Bisnis startup tampak menggiurkan mengingat perkembangan zaman semakin canggih saja. Tetapi, terdapat berbagai aspek legalitas startup yang wajib setiap pebisnis ketahui sebelum mendirikannya.
Menurut laman indonesiabaik.id, Indonesia berada di posisi keenam dalam peringkat jumlah startup terbanyak secara global. Sementara itu, Amerika Serikat dan India berada di posisi dua besar.
Namun, banyak startup justru berjatuhan. Mayoritas penyebabnya tidak lain adalah masalah finansial. Masalah legalitas atau hukum pun kerap menjadi satu lagi pemicu utama karena minimnya pengetahuan.
Bagi yang ingin berkecimpung di dunia startup, terdapat berbagai aspek legalitas yang harus kamu ketahui. Harapannya, setiap hal ini akan memperlancar keberlangsungan bisnis kamu kelak.
Jadi, aspek legalitas apa saja yang harus dimiliki setiap perusahaan startup? Berikut adalah berbagai aspek yang harus menjadi perhatian bagi calon pengusaha:
Pertanyaan paling utama saat mendirikan startup adalah “Produk barang atau jasa seperti apakah yang ingin kamu buat?”.
Selain itu, setiap perusahaan, terutama startup, juga harus memiliki sebuah nama unik. Nama unik tersebut nantinya akan terdaftar dalam Hak Kekayaan Intelektual dan menjadi ciri khas brand.
Lalu mengapa nama tersebut harus unik? Tujuannya, agar menghindari nama yang sudah terlanjur kompetitor pakai. Kemudian, perusahaan kamu akan terhindar dari segala masalah hukum terkait nama brand.
Aspek legalitas startup kedua tentu terkait fakta bahwa kebutuhan dana dari investor ibarat seperti hidup mati perusahaan. Investor akan menginvestasikan dana sebagai pemilik saham perusahaan tersebut.
Dari sini, kamu sebaiknya memiliki badan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT). Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa investor akan berperan sebagai pemilik. Maka dari itu, badan hukum PT akan memudahkan pembagian saham berdasarkan kepemilikan.
Seperti jenis usaha lain, perusahaan startup juga wajib memiliki berbagai izin usaha. Pasalnya, hal ini mengikuti hukum dan aturan yang telah berlaku di Indonesia. Salah satunya adalah akta pendirian usaha.
Dokumen penting ini terdiri dari berbagai hal yang harus terpenuhi. Mulai dari nama badan usaha, jenis bidang usaha, modal, hingga susunan pengurus. Selain itu, akta ini juga menjadi bukti bahwa startup kamu sudah berdiri.
Selain akta pendirian usaha, SIUP atau Surat Izin Usaha Perdagangan juga wajib dalam pegangan pengusaha startup. Terlebih, surat ini wajib untuk pihak perusahaan yang akan memperdagangkan produk.
Untuk mendapatkan SIUP, kamu akan mengajukan permohonan melalui OSS, yakni layanan izin pengusaha secara elektronik. Permohonan tersebut harus sesuai dengan jenis barang yang akan kamu buat dan perdagangkan kelak.
Untuk memastikan aspek hukum startup, izin operasional juga harus berada di tangan berdasarkan jenis barang yang akan terjual. Misalnya, jika ingin menjual produk makanan, obat, atau kosmetik, izin BPOM wajib didapatkan.
Jika izin operasional ini tidak didapat, perusahaan startup bisa terkena sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia. Sanksi ini umumnya berupa denda tetapi pidana penjara bisa saja terjadi.
Aspek terakhir yang harus menjadi perhatian demi memenuhi legalitas startup sebenarnya cukup beragam. Berikut adalah dua contoh dokumen yang harus dimiliki:
Selanjutnya, izin usaha sesuai bidang terkait wajib diperoleh. Misalnya, jika startup terkait fintech, kamu wajib mendapatkan izin dari pihak Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Sebelum itu, kamu harus memenuhi setiap persyaratan tersebut.
Setelah memahami setiap aspek terkait legalitas, saatnya untuk mendirikan perusahaan startup sendiri. Setiap langkah ini penting sebagai pondasi yang kuat demi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Pertama, ide bisnis merupakan awal dari perusahaan startup. Ide tersebut harus berupa produk yang menjadi solusi sebuah masalah bagi calon konsumen. Tentu saja, ide tersebut harus bersifat inovatif dan belum terpikirkan sebelumnya.
Selanjutnya, riset pasar atau market ikut menjadi hal penting. Tujuannya, kamu akan menemukan apa kebutuhan target konsumen kamu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengarahkan bisnis sesuai dengan preferensi konsumen.
Sebuah startup yang bertahan kuat memiliki rencana bisnis kuat. Rencana tersebut meliputi model bisnis, visi, misi, dan strategi pemasaran. Semuanya akan menjadi panduan dalam mengembangkan semua bisnis terkait produk.
Sebuah tim ikut menjadi jantung sebuah perusahaan. Oleh karena itu, setiap anggota tim wajib memiliki skill yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan siap untuk memulai dari nol. Mulai dari marketing, manajemen, sampai aspek teknologi.
Jika sudah membuat produk, kamu bisa melakukan testing atau pengujian awal. Andalkan hasil testing tersebut berupa opini sebagai perbaikan untuk produk kamu.
Seperti yang terungkap pada awal artikel, legalitas merupakan hal wajib untuk membuat bisnis startup. Penuhi setiap aspek tersebut, termasuk perizinan usaha dan pendaftaran merek dagang.
Sebuah perusahaan startup tentu wajib memiliki dana yang besar, terutama saat permodalan. Jadi, carilah investor yang terpercaya dan mampu memberikan dukungan bisnis.
Setelah mendapatkan dana, kamu bisa semakin mengembangkan produk lebih komprehensif. Gunakan setiap feedback yang telah kamu dapatkan demi menghadirkan nilai produk yang unik.
Akhirnya, kami bisa merilis produk yang sudah cukup matang. Jangan lupa untuk berfokus memakai strategi pemasaran yang efektif. Tidak hanya itu, usahakan juga untuk menjangkau pasar lebih luas demi menjangkau lebih banyak konsumen.
Terakhir, kamu akan melakukan evaluasi apa yang berhasil dan apa yang perlu mendapat perbaikan. Pastikan juga untuk melakukan adaptasi sesuai perubahan teknologi dan pasar sambil mempertahankan inovasi.
Demikianlah berbagai aspek legalitas startup yang wajib terpenuhi. Tanpa setiap aspek ini, startup kamu bisa saja menghadapi masalah hukum nantinya. Jadi, kamu harus memenuhinya agar keberlangsungan bisnis lancar.
Jangan lupa juga untuk mendaftarkan merek yang unik demi keberhasilan bisnis. Mebiso memiliki tools “Cek Merek dengan AI” untuk memeriksa potensi keberhasilan pendaftaran merek secara hukum.
Sebelum Daftar Merek Pastikan untuk Cek Potensi Keberhasilan Daftar Merek di Tools *Cek Merek* dari Mebiso!
Benar. Kerap sekali startup berjatuhan karena kurangnya pemahaman dalam aspek legal atau hukum.
Perusahaan dapat dijatuhi hukuman pidana berupa denda. Bahkan, bukan tidak mungkin hukuman tersebut dapat berupa penjara.
Legalitas dapat memastikan perusahaan startup benar-benar terlindungi dan mematuhi segala peraturan yang berlaku.