Setiap pelaku bisnis harus memikirkan strategi digitalisasi merek usaha. Sebab, dalam era transformasi digital, seluruh penggerak ekonomi kreatif dituntut untuk beradaptasi. Sekaligus harus berkreasi dalam menentukan nama merek yang unik dan berbeda dari yang lain.
Pada catatan kali ini, akan mengulas terkait strategi digitalisasi merek usaha agar semakin mendongkrak penghasilan. Trik tersebut menjadi pembahasan utama dalam kegiatan bertajuk
“Pengendalian Pembinaan Ideologi Pancasila Melalui Usulan Langkah dan Strategi Ekonomi Kreatif,” yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi di Malang Creative Center (MCC), Rabu, 21 Februari 2024.
Tentukan Nama Merek Unik
Ketika merintis sebuah usaha, hal pertama yang harus diperhatikan adalah nama merek. Hal ini menjadi faktor penentu untuk kebutuhan branding demi membangun kepercayaan bagi konsumen. Namun, sebelum itu, penting juga untuk melakukan pengecekan ketersediaan nama merek terlebih dahulu.
Utamanya, saat akan melakukan daftar merek. Pastikan terlebih dahulu bawa nama yang ditentukan memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Salah satunya, dengan melakukan pengecekan.
Dengan menggunakan platform Mebiso, pemilik bisnis bisa melakukan pengecekan merek secara mandiri dimanapun dan kapanpun. Hasilnya, yakni berupa Dokumen Hasil Analisis (DHA) yang didapatkan secara real time.
Tentukan Kelas Merek
Setelah proses cek merek selesai, perintis bisnis bisa langsung melakukan pendaftaran. Dalam hal ini, mereka harus tangkas dalam memilih kelas merek sesuai dengan bidang usaha atau jasa yang dimiliki.
Untuk kelas satu sampai 34, fokus pada bisnis yang memiliki produk. Sedangkan kelas 35-45 fokus pada usaha yang bergerak di bidang jasa. Sehingga, tak menutup kemungkinan, satu bisnis bisa didaftarkan dengan lebih dari satu kelas, sesuai dengan bidang usaha masing-masing.
Siapa Cepat Dia Berhak
Setelah melakukan penentuan kelas merek, pemilik usaha bisa melanjutkan proses pendaftaran. Setelah selesai, pebisnis bisa melakukan monitoring untuk mengetahui sampai dimana prosesnya.
Sehingga, mempermudah pelaku bisnis untuk melakukan monitoring dimanapun dan kapanpun secara efektif dan efisien. Mereka akan mendapatkan notifikasi jika proses pendaftaran merek telah selesai.
Lindungi Merekmu Tetap Otentik
Setelah berhasil di daftar, pelaku usaha akan mendapatkan hak atas mereknya. Agar tidak mudah diplagiasi oleh orang lain, pebisnis bisa melakukan perlindungan merek. Ini ditentukan dari kata yang ingin dilindungi. Sehingga, pebisnis bisa menjaga nama mereknya tetap unik dan otentik.
Meski demikian, pelaku usaha harus tetap memperhatikan masa berlaku atau tanggal selesai masa perlindungan, yakni setiap 10 tahun akan diperbarui. Jangan sampai terlewat agar merek tidak dimiliki oleh orang lain.
Tips Bagi UMKM
Untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), melindungi merek usaha adalah langkah krusial untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan bisnis. Salah satu cara efektif adalah dengan mendaftarkan merek dagang.
Hal ini memberikan perlindungan hukum terhadap penggunaan atau peniruan oleh pihak lain, sehingga identitas unik dan citra merek dapat tetap terjaga. Dengan memiliki merek dagang yang terdaftar, pelaku UMKM dapat memberikan kepercayaan kepada konsumen, dan meningkatkan nilai merek dalam persaingan pasar.
Selain itu, penting untuk aktif dalam pengawasan pasar dan menerapkan strategi keamanan digital. Pelaku UMKM perlu memantau aktivitas online dan memastikan keberlanjutan mereknya di platform-platform digital.
Tindakan preventif seperti penggunaan watermark pada gambar produk, pemantauan situs web, dan pembangunan kehadiran online yang kuat dapat membantu melindungi merek dari ancaman digital.
Untuk itu, pebisnis harus bisa melakukan pengawasan pasar, dan keamanan digital, pelaku UMKM dapat membangun perlindungan yang kokoh untuk merek usahanya, memastikan kelangsungan bisnis, dan memenangkan kepercayaan pelanggan. Termasuk, strategi digitalisasi merek usaha.
