KUMPULAN ARTIKEL SEPUTAR MEREK, PATEN, LEGAL, DLL
Mebiso LOGO

Ini Dia! Akibat Memalsukan Produk Dari Kasus Merek Cardinal

Kasus Merek Cardinal

MEBISO.COM – Pernah dengar berita pemalsuan produk Cardinal? Faktanya, produk-produk dari merek ini kerap kali dipalsukan. Bahkan kasus merek Cardinal yang dipalsukan ini sudah beberapa kali ditangani oleh pihak berwajib. 

Kasus pemalsuan merek ini memang bermacam-macam. Misalnya, seperti yang terjadi di Bandung. Seorang pria asal Tasikmalaya, harus ditangkap polisi karena terbukti memalsukan produk merek lain yang sudah memiliki bukti pendaftaran merek. 

Lebih jauh lagi, berikut adalah penjelasan mengenai pemalsuan merek yang sudah pernah terjadi di Indonesia. 

Pemalsuan Produk Pada Kasus Merek Cardinal

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, satu orang sampai ditangkap pihak kepolisian karena dengan sengaja memalsukan produk. Pada kasus ini, mungkin kamu juga sudah mendengar praktik pemalsuan yang kerap dilakukan. 

Pria asal Tasikmalaya di kabarkan memproduksi barang yang serupa dengan merek Cardinal. Alhasil, yang di terima oleh konsumen bukan benar-benar produksi dari perusahaan garmen tersebut. 

Hal ini memberikan beberapa perbedaan pada produk aslinya. Mulai dari jenis bahan yang di gunakan sampai kualitas produk. Dan tentunya, jika di jual dengan harga yang sama dengan produk asli akan menyebabkan kerugian kepada konsumen. 

Walaupun pelaku pemalsuan ini berusaha menempelkan logo yang sangat mirip dengan logo aslinya, sayangnya pembeli juga sangat jeli untuk melihat perbedaannya. Kemudian berdasarkan bukti-bukti yang di kumpulkan menjadi alasan kuat memasukkan pelaku ke balik jeruji besi. 

Tidak hanya satu, Cardinal sempat berkali-kali berurusan dengan masalah pemalsuan produk. Artinya, penangkapan pelaku di Bandung ini bukan yang pertama kalinya! Sebelumnya, merek Cardinal pun harus bekerja keras memberantas pelaku pemalsuan merek yang juga terjadi di Semarang. 

Hasil akhir kedua pelaku tersebut juga tidak beda jauh. Tentunya, hal yang sama juga akan terjadi kepada siapapun yang melakukan tindakan serupa. Kedua pelaku itu harus menjalani hukuman penjara dan bahkan juga di paksa untuk membayar ganti rugi. 

Itulah cerita tentang pemalsuan produk yang pastinya sering kamu dengar. Tapi, tentang merek, ada juga praktik pemalsuan yang bahkan menggunakan nama merek berbeda! Simak cerita lengkapnya berikut ini. 

Pemalsuan Merek Pada Kasus Merek Cardinal

Pernah menemukan nama merek ‘Adibas’, ‘Guest!’, atau ‘Abibas’? Ini adalah contoh paling nyata pemalsuan merek. Pemalsuan merek terjadi ketika ada orang lain yang dengan sengaja mendaftarkan merek yang mirip dengan merek yang sudah ada. 

Tidak jauh berbeda dengan kasus pemalsuan produk, pemalsuan merek ini juga bisa berakibat hukum, lho! Seperti yang terjadi di tahun 2012, Cardinal harus kembali berurusan dengan hukum untuk mempertahankan nama mereknya. 

Pada tahun 2012, Cardinal menemukan merek yang di anggap mirip dengan mereknya. Merek ini adalah Cadinar yang di gadang-gadang menyebabkan penurunan penjualan merek Cardinal. 

Atas dasar itulah, kemudian perusahaan garmen ini berani mengajukan keberatan agar Cadinar di batalkan. Apalagi, keduanya sama-sama memproduksi produk garmen. Sehingga sangat sulit membuktikan kalau pendaftaran merek Cadinar ini sudah sesuai dengan peraturan tentang merek. 

Meskipun harus melalui proses pemeriksaan panjang, akhirnya Cardinal kembali berhasil mempertahankan mereknya.

Melindungi merek memang perlu usaha yang besar. Seperti yang terjadi pada Cardinal, selain berperang melawan oknum-oknum yang berani memalsukan produk, perusahaan juga harus memantau perkembangan pendaftaran merek-merek serupa. 

Tapi, coba bayangkan kalau sejak awal merek ini bahkan tidak mendaftarkan merek sama sekali? Cardinal mungkin akan sangat kesulitan memberantas pemalsuan yang terjadi. Dari ringkasan kasus merek Cardinal di atas, langkah pertama yang harus di lakukan adalah dengan mendaftarkan merek dulu. Setelah itu, kamu bisa memproteksi merek dengan menggunakan fitur Proteksi Merek dari Mebiso.