MEBISO.COM – Untuk bisa membuat 1 produk berkualitas, ternyata ada barang-barang lain yang diperlukan. Salah satunya adalah barang di kelas merek 26. Bahkan, barang-barang di kelas ini punya kontribusi yang tinggi untuk menghasilkan produk bermerek lainnya.
Tapi, walaupun jadi benda pendukung, kamu tidak bisa mendaftarkannya pada kelas yang sama dengan produk akhirnya. Apa produk akhir dan benda pendukung tersebut? Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai kelas 26.
Sampai pada kelas 26, DJKI masih memberikan klasifikasi untuk untuk benda-benda yang berkaitan dengan pakaian, tekstil, dan juga kain. Di kelas ini juga ada benda-benda dengan fungsi yang sama.
Menurut DJKI, kelas 26 ini khusus untuk kancing, tali sepatu, peniti, dan jarum. Pertanyaannya, apakah benda tersebut juga wajib didaftarkan merek? Lalu, bagaimana kalau benda tersebut sudah menjadi satu dalam produk jadi seperti pakaian dan sepatu? Apakah masing-masing perlu didaftarkan di kelas yang berbeda?
Pertama, karena DJKI sudah menyediakan perlindungannya di kelas tersendiri, tentu produk-produk ini wajib juga punya merek yang terdaftar. Selain itu karena benda-benda ini juga diperlukan, maka memproduksinya juga bisa menjadi ide bisnis yang menarik.
Kedua, misalnya ada pengusaha sepatu yang ternyata tidak memproduksi tali sepatunya sendiri. Bagaimana cara menentukan mereknya? Kalau seperti ini, biasanya ada perjanjian antara produsen tali sepatu dan sepatu itu sendiri. Biasanya, mereka akan menampilkan merek dari sepatunya tanpa menuliskan merek dari tali sepatu.
Terakhir, bagaimana kalau kamu memproduksi semua benda-benda yang kamu perlukan untuk membuat produk akhir? Kalau kamu tipe pengusaha yang senang melihat potensi dan lebih suka menggunakan produksimu sendiri, maka setiap benda yang kamu gunakan untuk menciptakan suatu produk itu wajib punya merek sendiri-sendiri.
Apalagi, kalau kamu melihatnya sebagai potensi bisnis yang menarik. Mendaftarkan masing-masing mereknya tentu akan sangat menguntungkan.
Produk apa saja yang bisa didukung oleh kelas 26 ini? Berikut adalah penjelasannya.
Di kelas 26, ada pita untuk topi. Bisa berupa pita kain yang di gunakan untuk mempercantik sebuah topi. Tapi bukan merupakan sebuah pita untuk perhiasan. Meskipun seluruh topi itu dikelilingi oleh pita, tapi ketika sudah menjadi sebuah topi maka perlindungan mereknya bukan lagi di kelas 26 tapi lebih cocok untuk masuk di kelas 25.
Yang paling umum adalah produk baju dan pakaian. Dalam satu potong pakaian, ada kait, kancing, tali, dan bisa juga di tambahkan pita. Tapi benda-benda ini bisa saja punya merek yang berbeda dari pakaiannya. Walaupun semuanya melekat pada pakaian yang sama.
Pernah melihat tulisan kecil di kancing baju yang bukan merupakan nama merek dari baju tersebut? Ini adalah contoh kolaborasi untuk membuat satu potong pakaian dari merek yang berbeda-beda.
Ada juga sepatu yang pernak-perniknya menggunakan produk dari kelas 26. Mulai dari tali sepatu, hiasan, dan juga pengikat lainnya. Hampir sama seperti skema sebelumnya, bisa saja kamu menemukan nama merek kecil di bagian tali sepatu yang berbeda dengan nama merek pada sepatunya.
Terakhir, dan menjadi produk yang sangat penting di industri garmen, ada produk jarum dan peniti. Memang akan sulit menuliskan nama merek pada jarum dan peniti, tapi akan selalu ada cara menunjukkan benda itu sudah punya nama merek.
Kelas merek 26 yang isinya mendukung produk lain itu ternyata sama pentingnya dengan produk-produk yang sering kamu temui. Sama seperti nama merekmu sendiri! Jadi lakukan pendaftarannya segera setelah melakukan Cek Merek Online dari fitur Mebiso.