MEBISO.COM – Bisa dibilang suatu kebanggaan karena Indonesia ternyata menjadi salah satu produsen kelas merek 17 terbanyak. Mau tau apa saja yang dilindungi di kelas ini? Perhatikan baik-baik penjelasan lengkap dari artikel ini.
Dari sebuah data yang disampaikan oleh Katadata pada akhir 2021 lalu, menyebutkan kalau Indonesia menjadi produsen karet terbesar kedua di seluruh dunia. Hal ini tentunya menjadi sebuah prestasi besar bagi Indonesia.
Pasalnya, dari satu bahan dasar karet saja bisa menjadi berbagai macam produk. Produk-produk inilah yang kemudian bisa menjadi objek perlindungan ke kelas 17. Apa saja yang bisa masuk ke dalam kelas ini?
Menurut penjelasannya, kelas ini melindungi produk karet, getah, dan juga benda-benda lain yang fungsinya merekatkan. Kebanyakan fungsi utamanya adalah untuk proses manufaktur. Dari penjelasan tersebut, maka untuk kelas 17 pengelompokannya juga sangat luas.
Pertama, adalah berdasarkan bahan dasar karet. Apapun hasil akhir dari karet akan bisa termasuk ke dalam perlindungan kelas ini.
Selanjutnya, punya fungsi perekat. Jadi, produk-produk yang bisa menggabungkan atau merekatkan dua atau lebih benda juga bisa didaftarkan pada kelas ini.
Terakhir, kebanyakan produknya digunakan untuk proses manufaktur. Jadi sangat kecil kemungkinannya produk dengan tujuan membantu proses pembelajaran ada di kelas ini.
Karena Indonesia sudah menjadi salah satu produsen karet terbesar, saatnya pengusaha memanfaatkan sumber daya ini. Katakanlah kamu adalah salah satu pengusaha karet di Indonesia, kira-kira apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?
Sekarang, posisikan dirimu sebagai pengusaha yang sudah memahami kelas merek dari produkmu. Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah memastikan nama merek sudah aman.
Jadi, yang perlu kamu lakukan adalah dengan mendaftarkan mereknya. Tapi untuk memastikan pendaftaran sudah aman, perlu strategi juga. Perhatikan kiat khusus di bawah ini untuk strategi pendaftaran merek aman.
Sekarang kamu sudah paham kalau produksi kamu paling cocok masuk kelas 17. Mungkin kamu akan merasa lebih percaya diri setelah mengetahui kelas mereknya. Tapi, jangan dulu merasa berada di atas awan.
Ada hal lain yang perlu kamu perhatikan seperti di bawah ini:
Kelas merek bisa juga menjadi jebakan dalam proses pendaftaran. Misalnya seperti di kelas 17 ini, kalau Indonesia sebagai salah satu produsen karet terbesar, tentunya semakin besar pula kemungkinan kompetitor yang punya bisnis sama denganmu.
Jadi, setelah mengetahui kelas mereknya, kamu wajib memantau lebih dulu tentang merek yang sudah terdaftar. Apa saja produk yang mereka lindungi? Kata apa yang paling populer di antara para kompetitormu?
Selanjutnya, mulai susun pendaftaran merek sesuai dengan data yang sudah kamu temukan. Mungkin kamu akan perlu mendaftarkan lebih dari 1 merek untuk menghindari masalah.
Masih menggunakan cerita di atas, misalnya kamu menemukan lebih dari 10 kompetitor menggunakan nama yang hampir mirip dengan rencana merekmu. Artinya, paling sedikit ada 10 merek yang nantinya menjadi pertimbangan pemberian hak merekmu.
Untuk bisa meningkatkan potensi keberhasilan, coba pisahkan masing-masing jenis pendaftarannya. Misalnya jenis merek kata, jenis merek logo, dan terakhir kombinasi dari keduanya.
Jika salah satu dari permohonanmu itu ditolak, setidaknya kamu masih punya perlindungan lainnya untuk digunakan menjalankan kegiatan usaha selanjutnya. Penjelasan di atas hanya untuk pengusaha yang sudah memahami kelas mereknya. Tapi kalau kamu masih ragu untuk memilih kelas merek 17, coba pastikan dengan fitur Cari Kelas Merek dari Mebiso.