Pada sebuah lanskap usaha yang terus berkembang besar, konsep market share memegang peran sebagai rasio yang krusial dalam menakar sebuah kesuksesan. Namun begitu, mendalami seluk beluknya soal cara menghitung market share masih jadi tantangan yang besar bagi sebagian besar pebisnis.
Ya, pangsa pasar kini sudah menjelma jadi barometer seberapa ‘menguasainya’ sebuah bisnis di dalam pasar yang tersedia tempat bisnis tersebut beroperasi dan berjalan.
Tahu bagaimana cara menghitung market share bukan cuma soal menghitung angka-angka saja; tapi lebih dari itu, cara menghitung market share bakal membawa banyak manfaat baik bagi para pemilik bisnis maupun untuk pemasar atau marketer.
Tetapi, apa interpretasi sebenarnya dari pangsa pasar ini dan kenapa kita harus memprioritaskan untuk menginvestasikan waktu dan upaya kita untuk mempelajari cara menghitung market share ini?
Kami akan memandu kamu dalam membedah seluk beluk soal market share, mulai dari interpretasi generalnya hingga cara menghitung market share yang pas untuk semua pebisnis pada artikel edisi kali ini. Yuk pahami lengkapnya di bawah!
Jadi, seringkah kamu mendengar tentang market share? Pentingkah terminologi ini untuk keberlangsungan usaha yang kita jalankan?
Market share adalah terminologi yang berasal dari bahasa Inggris dan punya arti sebagai pangsa pasar/porsi industri. Porsi industri ini arahnya kepada persentase perusahaan bisa menguasai segmen-segmen market yang ada, seperti dalam jualan, penghasilan, atau agregat kesatuan produk yang berhasil laku.
Karenanya, cara menghitung market share jadi hal vital di sini karena penakaran ini bakal bisa mengukur posisi perusahaan dalam market untuk kemudian mengkomparasikannya dengan perusahaan lain yang bersaing di dalam pasar.
Porsi industri acap kali jadi saran untuk menunjukkan kualitas kerja perusahaan, bagaimana eksistensinya di dalam industri, dan ukuran power kompetitifnya. Hal ini bakal memberikan insight tentang kekuatan perusahaan itu sendiri dalam rangka meningkatkan dominasi industri secara komprehensif.
Untuk memudahkan kamu dalam memahami konsep porsi pasar ini, kamu bisa simak contoh market share produk sederhana yang ada di bawah berikut ini:
Jika misal ada seorang pelanggan yang membeli 100 kaos, di mana 75 kaos tersebut berasal dari perusahaan X, 15 dari perusahaan Y, dan 10 dari perusahaan Z. Maka, berdasarkan hal ini maka perusahaan X punya porsi pasar yang terbesar sebesar 75% dan adalah pesaing terdepan di industri ini.
Contoh ilustratif lain bisa kamu lihat dari perusahaan Apple Inc. Apple adalah sebuah contoh nyata dari sebuah bisnis yang punya porsi pasar absolut yang besar dan bisa mendominasi industri yang ia tekuni.
Sudah jadi rahasia umum kalau di dalam persaingan pasar ponsel pintar, Apple adalah salah satu market leader terbesar yang bisa bersaing dengan para pesaing kuat seperti Samsung. Di sebagian besar tempat di mana Apple beroperasi, porsi pasar Apple ini bisa mencapai sebanyak 70%.
Setelah mengetahui secara mendalam mengenai seluk beluk narasi porsi pasar di artikel sebelumnya, kini waktunya kamu mengupas seluk beluk cara menghitung market share tersebut pada poin ini.
Melansir dari Wallstreetprep, cara menghitung market share sendiri bisa kamu lakukan memakai tiga langkah berikut:
Kamu harus catat berapa hasil jualan bisnismu yang ingin kamu capai dalam interval waktu yang sudah kamu tentukan.
Jumlahkan penjualan dari total bisnis yang beroperasi di indusrtri tersebut dalam interval waktu yang sama.
Ambil hasil dari langkah pertama dan bagikan dengan total penjualan yang kamu hitung di langkah nomor dua.
Namun sebaliknya juga, porsi pasar sebuah bisnis juga bisa kamu hitung dengan memakai penjualan kesatuan produk atau unit. Caranya adalah:
1. Menentukan bilangan total jualan satuan produk perusahaan selama interval tertentu.
2. Kalkulasikan bilangan total jualan satuan produk dalam unit oleh seluruh partisipan industri dalam interval terkait.
3. Membagi jualan satuan perusahaan dengan total jualan satuan di pasar.
Nah selanjutnya, pola cara menghitung market share di sini bakal berbicara soal membagi jualan entitas usaha dengan total jualan semua entitas usaha yang beroperasi dalam industri tersebut selama interval tertentu.
Porsi Industri (%) = Jualan Kompani / Bilangan Banyaknya Jualan Industri
Detail dari rumus tersebut bisa kita jabarkan sebagai berikut:
Jualan Kompani adalah penghasilan yang sebuah entitas bisnis perusahaan laporkan untuk interval waktu tertentu. Total Jualan Industri ialah total penghasilan yang sebuah industri spesifik telah hasilkan
Selain dari komponen-komponen itu, menakar persentase porsi industri juga bisa kamu lakukan dengan metode pendekatan alternatif. Pendekatan alternatif ini dengan menggunakan penjualan kesatuan produk ketimbang menggunakan penghasilan.
Karenanya di sini formula perhitungan porsi pasarnya dengan membagi bilangan banyaknya kesatuan barang yang telah laku oleh perusahaan dengan bilangan banyaknya jualan kesatuan peroduk di seluruh industri tersebut. Rumusnya adalah:
Porsi Industri (%) = Penjualan Satuan Kompani ÷ Total Penjualan Satuan di Industri
Detail dari rumus tersebut bisa juga kita jabarkan lagi jadi sebagai berikut:
Penjualan satuan perusahaan ialah banyaknya total kesatuan produk yang sudah terjual oleh perusahaan dalam kurun interval waktu tertentu. Total penjualan satuan di industri adalah jumlah total kesatuan produk yang terjual di pasar tertentu di antara semua partisipan industri.
Ada banyak alasan mengapa perusahaan ingin meningkatkan porsi pasar mereka jadi lebih tinggi lagi, seperti karena faktor penghasilan, ukuran bisnis, reputasi merek, dan lain sebagainya.
Beberapa strategi berikut ini adalah kiat-kiat yang bisa kamu pakai untuk meningaktkan porsi pasar kamu:
Cara cepat untuk meningkatkan porsi industri adalah dengan membeli kompani atau perusahaan tersebut lewat merger atau akuisisi. Dengan melakukan hal ini, maka bisnis bakal bisa memperluas basis pelanggannya dan bisa mencapai efisiensi skala bisnis yang lebih cocok dan pas.
Ya, rute yang paling bisa semua pebisnis lakukan adalah lewat media pemasaran dan promosi. Membangun saluran-saluran pemasaran yang tepat guna dan konsisten untuk memasarkan brand dan produk bisnismu, maka usahamu bakal bisa meningkatkan brand awareness mereka dan bisa berdampak pada membesarnya porsi pasar bisnis tersebut.
Perusahaan yang secara konsisten terus melakukan inovasi dan mengembangkan produk-produknya untuk memenuhi selera pasar cenderung akan bisa menguasai porsi pasar yang lebih besar. Inovasi produk yang melibatkan fitur unik, cara kerja produk yang efektif dan kualitas yang baik bakal membantu membedakan bisnismu dari bisnis pesaing.
Menggaet pasar yang luas bukan hal yang mudah untuk semua pebisnis lakukan. Namun jika kamu bisa melakukannya maka jaminan bisnismu akan tumbuh ke skala yang lebih besar juga bukan impian belaka.
Namun agar kamu bisa mewujudkannya, maka kamu akan butuh sebuah elemen penting yang akan berperan mengenalkan bisnismu ke hadapan pelanggan.
Ya, elemen tersebut adalah merek dagang bisnismu. Kamu harus senantiasa menjaga elemen merek ini agar tidak terenggut darimu hanya karena kamu terlambat melindunginya.
Masih ada waktu untuk melindunginya! Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari!
Bersama kami di Mebiso, kamu tak perlu khawatir kesulitan dalam melindungi merek bisnismu. Di Mebiso, kamu bisa melakukan cek merek dengan hasil yang komprehensif untuk memeriksa apakah ada yang meniru merekmu sekaligus mendapatkan layanan pendaftaran merek dagang terbaik dengan Mebiso.
Yuk daftarkan merekmu sekarang juga!
Market share atau porsi industri adalah persentase perusahaan bisa menguasai segmen-segmen market yang ada, seperti dalam jualan, penghasilan, atau agregat kesatuan produk yang berhasil laku.
Menghitung porsi industri bisa dengan menggunakan formula:
Porsi Industri (%) = Jualan Kompani / Bilangan Banyaknya Jualan Industri
Serta bisa juga dengan menggunakan formula yang memakai penjualan unit produk sebagai pendekatan alternatifnya:
Porsi Industri (%) = Penjualan Satuan Kompani ÷ Total Penjualan Satuan di Industri
Menaikkan level porsi industri atau market share bisa dengan melakukan merger atau akuisisi terhadap perusahaan lain yang masih satu bidang dan satu lini, menerapkan taktik pemasaran yang tepat guna, serta konsisten melakukan inovasi dan penyempurnaan barang komoditas yang ada pada bisnis.