MEBISO.COM – Transmart Tutup Gerai, Private Labelnya Bakal Berubah?. Bulan Maret ini salah satu toko retail di Indonesia mengumumkan menutup secara permanen gerainya. Transmart tutup 7 gerainya secara permanen tahun ini setelah tahun sebelumnya menutup 12 gerainya secara permanen tahun 2022 lalu.
Pihak Transmart menyebutkan kalau penyebab Transmart tutup karena tindakan efisiensi akibat perubahan pola belanja masyarakat. Kalau di tarik ke belakang, jauh sebelum Transmart memutuskan menutup beberapa gerainya secara permanen, Transmart ini pernah mengambil alih toko retail lainnya.
Sebelum bernama Transmart, toko retail ini di kenal sebagai Carrefour. Bahkan sampai saat ini masih banyak produk-produk dengan private label “Carrefour” yang di jual di Transmart.
Private label adalah produk dengan mereknya sendiri. Misalnya seperti Transmart Carrefour yang juga menjual produk dengan merek Carrefour selain merek lainnya. Pencantuman private label ini juga harus sesuai dengan ketentuan penggunaan merek pada undang-undang.
Selain karena fungsinya adalah untuk mendukung pemasaran produk, private label ini juga di buat untuk membedakan produk yang satu dengan yang lain. Dan karena fungsi tersebut, maka private label juga penting untuk di daftarkan mereknya.
Mengapa sampai saat ini produk private label Transmart masih menggunakan nama Carrefour?
Apabila di lihat pada data pendaftaran merek pada Ditjen KI, merek Carrefour ini statusnya masih aktif dan di daftarkan oleh Carrefour yang berasal dari Prancis. Terkait alasan Transmart masih menggunakan nama yang sama, perlu di lihat pada perjanjian pengambilalihan toko retail tersebut.
Lalu, bagaimana nantinya merek tersebut setelah Transmart tutup?
Saat ini, penutupan gerai secara permanen yang dilakukan oleh Transmart masih belum bisa menentukan nasib dari merek-merek yang sudah terdaftar tersebut.
Terlepas dari rencana Transmart selanjutnya, berdasarkan data pendaftaran merek Carrefour di atas, ternyata merek tersebut masa perlindungannya sudah berakhir sejak 30 September 2022 lalu.
Artinya, saat pengumuman Transmart tutup, ada beberapa merek Carrefour yang sedang memasuki masa tenggang 6 bulan sebelum mereknya menjadi milik umum.
Setiap 10 tahun sekali, pemilik merek memiliki kewajiban untuk memberikan konfirmasi kalau mereknya masih di gunakan sekaligus meminta perpanjangan perlindungan ke Ditjen KI.
Ditjen KI memberikan kesempatan sampai 6 bulan setelah waktu perlindungan merek berakhir untuk pemilik merek mengirimkan permohonan perpanjangan tersebut. Dan kalau sampai melewati waktu tersebut, pemilik merek bisa kehilangan hak untuk menggunakan nama merek yang kadaluarsa tersebut.
Kalau sudah begini, artinya, siapapun bisa mendaftarkan nama merek yang sama.
Baca juga: Prosedur Pendaftaran Merek
Sehingga, karena Transmart juga masih belum menyampaikan strategi selanjutnya, maka terkait penggunaan private label Carrefour itu ada 2 kemungkinan:
Kalau ternyata sampai dengan 6 bulan merek Carrefour itu tidak juga di lakukan perpanjangan, akan ada kemungkinan selanjutnya kamu sudah tidak bisa lagi menemukan produk dengan nama Carrefour lagi di gerai Transmart yang masih aktif lainnya.
Sampai saat ini, berita Transmart tutup masih berupa penutupan beberapa gerainya saja. Tapi, kalau suatu saat Transmart memutuskan untuk menutup usahanya juga, berarti seluruh merek Transmart tidak bisa di gunakan kembali. Cari tahu berita tentang merek lainnya dari kumpulan Wiki Mebiso.