7 Cara Memulai Bisnis Hijab Sendiri, Pemula Boleh Coba!

Cara Memulai Bisnis Hijab Sendiri

Cara memulai bisnis hijab brand sendiri mungkin terdengar seperti tantangan besar, tapi sebenarnya bukan tidak mungkin kamu coba asal tahu langkahnya. Bisnis hijab tak cuma perkara jualan kain berupa kerudung, tapi juga tentang membangun identitas, memahami pasar, serta punya strategi tepat biar produk laku keras.

Kalau sedang terpikir buat memulai bisnis hijab produksi sendiri, artinya kamu sudah selangkah lebih maju. Ini bukan sekadar iseng-iseng berdagang, melainkan menciptakan sesuatu dengan ciri khas. Artikel ini bakal kasih panduan lengkap cara memulai bisnis hijab dari awal. Yuk, kita bahas bersama!

Merek Bisa Ditolak? Cari Tahu Sebelum Terlambat!

Banyak bisnis gagal mendaftarkan mereknya karena kesamaan dengan merek lain. Jangan sampai usaha kamu sia-sia hanya karena tidak cek terlebih dahulu. Pahami risikonya sebelum melangkah lebih jauh!

Pelajari Kenapa Cek Merek Itu Penting!

Cara Memulai Bisnis Hijab Sendiri

Bisnis hijab itu luas sekali! Beberapa fokus pada segmen hijab premium, instan, syar’i, sampai kerudung olahraga. Makanya, sebelum mulai, pebisnis harus punya gambaran jelas tentang brand serta jenisnya.

Tak sedikit pemain baru bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana cara memulai bisnis hijab brand sendiri? Sudah pasti tidak boleh asal, ya, ini langkah-langkahnya:

1. Pahami Pasar serta Tentukan Target Konsumen

Jangan asal jualan! Sebelum memulai bisnis, pebisnis harus tahu dulu siapa pembeli produk tersebut. Apakah anak muda dengan gaya simpel, atau ibu-ibu penyuka hijab syar’i dengan bahan adem?

Supaya lebih paham pasar, lihat tren hijab sedang booming. Lebih gampangnya, cari tren melalui media sosial atau marketplace. Tidak ada salahnya juga tengok brand pesaing, lalu perhatikan gaya, kisaran harga, serta target. 

Bisa juga tanya ke teman maupun pelanggan potensial terkait model maupun seperti apa hijab yang banyak peminatnya. Dengan memahami pasar, pebisnis bisa menentukan konsep brand unik serta sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Cara Memulai Bisnis Hijab Brand Sendiri: Tentukan Konsep serta Model Hijab 

Setelah tahu siapa target pelanggan, sekarang saatnya menentukan konsep hijab. Pebisnis bisa fokus pada hijab premium, instan, atau pemakaian harian. 

Misalnya, kalau mau menjual hijab premium, berarti harus cari bahan mewah, seperti voal premium atau satin silk. Tapi, kalau mau berfokus pada kerudung instan, berarti harus cari bahan nyaman serta praktis untuk pemakaiannya.

Jangan lupa, desain hijab juga harus menarik serta punya ciri khas biar pelanggan mudah mengenalinya. Berikan sentuhan unik seperti motif eksklusif maupun warna-warna baru yang pesaing belum pernah pakai.

3. Produksi Sendiri atau Jadi Reseller?

Cara memulai bisnis hijab brand sendiri selanjutnya yaitu menentukan untuk produksi pribadi, atau menjadi reseller. Pelajari dulu apa saja keunggulan serta kelemahan setiap pilihannya. 

Misalnya, produksi sendiri cocok buat pebisnis yang pengen memiliki brand eksklusif hasil rancangan sendiri. Tapi, pastinya butuh modal lebih banyak karena harus cari supplier kain, jasa jahit, serta menguruskan pasokan. 

Sementara, reseller lebih pas untuk pebisnis yang tidak punya banyak modal. Cukup cari supplier dengan produk berkualitas, jual lagi pakai branding sendiri. Kalau serius bangun bisnis, produksi sendiri tentu menjanjikan. Tapi, pemula sebaiknya memulai dari reseller. 

4. Bangun Brand serta Kuatkan Identitas Bisnis

Jangan sampai lupa, branding adalah hal penting! Nama, logo, warna, visual, serta kemasan semuanya harus mencerminkan identitas bisnis. Makanya, jangan asal pilih nama, pastikan namanya unik, serta pelanggan mudah mengingatnya.

Sebelum pakai nama tertentu, cek merek dulu agar tidak muncul masalah pada kemudian hari. Kalau ternyata nama pilihan sudah ada pemiliknya, sebaiknya cari alternatif sebelum terlanjur branding besar-besaran.

5. Cara Memulai Bisnis Hijab Brand Sendiri: Pastikan Harga Barang Masuk Akal

Harga terlalu mahal bisa bikin pelanggan kabur. Sayangnya, terlalu murah juga bisa bikin pebisnis merugi. Jadi, bagaimana cara menentukan harga produk? Mudah saja, hal pertama juga paling penting adalah cek harga pesaing. Perhatikan, berapa harga barang pada pasar. 

Lalu, hitung modal dengan teliti. Pastikan harga jual sudah menutup biaya operasional, produksi, serta pengemasan. Terakhir, sesuaikan dengan pasar. Misalnya, kalau sasaran produk adalah mahasiswa, harga sudah pasti tidak bisa ratusan ribu. 

Kalau punya nilai tambah, seperti bahan lebih adem atau rancangan unik serta eksklusif, menaikkan harga produk sedikit lebih tinggi tidak ada salahnya. Paling penting, pastikan saja harga final produk sesuai dengan value-nya.

6. Pemasaran Online: Instagram, TikTok, juga Marketplace

Media pemasaran berpengaruh besar terhadap cara memulai bisnis online shop hijab. Sebab, jualan apa saja tanpa pemasaran online rasanya hampir mustahil. Artinya, pebisnis harus aktif menawarkan produk di Instagram, TikTok, Facebook, maupun marketplace. 

Beberapa strategi efektifnya, mulai dari membuat konten menarik. Foto serta video estetik dapat menarik atensi calon audiens. Selain itu, manfaatkan influencer serta reseller untuk bantu promosi produk dengan jangkauan lebih luas. 

Atau, manfaatkan iklan berbayar kalau ada bujet ekstra. Misalnya, Shopee Ads, Instagram Ads untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Jangan lupa, konsisten itu kunci utama! Semakin sering upload konten menarik, semakin besar peluang bisnismu dikenal banyak orang.

7. Jual Melalui Marketplace atau Website Sendiri?

Cara memulai bisnis hijab brand sendiri satu ini sering membuat bingung pengusaha pemula, haruskah jual melalui marketplace atau pakai website? Jualan melalui marketplace seperti Shopee atau Tokopedia itu wajib, karena banyak orang lebih suka belanja online lewat e-commerce. 

Jualan melalui marketplace memudahkan untuk mendapat pelanggan baru. Juga, tidak perlu repot membuat sistem transaksi sendiri. Tapi, apabila mau bisnis lebih eksklusif, mempunyai website sendiri juga penting.

Dengan website sendiri, pengusaha dapat membangun branding lebih kuat. Selain itu, margin keuntungannya juga lebih besar, karena tidak ada beban potongan harga seperti halnya jualan melalui marketplace.

Solusi terbaiknya? Gunakan dua-duanya! Marketplace menjadi platform yang sangat efektif untuk menjaring pelanggan baru. Sementara, website sangat pas untuk membangun brand jangka panjang.

Jangan Lupa Urus Legalitas serta Daftarkan Merek

Membangun bisnis hijab itu seru sekaligus menantang. Namun kalau kamu punya konsep kuat, strategi pemasaran tepat, serta branding menarik, peluang suksesnya sangat besar!

Hal paling penting adalah jangan lupa cek merek terdaftar sebelum memilih nama buat brand, supaya bisnis aman dari masalah hukum. Mengurus legalitas ibarat tameng atau perisai untuk bisnis. Sebab, bisnis berkembang itu sejalan dengan risiko penyalahgunaan dari pihak tidak bertanggung jawab, misalnya peniruan. 

Sekali lagi, registrasi merek ini penting supaya brand mendapat proteksi hukum, jadi orang lain tidak bisa dengan mudah mengklaimnya. Kalau mau tahu caranya, baca saja panduan lengkap daftar merek. Selamat mencoba, semoga sukses!

Sudah Punya Nama Brand? Tapi, Apa Sudah Aman?

Banyak bisnis tidak sadar kalau nama brand mereka bisa saja sudah dimiliki orang lain. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan merek kamu tidak bermasalah di kemudian hari!

Pelajari Pentingnya Cek Merek!

FAQ

1. Ingin bisnis kerudung sendiri, apakah harus punya modal besar?

Tidak perlu. Kamu dapat memulai dengan menjadi reseller maupun dropshipper. Modalnya sudah pasti lebih rendah daripada membangun sendiri. 

2. Haruskah bisnis kerudung melalui online?

Sebaiknya, iya. Sebab, jualan online membuat pelanggan lebih mudah mengenali produk. Terutama kalau bisnis tersebut merupakan bisnis pertama.  

3. Apakah jualan kerudung wajib promosi?

Tentu saja! Tanpa promosi, bagaimana pelanggan mengenali produk jualanmu?

4. Cara promosi bisnis hijab bagaimana?

Selain melalui media sosial, manfaatkan iklan berbayar kalau ada bujet ekstra. Kerja sama dengan influencer pun tak ada salahnya. 

5. Bisnis kerudung apakah perlu mempunyai website sendiri?

Sebenarnya, bisa perlu atau tidak. Sesuaikan saja dengan kebutuhan.

Artikel Terkait
Begini Esensi Hukum Repacking Produk yang Musti Kamu Tahu!
Begini Esensi Hukum Repacking Produk yang Musti Kamu Tahu!
Brand Monitoring: Pengertian, Manfaat, serta Jenis Toolsnya
Brand Monitoring: Pengertian, Manfaat, serta Jenis Toolsnya
100+ Ide Nama Brand Kopi Unik dan Aesthetic
100+ Ide Nama Brand Kopi Unik dan Aesthetic
100+ Ide Nama Brand Hijab Unik, Bikin Bisnis Lebih Menarik
100+ Ide Nama Brand Hijab Unik, Bikin Bisnis Lebih Menarik
100+ Ide Nama Brand Parfum: Inspirasi Wangi untuk Bisnismu
100+ Ide Nama Brand Parfum: Inspirasi Wangi untuk Bisnismu
Serba-Serbi Hukum Pareto dalam Bisnis dan Penerapannya!
Serba-Serbi Hukum Pareto dalam Bisnis dan Penerapannya!
Sebelum Daftar Merek, Ada Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan!

Sebuah nama brand bisa mendongkrak bisnis,

tapi juga bisa menjadi bumerang jika tidak dicek lebih dulu

Jangan Keluar Dulu...
Merek Bisa Jadi Senjata Bisnis, Tapi Apa Sudah Terlindungi?
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF