera. Warna kuning juga bisa menstimulasi mata kita, sehingga lebih bisa menarik perhatian. 

Nah dari kedua warna merah dan kuning tersebut, kamu bisa dapat gambaran kira-kira bagaimana kombinasi warna yang bisa kamu gunakan untuk branding, bisnis, serta filosofi penggunaan psikologi warna untuk logo bisnismu ke depan. 

Tips-tips berikut ini sangat bisa kamu coba dalam penerapan psikologi warna untuk bisnis ke dalam branding kamu:

1. Mulai dengan Goals

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, hal paling penting dalam sebuah branding adalah goals apa yang ingin dicapai. Apakah untuk kesadaran brand, penjualan, atau retensi.

Setelah kamu merumuskan goals brandmu, kamu bisa mulai mengulik filosofi-filosofi warna yang telah kita bahas sebelumnya dan mulai lakukan pemilihan warna untuk branding kamu yang sekiranya menggambarkan bisnis dan goals kamu. 

2. Jaga agar Tetap Simpel

Menggunakan banyak warna tidak bakal menjamin branding bisnismu terlihat menarik di mata audiensmu. 

Seorang pebisnis yang paham konsep psikologi warna untuk bisnis yang baik, akan menjaga penggunaan warnanya di skala 1-3 warna saja dengan porsi warna yang bisa disesuaikan agar orang-orang tetap nyaman melihatnya secara visual.

3. Jangan Pernah Takut!

Kunci dalam menghasilkan kombinasi psikologi warna untuk bisnis yang dapat melekat di hati banyak orang adalah jangan takut untuk selalu mencoba.

Tak perlu ragu buat minta masukan orang-orang di sekitarmu, terutama yang berprofesi sebagai desainer grafis. Alasannya karena profesi ini paling banyak dan paling sering berkutat dengan psikologi warna untuk bisnis.

Sehingga masukan mereka akan jadi input yang berharga dalam memperbaiki kombinasi warna dalam branding yang kamu buat.

Merek adalah Bagian Tak Terpisahkan

Bicara soal branding, tentu tak bisa pisah dari keberadaan sebuah merek. Merek adalah identitas brandmu, dan sudah sewajarnya bagi semua pebisnis untuk selalu melakukan perlindungan brand mereka.

Karena itulah, perlindungan merek adalah bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah strategi branding. Dengan kamu melakukan proteksi merek sedari dini, kamu telah melakukan proteksi brand bisnis kamu agar tidak diambil sepihak oleh kompetitor.

Untuk itulah Mebiso hadir untuk mendukung dan membantu kamu dalam melakukan perlindungan brand bisnismu agar hal tersebut tidak terjadi di kemudian hari. Segera  Proteksi Merek Bisnis kamu di Mebiso sekarang juga!

FAQ

Warna apa yang melambangkan kesuksesan?

Kuning acap kali digunakan untuk melambangkan keberhasilan atau kesuksesan.

Warna merah melambangkan apa dalam bisnis?

Merah sering kali melambangkan rasa emosional, gairah, dan keterdesakan yang darurat.

Apa arti warna biru dalam dunia bisnis dan korporat?

Korporat dan bisnis di luar sana banyak  menggunakan warna biru untuk menggambarkan kecerdasan dan produktivitas.

Tag:
Pasca
Artikel Terkait
Strategi Bisnis Go Internasional, Contoh dan Tantangannya
Strategi Bisnis Go Internasional, Contoh dan Tantangannya
5 Cara Mengembangkan Usaha Laundry Sampai Sukses
5 Cara Mengembangkan Usaha Laundry Sampai Sukses
Cara Mengembangkan Usaha Kecil Menjadi Besar dan Contohnya
Cara Mengembangkan Usaha Kecil Menjadi Besar dan Contohnya
WhatsApp Marketing: Contoh, Keunggulan dan Strateginya
WhatsApp Marketing: Contoh, Keunggulan dan Strateginya
10+ Cara Mengelola Bisnis yang Baik dan Tipsnya
10+ Cara Mengelola Bisnis yang Baik dan Tipsnya
30+ Ide Promo Menarik untuk Berbagai Campaign
30+ Ide Promo Menarik untuk Berbagai Campaign
Pantau Progres Daftar Merek Sampai Beres dengan Notifikasi Otomatis

Dapatkan update status merek langsung di genggamanmu, 

Kawal setiap langkah pendaftaran dengan notifikasi otomatis!

Jangan Keluar Dulu...
Pantau Progres Daftar Merek Tanpa Repot
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF