Bisnis Autopilot: Arti, Cara Membangun dan Contohnya

Bisnis Autopilot

Siapa yang nggak pengen punya bisnis yang bisa jalan sendiri? Inilah mengapa bisnis autopilot makin banyak digandrungi.

Seperti namanya, model bisnis ini memungkinkan kamu untuk memiliki bisnis tanpa harus mengoperasikan secara penuh. Sehingga bisa menjadi sumber penghasilan pasif.

Sayangnya, banyak yang tidak berhasil mewujudkan bisnis autopilot yang menguntungkan. Yuk, simak lebih lanjut buat cari tahu tips membangun dan contoh bisnis sistem autopilot.

Apa itu Bisnis Autopilot?

Menilik dari pengertiannya, bisnis autopilot adalah model bisnis yang dapat berjalan dengan otomatis tanpa perlu banyak intervensi.

Dengan kata lain, kamu bisa menjalankannya tanpa harus turun tangan langsung dalam proses operasional. Hal ini karena pengelolaan bisnis dan berbagai tugas harian menggunakan sistem otomatisasi.

Berkat adanya sistem otomatisasi tersebut kamu bisa mendapatkan keuntungan tanpa melakukan pekerjaan secara langsung. Sehingga alih-alih menangani perihal operasional, kamu bisa fokus mengurus strategi bisnis.

Keuntungan Menerapkan Bisnis Autopilot

Cara kerja bisnis autopilot yang mengandalkan sistem otomatisasi bisa memberikan kamu banyak keuntungan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Efisiensi Waktu 

Keuntungan pertama dari menerapkan strategi autopilot yaitu meningkatkan efisiensi waktu. 

Sistem otomatisasi akan menangani tugas-tugas repetitif yang diperlukan dalam menjalankan bisnis, sehingga kamu bisa mengalokasikan waktu untuk tugas penting lain.

Bisa dibilang bahwa penerapan strategi autopilot memungkinkan kamu menyelesaikan beberapa tugas secara bersamaan dengan lebih mudah.

2. Meningkatkan Produktivitas

Sistem pengelolaan proyek yang terotomatisasi akan membuat produktivitas bisnis milikmu lebih tinggi. 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sistem otomatisasi berperan menangani berbagai pekerjaan penting yang cenderung sulit dan memakan waktu tanpa campur tangan. Sehingga kamu bisa fokus mengerjakan tugas yang penting lain.

3. Kualitas Kerja yang Lebih Tinggi

Proses otomatisasi dapat memungkinkan kamu memiliki waktu lebih longgar untuk berkonsentrasi pada pekerjaan yang harus dilakukan secara manual. Sehingga kamu bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih berkualitas daripada saat terburu-buru.

4. Mengurangi Risiko Kesalahan Manusia

Biasanya dalam membuat sistem bisnis autopilot perlu melibatkan penggunaan mesin dan teknologi canggih. Berbeda dari manusia, mesin bekerja berdasarkan kode berisi instruksi tertentu.

Hal tersebut memungkinkan pekerjaan dapat berlangsung dengan risiko terjadinya kesalahan yang jauh lebih kecil.

5. Hemat Anggaran

Penerapan sistem otomatisasi menuntut penggelontoran dana sehingga sekilas terkesan lebih boros. Namun, dalam jangka panjang, sistem tersebut justru akan membantu kamu menghemat anggaran.

Cara Membangun Bisnis Autopilot

Bagi kamu yang berniat mengembangkan bisnis dengan strategi autopilot, berikut beberapa langkah yang bisa membantu:

1. Tentukan Tujuan dengan Jelas

Pertama-tama, kamu perlu mengetahui tujuan dari penerapan strategi dalam bisnis. Jadi, mulailah dengan membuat pernyataan misi yang efektif.

Misi tersebut bukan sekadar kalimat pengisi website. Namun, menunjukkan tujuan utama dari bisnis yang akan mendatangkan keuntungan. Misi yang ideal harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan sekaligus menjanjikan profitabilitas.

2. Membuat Rencana yang Solid

Setelah menentukan tujuan dengan jelas, maka kamu bisa mulai fokus mengenai bagaimana akan mengkomunikasikan misi pada publik. 

Bisnis memerlukan pesan marketing yang sejelas mungkin. Artinya, pesan dapat menyampaikan secara langsung bahwa bisnismu dapat mengatasi masalah pelanggan. Adapun cara menyampaikan pesan marketing yaitu dengan membuat slogan.

Selanjutnya, kamu perlu membuat rencana marketing yang solid untuk memastikan bahwa pesan tersampaikan ke target audiens pada waktu yang tepat.

3. Mengembangkan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran berperan krusial untuk mengembangkan bisnis yang menguntungkan. Maka, kamu perlu menerapkan strategi yang tepat.

Kuncinya yaitu dengan fokus menunjukkan kepada target audiens bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan bermanfaat untuk mereka. Pastikan menyampaikan hal tersebut dengan cara yang menarik dan jelas.

Selain itu, apabila ingin mengembangkan bisnis dengan sistem autopilot, maka ada baiknya kamu mengevaluasi penawaran untuk mendatangkan keuntungan maksimal. 

Apabila perlu, kamu juga bisa mempertimbangkan meningkatkan harga untuk produk dengan kualitas unggul.

4. Menerapkan Sistem Manajemen dan Produktivitas

Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan untuk menerapkan sistem otomatisasi yaitu dengan membuat proses bisnis yang sistematik, seperti menetapkan manajemen yang baik dan kanal komunikasi yang jelas.

Apabila tim yang menjalankan bisnis tidak stabil, maka kinerja mereka juga tidak bisa efisien. Kamu perlu manajemen karyawan yang efektif, sehingga produktivitas bisnis dapat berlangsung optimal.

5. Manajemen Keuangan dengan Beberapa Akun Berbeda

Aliran kas sangat menentukan keberlangsungan bisnis. Maka dari itu, kamu perlu manajemen keuangan yang baik. 

Salah satu trik untuk mempermudah manajemen keuangan bisnis yaitu dengan membuat 5 akun yang berbeda. Satu akun khusus untuk biaya operasional, satu lagi untuk upah pribadi, kemudian untuk keuntungan bisnis, pajak, dan investasi.

Memiliki 5 akun sekaligus bisa terkesan merepotkan. Namun, hal ini justru bisa mempermudah kamu dalam mengelola keuangan karena kamu bisa melihat dengan jelas aliran kas.

Contoh Bisnis Autopilot

Perlu inspirasi untuk bikin bisnis autopilot? Yuk, simak beberapa contohnya berikut:

1. Dropshipper

Dropship merupakan model bisnis di mana kamu menjual produk tanpa harus memiliki stok. Jadi, kamu hanya perlu menerima pesanan dari pelanggan, kemudian membeli produk dari pihak pemasok dan mengirimkannya ke pelanggan.

Kamu bisa memulai bisnis sebagai dropshipper dengan memilih kategori produk sesuai ketersediaan budget. 

Selanjutnya, buatlah toko online untuk menampung pesanan. Kemudian, temukan pemasok yang terpercaya untuk mendapatkan produk dan tawarkan daftar produk melalui toko milikmu.

Kamu bisa gunakan sistem otomatisasi untuk email marketing dan media sosial. Sementara itu, kamu perlu fokus ke pemasaran dan pelayanan pelanggan.

2. Membuat E-Course

E-course termasuk jenis bisnis autopilot berupa layanan yang bisa kamu coba. Bisnis ini lebih mengandalkan keahlian dan bisa kamu lakukan dengan modal minimal.

Apalagi sekarang ini makin banyak pelajar yang mencari e-course (kelas online) untuk meningkatkan prestasi akademik. 

Bisnis ini bisa kamu jalankan dengan sistem autopilot karena kamu cukup membuat video e-course kemudian mengunggahnya. Setelah itu, pelajar akan membayar untuk dapat mengakses video tersebut.

3. Membuat Blog

Bagi kamu yang hobi menulis, maka bisa mencoba membuat blog. Kamu bisa mengisi blog dengan berbagai informasi yang menarik dan bermanfaat. 

Setelah traffic cukup tinggi, kamu bisa memasang iklan dan sponsor produk untuk mendapatkan penghasilan pasif. 

Selanjutnya, kamu tinggal fokus mengembangkan isi blog supaya semakin ramai pengunjung. Dengan demikian, penghasilan dari blog juga dapat meningkat.

Proteksi Merk untuk Dukung Pertumbuhan Bisnis 

Sebelum menerapkan bisnis autopilot, alangkah baiknya untuk fokus membangun dasar bisnis yang kuat. Salah satunya yaitu dengan memberikan proteksi atau perlindungan merk agar tidak terkena plagiasi.

Kabar baiknya, Mebiso menghadirkan Perlindungan Merk yang dilengkapi berbagai fitur canggih. Yuk, langsung saja aktifkan perlindungan untuk merk bisnis milikmu.

FAQ

Apakah semua bisnis bisa pakai autopilot?

Ya. Kamu bisa menerapkan sistem otomatisasi pada aspek tertentu, misalnya email marketing, customer service, dan pengelolaan media sosial.

Bisnis autopilot apa yang lebih cocok untuk pemula?

Bagi pemula, ada baiknya memilih ide bisnis yang sederhana dan mudah untuk menerapkan otomatisasi.

Apa saja risiko menerapkan autopilot pada bisnis?

Bisnis dengan autopilot berisiko mengalami masalah saat terjadi kegagalan teknologi, perubahan pasar, dan persaingan.

Tag:
Pasca
Artikel Terkait
Perbedaan Pailit dan Bangkrut, Masih Banyak yang Salah!
Perbedaan Pailit dan Bangkrut, Masih Banyak yang Salah!
Perang Harga: Deskripsi, Efek, dan Cara Mengatasinya
Perang Harga: Deskripsi, Efek, dan Cara Mengatasinya
Cara Menentukan Harga Jual Produk Biar Untung
Cara Menentukan Harga Jual Produk Biar Untung
Cara Membuat Kemasan Produk yang Memikat Pembeli
Cara Membuat Kemasan Produk yang Memikat Pembeli
Cara Menawarkan Produk Secara Tepat agar Customer Minat
Cara Menawarkan Produk Secara Tepat agar Customer Minat
Partner Bisnis: Arti, Contoh dan Cara Mencarinya
Partner Bisnis: Arti, Contoh dan Cara Mencarinya
Pantau Progres Daftar Merek Sampai Beres dengan Notifikasi Otomatis

Jangan sampai progres pendaftaran merekmu terlewat! 

Dengan Mebiso, kamu bisa pantau secara real-time lewat notifikasi otomatis

Jangan Keluar Dulu...
Lacak Status Daftar Merek Lebih Mudah
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF