MEBISO.COM – Mau merekmu sukses seperti contoh merek produk yang berhasil terdaftar? Mungkin kamu pernah mempertanyakan mengapa merek yang kamu daftarkan bisa tertolak. Apalagi kalau kamu mendaftarkan merek untuk perlindungan produk yang produknya sendiri sudah kamu pasarkan dan memiliki permintaan yang sangat tinggi. Untuk menghindari penolakan khususnya pada merek produk, berikut ini adalah contoh merek produk yang sudah berhasil terdaftar.
Kalau membicarakan mengenai merek produk, kamu hanya perlu fokus pada kelas 1 – 34 saja. Setelah itu, kamu bisa mengecek ke dalam sub kelasnya atau detail produk yang benar-benar dijual.
Misalnya, kalau kamu menemukan satu merek yang terdaftar di kelas 1, untuk bisa menentukan apa yang sebenarnya dilindungi merek tersebut, kamu perlu melihat ke dalam keterangan pendaftaran mereknya. Apalagi kelas 1 melindungi berbagai macam produk, tentunya masih ada detail-detail kecil lagi yang harus kamu perhatikan.
Pada jenis merek produk, sudah banyak merek-merek yang berhasil terdaftar bahkan beberapa dari merek tersebut juga ada yang berhasil menjadi merek terkenal. Contohnya seperti merek sepatu Skechers.
Sepatu Skechers yang dilindungi pada kelas 25, termasuk ke dalam merek produk karena mereknya yang secara langsung melindungi produk sepatu. Skechers menjadi salah satu contoh merek produk yang sudah terdaftar sejak tahun 2002. Bahkan sejak awal pendaftaran mereknya yang dilakukan oleh Skechers, belum pernah Skechers mendapatkan penolakan sepanjang pencatatan pada sistem DJKI.
Bagaimana Skechers bisa lancar melewati proses pemeriksaannya? Untuk bisa lolos pada setiap pemeriksaannya, kamu perlu memperhatikan ketentuan pendaftaran merek produk. Misalnya, seperti:
Setiap kamu membuat nama merek, ternyata kamu perlu juga memperhatikan penggunaan kata-katanya. Usahakan untuk selalu menggunakan kata yang baik, yang tentunya tidak berpotensi mengganggu ketentraman umum. Ketentuan ini bisa sangat luas, mulai dari susunan kata dan juga bisa dilihat dari penyebutannya jika kamu menggunakan modifikasi antara angka dan huruf sehingga membentuk suatu frasa.
Ingat, dalam poin in pun kamu memiliki aturan yang sama pada ketentuan sebelumnya. Baik itu susunan kata dan juga penyebutannya tidak bisa menyerupai atau bahkan persis 100% dengan merek lain.
Kalau kamu sudah memenuhi kedua ketentuan tersebut, merekmu tidak perlu bekerja keras lagi untuk melewati proses pemeriksaan.
Kalau kamu saat ini kesusahan untuk menentukan merek produk makanan kamu, berikut ini adalah contoh merek produk yang khusus untuk melindungi makanan di Indonesia:
Happytos menjadi salah satu produk cemilan yang kuat bertahan di pasar selama bertahun-tahun. Sejak pendaftarannya di tahun 2009, Happytos sampai sekarang masih terus memasarkan produknya. Happytos adalah contoh merek produk yang berbahan dasar jagung, bahkan merek ini juga tidak menyediakan banyak varian rasa. Happytos membatasi varian rasa yang disediakannya sehingga konsumen pun tidak perlu waktu yang terlalu lama untuk menentukan pilihannya.
Selain cemilan berbahan dasar jagung, Indonesia juga menjadi produsen untuk produk coklat dengan merek Silverqueen. Sering di anggap sebagai produk asing, ternyata coklat ini adalah asli dari Indonesia. Karena menggunakan istilah asing, pelanggan memang sulit untuk menebak negara asal merek ini. Langkah yang cerdas sebenarnya, karena terjemahan istilah tersebut dari bahasa manapun tidak menunjukkan produk maupun negara asal pembuatannya. Alhasil, dengan strateginya itu, Silverqueen bisa mendapatkan hak merek tanpa adanya penolakan sama sekali.
Satu lagi produk makanan yang berhasil mengecoh konsumen karena nama dan juga tampilannya. Hoka-Hoka Bento ini menjadi salah satu contoh merek produk yang juga sukses melindungi nama mereknya sebagai produk asli Indonesia. Sama halnya dengan Silverqueen, Hoka-Hoka Bento juga menggunakan konsep Jepang agar aman perlindungannya di Indonesia.
Apakah hal ini boleh? Nyatanya, Hoka-Hoka Bento masih bisa menggunakan nama mereknya sampai saat ini.
Apa yang bisa kamu ambil dari contoh merek produk di atas? Intinya, agar merekmu selalu aman, usahakan untuk menghindari menggunakan nama produk sebagai nama merek. Jadi, tambahan dari sub bab sebelumnya adalah kamu harus bisa membuat nama merek yang tidak ada kaitannya dengan produk seperti contoh merek di atas.
Jangan salah, ternyata ada juga contoh merek produk yang di tolak pendaftarannya. Apa saja merek tersebut?
Selain merek produk yang berhasil terdaftar, ada juga merek produk yang permohonannya di tolak. Pertama adalah merek e-kopi. Mengapa merek ini bisa tertolak? Kalau kita lihat, merek e-kopi berdasarkan statusnya sudah tertolak berdasarkan tanggapan. Artinya, sebelum benar-benar tertolak, merek ini sudah pernah berusaha mempertahankan mereknya.
Sayangnya, pemeriksa tetap mengirimkan penolakan karena kurang lebih berdasarkan alasan berikut:
Tantangan membuat merek produk adalah adanya kesamaan dengan produk itu sendiri. Kalau kamu mau menampilkan nama produk, setidaknya kamu perlu menambahkan pembeda. Misalnya merek e-kopi, pembeda yang ada pada merek ini hanya huruf “e” saja. Sayangnya, satu huruf e ini belum kuat untuk bisa menjadi pembeda.
Satu lagi merek yang mengulang kesalahan yang sama, merek ini pun statusnya sudah di tolak tetap karena perlindungannya di kelas 29, untuk produk susu hanya menampilkan nama merek Susu Steril.
Menentukan nama merek produk memang tidak mudah, namun kamu selalu bisa menemukan nama yang tepat sepanjang tidak menggunakan nama produkmu sebagai nama merek juga.
Sejak awal pembahasannya, kita sudah membicarakan mengenai contoh merek produk. Kamu perlu menyebutkan secara spesifik merek produk, karena ternyata ada kategori lain yaitu merek jasa. Seperti apa merek jasa itu, di bawah ini adalah contohnya:
Dari jasa kesehatan, ada merek rumah sakit. Apakah rumah sakit bisa juga di daftarkan nama mereknya? Nyatanya pendaftaran ini bisa saja di proses. Sepanjang kamu bisa membuktikan kalau merek ini memang di gunakan untuk tujuan komersial, maka sah-sah saja. Kalau tadi pada contoh merek produk yang tertolak adalah karena hanya menyebutkan produknya saja, merek jasa pun sama. Kalau kamu mau mencantumkan produk, sebaiknya ada tambahan lain sebagai pembedanya.
Apa yang pertama kali kamu bayangkan ketika mendengar nama merek ini? Pastinya, merek ini berkaitan dengan kecantikan atau bisa juga hal-hal yang terkait. Nyatanya, merek ini di daftarkan untuk jasa klinik kecantikan, lho. Salah satu langkah yang cerdik juga, karena mencantumkan kata yang masih berkaitan namun tidak benar-benar menyebutkan produknya. Hal ini terbukti berhasil karena pemeriksa Ditjen KI memberikan status terdaftar pada merek Beauty+.
Kalau kamu masih kesulitan mencari nama merek yang paling pas setelah membaca artikel tentang contoh merek produk, kamu bisa mencari referensinya dari fitur cek merek milik Mebiso.
Baca Juga: Produk Indonesia yang Mendunia