Modal usaha kuliner merupakan sebuah amunisi yang perlu disiapkan saat kamu ingin membangun bisnis di bidang makanan. Namun, tak jarang sebagian pebisnis baru masih kebingungan saat ingin membuka usaha kuliner yang sesuai dengan modal yang ada.
Mungkin kamu sudah punya gambaran terkait usaha kuliner seperti apa yang akan kamu bangun. Tapi pertanyaannya, gambaran usaha tersebut kira-kira sesuai dengan budget yang kamu miliki atau tidak?
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu mengetahui beberapa faktor yang berkaitan dengan itu. Faktor yang dimaksud ialah estimasi modal usaha kuliner sesuai dengan skala bisnisnya, dari mulai rumahan hingga gedongan. Yuk simak selengkapnya.
Merek Bisa Ditolak? Cari Tahu Sebelum Terlambat!
Banyak bisnis gagal mendaftarkan mereknya karena kesamaan dengan merek lain. Jangan sampai usaha kamu sia-sia hanya karena tidak cek terlebih dahulu. Pahami risikonya sebelum melangkah lebih jauh!Pelajari Kenapa Cek Merek Itu Penting!
Sebelum membahas lebih dalam tentang estimasi modal, kamu perlu tahu soal gambaran usahamu kira-kira masuk dalam skala apa. Berikut empat tingkatan skala yang umum pada usaha kuliner, lengkap dengan contohnya:
Usaha mikro kuliner sering lahir dari dapur rumah, mengandalkan gerobak kaki lima, stan kecil, atau sekadar meja lipat. Modal awal bisnis kuliner untuk skala ini relatif ringan, karena ruang dan peralatan biasanya sudah tersedia.
Contohnya, usaha kuliner warung nasi goreng di halaman rumah, jajanan pasar buatan rumahan atau minuman kopi sachet.
Bisnis kuliner dapat dikategorikan dalam usaha kecil jika memerlukan gerai atau kios sebagai tempat jualan. Biasanya usaha ini juga memerlukan setidaknya 1-3 karyawan dengan menu yang terbatas.
Contohnya, kedai kopi dengan 3-5 meja, bakso tenda pinggir jalan dengan karyawan bantu, atau kios jajanan di sebuah food court.
Jika usaha kuliner yang akan kamu dirikan membutuhkan dapur dan ruang makan permanent, ini sudah masuk dalam usaha menengah. Biasanya akan membutuhkan 5-20 pegawai dengan sistem manajemen dasar.
Contohnya, cafe modern dengan beberapa pegawai barista, restoran keluarga dengan fasilitas AC, hingga catering kantor skala lokal.
Bisnis kuliner akan masuk usaha besar jika memiliki jaringan multi cabang, brand dikenali luas, ratusan pegawai, dan struktur manajemen formal. Modal bisnis kuliner untuk model seperti ini tentu saja akan besar.
Contohnya, franchise restoran cepat saji, jaringan bakery dengan puluhan outlet hingga jasa dapur komersial berskala kota.
Mengatur pengeluaran anggaran usaha bisnis kuliner tentu saja memerlukan kecermatan. Sudah pasti hal ini akan disesuaikan dengan skala usaha yang ingin dibangun. Berikut estimasi modal usaha kuliner sesuai tingkatan skala usaha:
Penyesuaian Ruang: Renovasi sederhana seperti menambah rak, memperbaiki pencahayaan dan ventilasi, umumnya memakan sekitar Rp2-4 juta rupiah.
Peralatan Masak dan Penyajian: Kompor portable, wajan besar, spatula, serta peralatan serupa sesuai kebutuhan akan memerlukan budget kira-kira Rp3-5 juta.
Stok Bahan Baku Awal: Untuk memulai, kamu perlu menyiapkan bahan pokok dan bumbu segar untuk satu hingga dua minggu operasi, anggarannya berkisar Rp1,5-3 juta rupiah.
Branding Ringan dan Kemasan: Cetak stiker nama bisnis, paper bag atau kotak sederhana, biasanya cukup dengan Rp1-1,5 juta agar tampilan profesional.
Promosi Dasar: Buat akun media sosial, sesekali pakai iklan mikro di Facebook untuk menjangkau audience lokal, total budget sekitar Rp500 ribu hingga 1 juta.
Operasional Awal: Meski karyawan belum diperlukan, biaya operasional seperti gas, air, dan transportasi awal konsumsi sekitar Rp1-2 juta.
Total estimasi modal usaha kuliner skala mikro akan membutuhkan sekitar Rp9-17 juta.
Sewa dan Penataan Lokasi: Biaya sewa tempat di lokasi strategis akan memerlukan persiapan dana antara Rp15-25 juta per tahun. Ditambah dengan renovasi ringan untuk branding dan penyesuaian layout sekitar Rp3-5 juta.
Perangkat Dapur: Kompor industrial, oven atau penggorengan otomatis, rak etalase, dan perangkat dapur lain memerlukan modal sekitar Rp7-12 juta.
Stok Bahan Baku: Menyiapkan bahan untuk pasokan satu bulan dengan volume menengah butuh kisaran Rp5-8 juta.
Branding dan Kemasan: Desain logo profesional, cetak papan menu, dan packaging custom memerlukan dana sekitar Rp3-5 juta agar tampilan kedai makin menarik.
Promosi dan Digital Marketing: Iklan terjadwal di media sosial, kerja sama dengan food blogger atau influencer lokal akan merogoh budget sekitar Rp2-4 juta.
Gaji dan Operasional Bulanan: Untuk satu atau dua staf, biaya listrik, air, gas, serta operasional lain dengan alokasi sekitar Rp6-10 juta untuk bulan pertama.
Lantas, total estimasi modal usaha kuliner dengan skala kecil akan memerlukan budget sekitar Rp41-69 juta.
Investasi atau Sewa Properti: Bisa berupa ruko kecil dengan kontrak beberapa tahun, total anggaran sekitar Rp50-80 juta. Lebih lanjut, untuk biaya perbaikan interior sesuai konsep perlu Rp10-15 juta.
Dapur dan Peralatan: Contohnya freezer besar, rak stainless serta sistem kasir digital dan peralatan pendukung lain memerlukan modal antara Rp20-30 juta.
Inventaris Bahan Baku Skala Besar: Pasokan stok satu hingga dua bulan penuh, kamu perlu menganggarkan sekitar Rp15-25 juta.
Branding dan Pengemasan Premium: Penyusunan identitas visual lengkap, material promosi offline dan peralatan pendukung lainnya memerlukan anggaran Rp7-12 juta.
Promosi Rutin: Kampanye iklan berbayar hingga promo awal agar menarik perhatian konsumen perlu menyiapkan Rp5-8 juta.
Struktur SDM dan Operasional: Gaji 5-10 karyawan pendukung, plus biaya yang relevan dengan ini memerlukan alokasi Rp25-40 juta untuk bulan pertama.
Jadi, total estimasi modal usaha kuliner untuk skala menengah yakni sekitar Rp122-210 juta.
Pembelian Properti Strategis: Pendirian beberapa outlet di pusat kota atau mall besar membutuhkan dana sewa dan renovasi awal antara Rp200-400 juta per lokasi, tergantung wilayah.
Peralatan Industri Katering: Semisal mesin fryer otomatis, cold storage berskala pabrik, dan alat modern lainnya membutuhkan total investasi mencapai Rp100-200 juta.
Stok Bahan Baku: Pengadaan bahan pokok dalam jumlah besar untuk tiga bulan operasi memerlukan Rp80-150 juta.
Branding dan Pengemasan Massal: Agensi kreatif, campaign nasional, hingga merchandise pelanggan serta alat terkait memerlukan budget awal Rp30–50 juta per outlet.
Promosi Skala Luas: Kerjasama dengan influencer top, sponsorship event, digital ads tersegmentasi dan kebutuhan terkait akan memerlukan alokasi minimal Rp20-40 juta.
Operasional dan SDM Seluruh Jaringan: Gaji puluhan hingga ratusan pegawai, training terstruktur dan alokasi operasional lainnya bisa mencapai Rp150-300 juta untuk bulan pertama.
Total estimasi modal usaha kuliner dengan skala besar seperti ini membutuhkan budget sekitar Rp580 juta-Rp1,2 miliar.
Jika kamu sudah menetapkan modal usaha kuliner yang sesuai dengan kantongmu, langkah selanjutnya ialah memperkuat identitas usaha. Dalam hal ini, kamu perlu mengedepankan perlindungan merek untuk memperkuat brand.
Ya, dengan banyaknya usaha kuliner yang kian menjamur di jaman sekarang. Penting buatmu untuk mengecek terlebih dahulu nama merek yang kamu gunakan. Kamu dapat melakukan cek merek online di Mebiso guna memastikan nama usaha kuliner milikmu benar-benar berbeda dari yang lain.
Setelah itu, langsung ambil langkah untuk daftar merek online di Mebiso untuk mendapatkan perlindungan merek secara resmi. Jangan ulur waktu terlalu lama, segera lindungi identitas brand milikmu sekarang juga.
Sudah Punya Nama Brand? Tapi, Apa Sudah Aman?
Banyak bisnis tidak sadar kalau nama brand mereka bisa saja sudah dimiliki orang lain. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan merek kamu tidak bermasalah di kemudian hari!Pelajari Pentingnya Cek Merek!
Identifikasi demografi dan selera lokal lewat survei singkat atau uji pasar.
Beli hanya kebutuhan inti, pakai peralatan multifungsi, dan catat setiap transaksi.
Total biaya ditambah margin wajar, lalu sesuaikan dengan harga kompetitor.
Gunakan media sosial, promo peluncuran, dan kerja sama influencer sesuai segmen.
Bisa, siapkan proposal dan proyeksi, lalu tawarkan skema bagi hasil atau saham.