MEBISO.COM – Baru-baru ini, netizen sempat dihebohkan dengan produk Eiger Made In China, padahal belum berselang lama Pihak Eiger baru saja mengumumkan pembukaan outlet baru di Swiss.
Dan kemunculan label Eiger yang menyebutkan kalau produk tersebut terbuat dari China membuat beberapa pelanggannya kemudian berasumsi apakah Eiger bukan produk asli dari Indonesia?
Ternyata untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, ada penjelasan yang sederhana melalui artikel ini.
Merek Produk Di Indonesia
Apakah tulisan mengenai asal pembuatan produk itu menentukan kalau produknya memang bukan asli dari Indonesia?
Jadi, ada beberapa kriteria untuk menentukan suatu produk itu asli dari Indonesia. Bisa di lihat dari asal perusahaannya, kemudian asal usul penggunaan bahan utama, atau bisa juga di lihat dari tempat pendaftaran mereknya.
Berbicara mengenai Eiger, Eiger adalah perusahaan asli Indonesia pemilik merek yang sudah terdaftar di Indonesia, dan saat ini sudah menjual produknya di luar negeri juga. Sehingga, tidak perlu diragukan lagi kalau Eiger ini adalah merek asli Indonesia.
Kalau begitu apakah Eiger buatan China itu produk palsu? Berdasarkan penjelasan langsung dari pihak perusahaan, produk tersebut memang benar di produksi dari China. Tapi, memang di pasarkan di bawah merek Eiger.
Artinya, ada kerja sama yang dilakukan oleh Eiger dengan produsen asal China tersebut untuk memasuk produk Eiger. Ketika suatu perusahaan melakukan kerja sama seperti yang di lakukan Eiger tersebut. Maka Eiger bisa menempelkan merek produknya pada produk buatan China tersebut.
Tapi, bisa terjadi kondisi lain juga kalau Eiger tidak melakukan kerja sama secara resmi tersebut. Penempelan merek pada produk yang bukan merupakan hasil produksinya sendiri adalah hal yang tidak di perbolehkan.
Bahkan dalam sistem perlindungan merek di Indonesia juga ada pembagian penggunaan produk tersebut dalam klasifikasi merek.
Pembahasan selanjutnya adalah tentang pembagian klasifikasi atau kelas merek suatu produk.
Pembagian Kelas Merek
Dari cerita Eiger Made In China di atas, ada satu tips yang bisa diterapkan oleh pengusaha untuk menentukan kelas merek.
Pertama, karena Eiger sudah menyatakan kalau produk tersebut memang benar dari China, maka pengusaha pun wajib melakukan klasifikasi terhadap barang-barang yang di pasarkannya.
Misalnya, berdasarkan berita Eiger Made In China dengan produk topi, dan kamu juga menjual produk yang sama. Kamu perlu menentukan apakah perusahaan kamu benar-benar memproduksinya dari pengolahan bahan sejak awal?
Kalau benar kamu yang melakukan pemilihan bahan sendiri, lalu memotongnya, sampai menggabungkan bahannya satu persatu kamu bisa langsung memilih kelas mereknya pada kelas produk.
Kelas produk ini artinya adalah kelas-kelas yang secara langsung melindungi barangnya.
Kedua, jika ternyata kamu hanya menjual produk jadi topi itu di outlemu, maka pemilihan kelas merek yang terbaik adalah dengan kategori jasa. Artinya, pilihlah kelas-kelas di kode 35-45 klasifikasinya.
Atau bisa juga kamu membuat suatu skema kerja sama dengan pemasok untuk bisa menggunakan nama merek kamu di seluruh produk yang mereka buat.
Cara-cara di atas adalah cara paling tepat untuk menentukan kelas merek usaha yang kamu jalankan. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari masalah sengketa merek yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Selain dari cerita Eiger Made In China di atas, ada cara baru yang bisa kamu lakukan. Dengan memanfaatkan fitur Cari Kelas Merek dari Mebiso. Penentuan kelas merek kamu bisa langsung muncul secara instan setelah memasukkan kata kuncinya.