Peran database dalam marketing disampaikan oleh Rifki Ali Hamidi, Founder of Canal Club. Materi yang disampaikan berkaitan dengan Rahasia Banjir Orderan dengan Budget Marketing Minimal.
Selengkapnya, akan dibahas dalam artikel berikut.
Marketing funnel adalah strategi yang membantu bisnis memandu pelanggan melalui beberapa tahap sampai akhirnya melakukan pembelian. Salah satu model marketing funnel yang umum adalah AIDA, yang terdiri dari tahap Attention, Interest, Desire, dan Action.
Tahap ini dimulai dengan menarik perhatian (Attention) pelanggan melalui konten atau iklan yang menarik, kemudian menumbuhkan minat (Interest) dengan informasi lebih lanjut. Setelah minat terbentuk, bisnis mendorong keinginan (Desire) untuk membeli melalui testimoni, demo produk, atau penawaran khusus.
Tahap terakhir adalah Action, yaitu saat pelanggan melakukan pembelian.
Selain AIDA, model QUEST juga efektif. QUEST adalah singkatan dari Qualify, Understand, Educate, Stimulate, dan Transition. Di sini, bisnis terlebih dahulu mengkualifikasi pelanggan potensial (Qualify) dan memahami (Understand) kebutuhan mereka.
Setelah itu, edukasi (Educate) dilakukan untuk memberi informasi mengenai produk atau jasa yang relevan dengan masalah mereka. Tahap Stimulate menciptakan rasa urgensi agar pelanggan termotivasi untuk membeli, diakhiri dengan Transition yaitu mengubah prospek menjadi pelanggan.
Dalam pemasaran, membuat pelanggan tertarik adalah kunci utama untuk mendorong mereka mengambil tindakan, seperti membeli produk atau menggunakan layanan.
Konten yang menarik, seperti artikel, video, atau posting media sosial yang informatif, dapat menjadi alat untuk membangun hubungan dengan pelanggan dan memperkenalkan nilai dari produk atau jasa yang ditawarkan.
Selain konten organik, iklan (ads) berbayar juga penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Kerjasama dengan Key Opinion Leader (KOL) atau influencer adalah cara lain yang sangat efektif. Dengan bantuan KOL, pesan atau produk dari bisnis dapat disampaikan dengan lebih personal dan dipercaya oleh audiens yang mereka miliki.
KOL membantu memperkuat kredibilitas merek dan meningkatkan ketertarikan calon pelanggan, terutama karena mereka sering memiliki audiens yang relevan dengan target pasar bisnis.
Database adalah elemen vital dalam kegiatan marketing karena menjadi sumber utama untuk memahami perilaku dan preferensi pelanggan. Dengan memiliki database yang terstruktur, bisnis dapat menyimpan dan mengelola data pelanggan secara efektif, seperti riwayat pembelian, preferensi produk, hingga informasi kontak.
Informasi ini sangat penting untuk menyusun strategi marketing yang lebih personal dan relevan, sehingga bisnis dapat menargetkan audiens dengan lebih tepat dan meningkatkan peluang konversi.
Misalnya, berdasarkan data yang terkumpul, bisnis bisa mengirimkan penawaran khusus atau rekomendasi produk yang sesuai dengan minat pelanggan, sehingga lebih mungkin menarik perhatian mereka.
Selain itu, database memungkinkan bisnis untuk melakukan segmentasi pasar yang lebih detail, memisahkan pelanggan berdasarkan kategori tertentu, seperti usia, lokasi, atau frekuensi pembelian.
Hal ini sangat membantu dalam menyusun kampanye marketing yang efektif, di mana setiap segmen mendapatkan pesan atau promosi yang relevan bagi mereka. Di sisi lain, database juga membantu dalam menganalisis efektivitas kampanye marketing, karena semua data bisa dilacak dan diukur untuk menilai hasilnya.
Dengan demikian, database menjadi dasar bagi pengambilan keputusan strategis yang lebih baik dalam marketing, memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tren pasar.
Artikel tersebut merupakan ringkasan edukasi terkait Peran database dalam marketing. Untuk tips dan kegiatan lainnya, baca artikel kami lainnya, ya!