KUMPULAN ARTIKEL SEPUTAR MEREK, PATEN, LEGAL, DLL
Mebiso LOGO

Nama Merek Apa Harus Bahasa Indonesia? Simak Penjelasannya!

Nama Merek Apa Harus Bahasa Indonesia? Simak Penjelasannya!

MEBISO.COM – Kerap menjadi sebuah PR besar untuk para pengusaha menemukan sebuah nama yang pas untuk bisnisnya. Belum lagi pertanyaan yang belum terjawab seperti “nama merek apa harus Bahasa Indonesia?”

Nah, untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut sekaligus mendapatkan sebuah nama yang tepat untuk bisnismu, berikut adalah penjelasan lengkapnya. 

Apa Saja Merek Itu?

Untuk bisa mengacu pada ketentuan yang paling tepat, maka kamu harus paham mengenai apa-apa saja yang bisa menjadi merek. Ini dia penjelasan lengkap mengenai merek. 

1. Nama

Tulisan atau sebuah nama merupakan unsur utama yang harus ada dalam merek. Pasalnya, untuk bisa membedakan produk maka pelanggan biasanya akan menyebutkan namanya lebih dulu.

Bukan hanya terdiri dari satu kata saja, tapi kamu bisa melakukan kombinasi beberapa kata sekaligus. Karena bisa menjadi sebuah kombinasi, maka masing-masing atau keseluruhan kombinasinya itu harus mengikuti aturan tentang merek.

Bahkan bukan hanya kombinasi dari tulisan saja, karena pengusaha juga bisa menggunakan simbol berikut kombinasi dari simbolnya. 

2. Suara

Kalau merek adalah pembeda dan juga pengenal, maka sekarang ini banyak pelanggan yang sudah bisa mengenali sebuah produk hanya dari lagu atau nada. Karenanya, jenis merek satu ini juga menjadi semakin populer. 

3. Slogan

Nama merek apa harus Bahasa Indonesia? Ketika menemukan pertanyaan ini maka kamu juga perlu memperhatikan slogan. Hal ini karena kalimat-kalimat populer yang kerap kamu dengar yang melekat pada produk juga termasuk sebagai merek. 

Karena juga merupakan merek, kamu juga bisa mendaftarkannya sebagai merek. Kemudian, karena kamu juga bisa mendaftarkannya, kamu pun harus mengikuti peraturan merek ketika membuat slogan. 

Nama Merek Apa Harus Bahasa Indonesia?

Berikutnya, karena ada beberapa jenis yang bisa menjadi merek itu sendiri, maka keseluruhan jenis di atas perlu mengikuti aturan tentang merek di bawah ini. 

1. Bertentangan dengan Aturan

Ketentuan pertama tentang merek adalah adanya batasan mengenai penggunaan bahasa dalam merek. Peraturan pertama ini menjelaskan mengenai larangan merek yang bertentangan dengan aturan.

Bahkan bukan hanya aturan tertulis saja, tapi juga termasuk aturan yang tidak tertulis dan juga ideologi dalam suatu negara. Karena aturan ini sangat luas, maka kamu perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang memiliki arti tertentu dalam aturan agama, adat, dan juga negara. 

Pada poin pertama ini, kamu tidak mendapatkan larangan mengenai penggunaan bahasa asing sepanjang arti atau penyebutan dari bahasa asing tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan di atas. 

2. Memiliki Kesamaan

Ketentuan berikutnya adalah mengenai kemiripan dengan produk  yang menjadi objek perlindungan. Apalagi kalau kamu hanya menggunakan satu kata saja dan ternyata kata tersebut yang memiliki kemiripan dengan produkmu. 

Penggunaan bahasa tidak menjadi soal disini, pertanyaan “nama merek apa harus Bahasa Indonesia?” jawabannya adalah tidak. Pada aturan mengenai merek yang kedua ini, tidak ada batasan mengenai penggunaan Bahasa Indonesia. 

Hanya saja, ketika kamu memutuskan untuk menggunakan bahasa asing, maka arti dari bahasa asing tersebut sebisa mungkin tidak sama dengan nama dari produk. Dengan begitu, nama pilihanmu akan lebih aman. 

3. Kata Pendukung yang Menyesatkan

Ada banyak jenis dari kata yang menyesatkan itu sendiri, misalnya kata yang menyesatkan dari segi kualitas, manfaat, atau ukuran dan juga khasiat dari produk. Pada dasarnya kamu bisa menambahkan kata-kata yang menarik agar pelanggan memilih produk. 

Hanya saja, kata yang menarik ini juga perlu dibatasi. Bukan pembatasan mengenai penggunaan bahasanya, tetapi dari penggunaan kata tersebut. Contoh kata-kata yang menyesatkan dan tidak boleh kamu gunakan misalnya “Kecap Berkualitas Nomor 1”.

Meskipun seluruhnya menggunakan Bahasa Indonesia tapi merek ini akan menjadi masalah ketika kamu mendaftarkannya karena adanya kata-kata “Berkualitas Nomor 1” yang menyesatkan mengenai kualitas produk. 

Aturan yang sama juga berlaku ketika kamu menggunakan bahasa asing. Apabila ternyata arti dari bahasa asing tersebut termasuk ke dalam kata yang menyesatkan maka hal itu bisa menjadi alasan gagalnya sebuah merek mendapatkan sertifikat. 

4. Tidak Ada Pembeda

Nama merek apa harus Bahasa Indonesia? Jawabannya adalah tidak. Merek bisa menggunakan bahasa apapun, tapi ada satu ketentuan mutlak yang harus kamu taati adalah mengenai kekuatan pembedanya. 

Misalnya kalau kamu memutuskan untuk menggunakan bahasa asing, maka hal itu sah-sah saja. Tapi pertanyaannya, apakah bahasa asing yang menjadi pilihan merekmu itu sudah memiliki pembeda?

Kamu bisa menggunakan bahasa asing, tapi kalau hanya terdiri dari satu huruf atau satu simbol saja maka inilah yang akan menjadi masalah. Bukan karena bahasa yang kamu pilih. 

5. Umum

Terakhir, tidak terbatas pada bahasa, tapi kamu harus menghindari pilihan-pilihan kata yang terlalu umum. Untuk Bahasa Indonesia mungkin kamu tidak akan kesulitan, tapi dalam bahasa-bahasa asing pun kamu juga perlu menaruh perhatian. 

Pasalnya, ketika bahasa asing pilihan itu diartikan ke dalam Bahasa Indonesia dan ternyata berarti kata yang terlalu umum, maka petugas bisa mengirimkan penolakannya. 

Menemukan Nama Merek yang Aman

Nama merek apa harus Bahasa Indonesia? Ketika mendapatkan pertanyaan serupa, sekarang kamu sudah mendapatkan jawabannya. Selanjutnya, untuk bisa mendapatkan pilihan nama yang tepat kamu bisa menggunakan Cek Merek sebagai referensi pilihan nama yang baik.

Awas Plagiasi Merek! Saatnya Jaga Reputasi dari Merek Imitasi