Kolaborasi Mebiso dan Opaper bisa membuat bisnis kuliner semakin mendunia. Melalui kegiatan bertajuk Ceria, kegiatan ini dilaksanakan di Pabrik Apel Celup, Kota Batu pada Sabtu, 28 September 2024.
Selengkapnya, baca artikel ini.
Program Ceria
Indonesia kaya akan kulinernya. Tak sedikit kuliner nusantara memiliki eksistensi di kancah internasional. Seperti rendang, nasi kuning, tempe dan lainnya.
Sehingga, muncul peluang besar bagi pelaku usaha di sektor kuliner untuk ikut berkembang. Kuliner Indonesia yang semakin dikenal di kancah internasional tidak hanya mengangkat citra negara, tetapi juga membuka jalan bagi semakin banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner untuk berkembang.
Dengan tingginya permintaan akan cita rasa otentik Indonesia, UMKM kuliner kini memiliki peluang emas untuk memasarkan produk mereka, baik di dalam negeri maupun ke pasar global, yang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal.
Hingga tahun 2023, terdapat sekitar 1,7 juta UMKM makanan dan minuman di Indonesia. Bahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar berbagai program pada tahun 2024 ini. Antara lain, promosi kuliner ke Pasar Global, penguatan UMKM kuliner dan pengembangan destinasi kuliner.
Meski demikian, warisan Kuliner ikonik di Indonesia kini sering kehilangan makna, hanya sekadar rasa tanpa cerita yang mendalam, tergerus oleh gempuran modernisasi dan perubahan gaya hidup. Warisan kuliner yang dulu kaya akan filosofi dan sejarah, pemaknaannya perlahan kian meredup.
Menindaklanjuti hal ini, Opaper Apps menginisiasi roadshow CERIA – Cerita & Rasa Kuliner Nusantara “Menyatukan Tradisi dan Inovasi, Mengangkat Kuliner Indonesia ke Mata Dunia”.
Komitmen ini tak hanya melestarikan warisan yang sudah ada,tapi juga memperkuat branding Indonesia dengan penemuan warisan ikonik terbaru guna mendukung pariwisata, dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di setiap kota yang dikunjungi. Antara lain Malang, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap mampu menyatukan tradisi dan inovasi, mengurangi kelaparan, menciptakan peluang kerja, dan mendidik generasi muda. Melalui kolaborasi, kami melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat identitas budaya, menciptakan warisan yang abadi dan bermakna untuk masa depan Indonesia,” kata CEO Opaper Apps, Joanathan McIntosh.
Pilih di Malang
Bukan tanpa alasan, Malang Raya dipilih menjadi salah satu lokasi kegiatan karena daerah ini kaya akan keanekaragaman kuliner. Kawasan ini tidak hanya dikenal dengan makanan tradisionalnya yang lezat, tetapi juga sebagai pusat perkembangan kuliner modern yang terus berkembang.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan kita dapat mengenal lebih dalam kekayaan budaya lokal yang penuh cerita dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi,” papar dia.
Dengan memadukan kekayaan bahan lokal dan tradisi yang beragam, program ini
mengeksplorasi dan menginovasi kuliner tradisional, menghadirkan hidangan yang tetap otentik namun relevan dengan selera masa kini. Ini adalah langkah untuk
mengangkat industri kuliner lokal, memajukan pariwisata gastronomi, dan memperkuat identitas bangsa..
“Sehingga, bisa memberikan dukungan terhadap pengusaha kuliner lokal, memperkuat komunitas kuliner nusantara, inovasi warisan kuliner nusantara dan edukasi pengembangan bisnis kuliner,” papar dia.
Dalam kegiatan tersebut, juga akan menghadirkan talkshow bersama para pelaku bisnis untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.
Talkshow ini dihadiri oleh Evy Afianasari, S.T., M.M.A Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Donny Kris (Sam DK) Founder Malang Strudel, Songgoriti Hot Spring & Amazing Malang, Chef Pamungkas Suparmo Ketua ICABPC Malang Raya, Andina Paramitha CEO Ngalup.co and Head of Corporate Communication Beon Intermedia Group dan Mayedha Adifirsta Co-Founder ILitterless Indonesia (moderator).
Acara ini juga menghadirkan Opening Speech Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Serta, juga dihadiri oleh Baihaqi, S.Pd, SE, M.Si Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Purworo. S.Sos, M.Si Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, dan Alfredo.
Selain itu, acara tersebut juga mengajak peserta berkeliling pabrik apel dan menggelar pasar kuliner dan produk otentik.
Merek Juga Penting
Dengan perkembangan teknologi dan sosial media yang pesat, kesempatan brand menjadi viral sangat mudah. Tentunya, persaingan bisnis juga semakin ketat. Maka dari itu, brand dituntut menjadi unik, otentik & valuable jadi hal yang sangat penting saat ini.
Ketika bisnis menjadi viral, tidak menutup kemungkinan ada oknum yang beritikad buruk untuk meniru bahkan mengaku-ngaku sebagai pemilik brand/bisnisnya. Ketika ini terjadi, kerugiannya bisa sangat besar. Maka dari itu, penting untuk melindungi merek dengan kekuatan hukum.
Dengan merek yang terdaftar, pelaku usaha dapat melindungi identitas dan reputasi bisnis mereka dari pihak lain yang mungkin mencoba meniru atau mengambil keuntungan.
“Untuk itu, Mebiso membantu memberikan konsultasi gratis bagi pelaku usaha yang akan mendaftarkan mereknya. Dengan Ai yang terdapat pada tools kami, bisa meminimalisir usul tolak saat pendaftaran merek,” kata Head of Corporate Communication Beon Intermedia.
Menurut Andien, elemen kunci dalam menciptakan brand yang otentik adalah konsistensi, kejelasan nilai inti, dan pemahaman mendalam terhadap audiens.
Sebuah brand harus mencerminkan visi, misi, dan kepribadian perusahaan secara jujur, serta membangun hubungan emosional yang kuat dengan konsumen. Selain itu, menyampaikan cerita yang unik dan bermakna membantu brand menonjol di tengah persaingan yang semakin ketat.
“Untuk menjaga brand tetap relevan, penting untuk terus memahami perubahan preferensi konsumen dan tren pasar, sembari tetap berpegang pada nilai inti dan identitas brand,” kata dia.
Brand harus berinovasi dalam cara mereka menyampaikan pesan, menggunakan saluran komunikasi baru, dan beradaptasi dengan teknologi tanpa mengorbankan otentisitas mereka. Konsistensi dalam menyampaikan nilai-nilai brand adalah kunci menjaga relevansi dan kepercayaan konsumen
Keberhasilan strategi branding diukur melalui berbagai indikator, seperti kesadaran brand, loyalitas konsumen, dan persepsi publik terhadap brand.
Dalam jangka panjang, mempertahankan otentisitas dapat dilihat dari seberapa baik brand tetap sesuai dengan nilai-nilai inti mereka sambil terus mendapatkan respon positif dari audiens target. Mengukur keterlibatan konsumen, kepuasan pelanggan, serta pertumbuhan brand secara keseluruhan juga menjadi bagian penting dari evaluasi keberhasilan branding.
Untuk mempersiapkan brand ke kancah internasional, diperlukan persiapan administratif yang mencakup pendaftaran merek dagang di negara-negara tujuan melalui organisasi seperti WIPO (World Intellectual Property Organization).
“Penting juga untuk memahami regulasi hak kekayaan intelektual di pasar global, serta memastikan brand positioning dan identitas visual konsisten namun dapat diterima di budaya yang berbeda.
Analisis pasar dan strategi adaptasi lokal adalah langkah penting untuk mendukung ekspansi internasional,” tandas dia.
Artikel tersebut merupakan ringkasan Kolaborasi Mebiso dan Opapper. Untuk tips lainnya, baca selalu event kami.