MEBISO.COM – Kunci sukses melindungi merek itu dengan paham perbedaan merek dagang dan merek jasa! Kok bisa? Karena, kalau perbedaan kedua jenis saja kamu belum paham, jangan salahkan DJKI kalau tiba-tiba mengirimkan surat penolakan.
Tidak mau hal itu terjadi? Cek penjelasan pada artikel ini!
Cara paling mudah untuk bisa mencari perbedaan merek dagang dan merek jasa, adalah dengan memahami masing-masing karakternya. Merek dagang dan merek jasa ini sama-sama bertujuan untuk mendukung proses pengenalan produk ke pasar yang lebih luas lagi.
Lalu, kenapa ada pembedaan antara keduanya? Sebenarnya, pembedaan ini untuk memudahkan kamu sebagai pengusaha! Khususnya dalam hal penentuan nama merek. Jadi, dengan adanya pembedaan ini kamu punya kesempatan lebih banyak untuk menggunakan satu nama merek.
Hal ini sesuai dengan prinsip perlindungan merek berdasarkan jenisnya. Merek dagang dan merek jasa merupakan pengembangan dari jenis merek itu sendiri. Jadi, kalau kamu menemukan satu nama yang menarik dan sudah terdaftar di merek dagang, sedangkan kamu ingin menggunakan nama yang sama untuk merek jasa, akan masih ada kemungkinan merekmu selamat.
Seperti itulah gambaran besarnya. Tapi dibalik keuntungan itu, kamu juga perlu berhati-hati dalam memilih jenis yang tepat. Pasalnya, kesalahan menentukan jenis merek bisa jadi alasan kehilangan merekmu.
Jadi, agar hal itu tidak terjadi, berikut ini adalah perbedaan yang bisa membuat penentuan jenis merek semakin mudah.
Pernah dengar tentang kelas merek? Selain dua jenis yang menjadi pokok pembahasan pada artikel ini, ternyata dalam sistem merek juga ada perbedaan yang lebih rinci lagi.
Perbedaan ini disebut sebagai klasifikasi atau kelas merek. Klasifikasi atau kelas ini terdiri dari beberapa kelompok yang di bagi per masing-masing komoditas. Di dalamnya, ada 45 kelompok yang berbeda. Dan untuk kelompok dagang mulai dari 1 sampai dengan 34. Selanjutnya akan di isi untuk kelompok jasa.
Sederhananya, untuk bisa menentukan perbedaan adalah dengan menanyakan kepada pengusaha “apakah kamu memproduksinya sendiri?” Kalau iya, berarti pilihanmu adalah di 34 kelompok pertama alias sebagai merek dagang, sedangkan kalau jawabannya adalah tidak, berarti kamu bisa memilih sisa kelompok lainnya dengan menjadi merek jasa.
Sudah terbayang akan memilih jenis yang mana? Kalau masih belum jelas, kamu bisa menerapkan satu poin selanjutnya.
Selanjutnya, kamu juga bisa menentukan jenis mereknya berdasarkan pendapatan yang paling besar. Misalnya, kalau kamu bergerak di bidang penyediaan kosmetik. Apakah kamu mendapat uang dari penjualan produk atau justru dari penyediaan tempat penjualan produk kosmetik itu?
Kalau ternyata kamu mendapatkan keuntungan dengan menjual kosmetik secara langsung dan bahkan bisa menjualnya di beberapa tempat lain yang bukan milikmu, jangan ragu untuk memilih mendaftarkannya di kelompok merek dagang.
Berbeda ketika kamu mendapatkan keuntungan dengan menyediakan sarana penjualan kosmetik tersebut. Apalagi kalau di dalam satu outletmu terdapat beberapa merek hasil produksi pabrik yang berbeda. Itu, sudah pasti masuk ke dalam kelompok merek jasa.
Setelah menggunakan 3 cara di atas, kamu tidak akan bingung lagi untuk menentukan jenis merek yang paling pas. Bahkan kalau di kelas lain menyediakan produk yang hampir sama dengan produk utamamu.
Setelah mengetahui perbedaan merek dagang dan merek jasa, sekarang waktunya kamu melakukan pengecekan dengan menggunakan fitur Cek Merek dari Mebiso.